17

73 11 0
                                    

Mereka menoleh, seorang wanita cantik dengan tas di tangannya tersenyum lembut ke arah mereka. Siapa lagi kalau bukan Chaeyeon? Ibunya Hyunjin.

"Ehehe, iya tante," Mereka berdiri buat salim sama bunda. Aku salim paling terakhir setelah Yeojin.

"Nama kamu Ryujin ya?" tanya bunda.

What?! Tau namaku dari siapa?!

"I-iya tante, hehe," jawab Ryujin sambil tersenyum kaku.

Bunda tersenyum, "Namanya cantik, persis orangnya. Oh iya, Hyunjin suka cerita loh tentang kamu sama tante,"

Dasar Hwang Hyunjin! Cerita tentang gue ke bundanya?! Awas aja lo!

"Oh iya tan? Hyunjin cerita tentang apa aja?" tanya Ryujin.

"Ternyata anda kepo juga ya," -Author.

"Brisik!"-Ryujin.

"Ampun nyai, hehe," -Author.

"Banyak banget, tante sampe lupa karena banyak kerjaan di kantor," ujar bunda sambil tertawa kecil.

Gue bersumpah bakalan mukul Hyunjin ntar.

"Ngomong ngomong, ini mau pada ngapain? Terus Hyunjin nya kemana?"

"Mau belajar bareng tante, buat ujian besok. Kalau Hyunjin nya katanya lagi ganti baju," jawab Sunwoo.

"Loh bunda? Udah pulang?" tanya Hyunjin sambil salim ke bunda.

"Iya udah, kamu ini temennya nunggu, kamu nya malah asik di kamar," omel bunda.

"Maaf bun, hehe," Hyunjin hanya cengengesan.

Bunda geleng geleng kepala, "Yaudah, bunda ke kamar dulu. Tinggal dulu ya,"

"Iya tante," bunda pergi ke kamarnya.

"Lama bener lo ganti baju doang, kayak cewek," cibir Sunwoo.

"Suka suka gue lah," ucap Hyunjin sambil mengambil cemilan di meja.

"Yaudah, nih belajar apa dulu?" tanya Chaeryeong.

Mereka mulai belajar bersama, tapi banyak bercandanya juga sih. Terkadang mereka tertawa karena candaan yang Sunwoo buat atau Hyunjin dan Sunwoo yang terus beradu mulut tanpa henti.

"Jin," panggil Hyunjin.

"Hm?"

"Ikut gue yuk, ke halaman belakang," Ryujin hanya mengangguk kemudian mengikuti Hyunjin ke halaman belakang.

"Duduk sini," ucap Hyunjin menepuk nepuk tempat kosong disebelahnya. Ryujin duduk di sebelahnya.

"Mau ngomong apa?" tanya Ryujin.

Hyunjin mengangkat bahunya, "Gak tau, lupa gue,"

Sabar, belum gue sleding ni anak.

Oh iya! Ryujin teringat sesuatu.

"Eum, jin," panggil Ryujin.

"Hm?"

"Maaf,"

Hyunjin mengerutkan alisnya, "Maaf? Tapi, lo gak salah apa apa. Ngapain minta maaf?"

"Maaf, jin. Gue gak bisa,"

Oke, Hyunjin ngerti sekarang.

"Gak bisa ya? Yaudah gak papa," Hyunjin beranjak dari duduknya, bersiap untuk pergi ke dalam. Tapi Ryujin menahan tangan kekarnya.

"Tunggu dulu, gue belum selesai ngomong. Jangan pergi dulu," ucap Ryujin dengan suara bergetar. Hyunjin masih berdiru, tapi tidak menghadap ke arahnya. Hyunjin memuggunginya.

"Gue belum selesai ngo--"

"Jawab aja, apa jawabannya?" tanya Hyunjin dingin.

Ya Tuhan, tolong Ryujin.

"G-gue, g-gak b-bisa no-nolak jin. Gue gak b-bisa," ucap Ryujin kini mulai menangis. Tapi Hyunjin masih belum membalikkan badannya.

"Hiks... Ma-maaf, gue ga-gak bisa nolak lo jin," ucap Ryujin masih terus menangis.

Grep.

Ryujin terkejut, Hyunjin tiba tiba memeluk Ryujin lalu membelai lembut rambutnya.

"Makasih, makasih banget," bisik Hyunjin masih memeluk Ryujin dengan erat. Sedangkan Ryujin  hanya menangis di dadanya. Ryujin tidak biasa seperti ini, tapi entah kenapa hari ini Ryujin rasanya ingin menangis.

Hyunjin melepaskan pelukannya, mengusap air mata yang mengalir di pipi Ryujin, "Jangan nangis, aku gak suka liat bidadari nangis," ucap Hyunjin.

Tolong, ini aku yang nulis tapi aku yang meleleh")

"M-makasih," ucap Ryujin berusaha untuk tersenyum.

"Gitu dong, baru pacarnya Hwang Hyunjin," ucap Hyunjin lalu memeluk Ryujin lagi.

🍫🍫🍫

Setelah insiden menangis dan berpelukan, Ryujin dan Hyunjin masih di halaman belakang.

"Kata bunda kamu, kamu sering cerita yah tentang aku?" tanya Ryujin.

Hyunjin gelagapan, "H-hah? Gak ih! Mana pernah aku cerita ke bunda," elak Hyunjin.

"Alah bohong, orang bunda kamu yang bilang langsung kok,"

"Ah bunda cepu," Ryujin hanya tertawa karena ekspresi Hyunjin yang lucu. Ingin rasanya Ryujin mencubit pipi Hyunjin.

"Ke dalem yuk, kasian pada nunggu," ajak Ryujin. Ryujin dan Hyunjin masuk ke dalam, dilihatnya mereka sedang menonton televisi.

"Ekhem, duh kok disini panas ya?"

"Panas banget nih, kek di sauna,"

"Aduh yaampun, panas bangett,"

Gak waras Chaeryeong dan Sunwoo. Lagi nonton televisi malah ngomongin yang aneh aneh. Berbeda dengan Yeojin yang merasa bodo amat sama keadaan.

"Lo berdua kenapa sih?" tanya Ryujin yang bingung dengan tingkah mereka.

"Gak papa, ini, cuma liat berita. Ada berita baru jadian nih," jawab Sunwoo yang tangannya langsung dipukul oleh Chaeryeong.

"Kamu ya, cepu banget sih!" kesal Chaeryeong membuat Sunwoo cemberut.

"Jadian? Tau darimana kita jadian? Nguping yah kalian?" tanya Hyunjin curiga.

"Iya, mereka doang yang nguping. Gue mah gak ikutan," jawab Yeojin santai.

"Yeojin!!!" pekik Sunwoo dan Chaeryeong bersamaan.

Wah, bener bener ya mereka berdua. Mendengar pembicaraan orang lain.

Sedangkan daritadi, bunda mengintip dari pintu kamarnya. Ia tersenyum tipis.

"Ternyata, aku bener bener ketemu lagi sama sahabat kecilnya Hyunjin. Dia udah besar, cantik pula. Pantes Hyunjin suka,"

Tbc.

CHOCOLATE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang