"Jin,"
"Hm,"
"Jin,"
"Hm,"
"Ryujin, ih,"
"Hm,"
"Yang,"
"Apaan sih!? Ganggu aja!"
"Mata kamu gak cape apa baca buku setebel itu? Udah mendingan istirahat dulu yuk," ajak Hyunjin.
"Gak deh, kamu duluan sana," tolak Ryujin tanpa mengalihkan pandangannya pada buku tebal itu.
"Gak nurut, digendong ya," ucap Hyunjin.
Ryujin menyimpan bukunya di meja, "Gendong aja kalo bisa, kalo akunya berat, ya resiko,"
"Gak ada kata berat," Dikira, Hyunjin bercanda doang. Tapi nggak, Hyunjin beneran gendong Ryujin ala bridal style.
"Turunin jin!! Maluu!!" seru Ryujin sambil memukul dada Hyunjin.
"Aduh, aduh, iya. Nih di turunin. Tapi makan yah?" ujar Hyunjin. Ryujin hanya mengangguk, Hyunjin pergi memesan makanan untuknya dan juga Ryujin.
"Nih, dimakan yah," ucap Hyunjin menyimpan nampan berisikan dua mangkuk spaghetti .
"Gak nafsu, beneran deh," ucap Ryujin menyimpan kepalanya dimeja.
"Makan, aku suapin ya," ucao Hyunjin sambil menyendokkan spaghetti itu padanya. Ryujin pun menerima suapannya, ya meskipun dia tidak selera makan.
"Udah deh, kenyang," Padahal baru lima sendok, udah kenyang aja.
"Yaudah deh, ke kelas yuk,"
🍫🍫🍫
"Jin," Hyunjin dan Ryujin sama sama menoleh, ya karena nama belakang mereka memang sama. Mungkin dia memanggil Hyunjin atau Ryujin.
Han. Dengan tatapan datarnya.
"Eh, gue manggil Hyunjin ya, Bukan lo," ucap Han. Hyunjin cuma nyengir, Ryujin mencibir.
"Kenapa?" tanya Hyunjin.
"Bisa ngobrol berdua gak? Gak disini tapi," ucap Han.
Hyunjin mengangguk, "Tunggu bentar yah," kata Hyunjin pada Ryujin. Ryujin mengangguk. Hyunjin hanya mengikuti Han dari belakang, dan sekarang mereka berada di taman belakang sekolah.
"To the point aja oke. Ngapain lo deket deket Ryujin?" tanya Han melipat tangannya di dada. Menatap Hyunjin tajam.
Hyunjin tersenyum miring, "Lo gak denger apa? Berita dua bulan yang lalu? Gue udah jadian sama Ryujin, ya wajarlah gue deket sama dia,"
"Asal lo tau aja ya, gue sama Ryujin itu udah sahabat sejak lama. Dan sekarang? Lo nikung gue?"
"Oh, lo suka sama Ryujin? Kenapa dipendem mulu? Gengsi?" ucap Hyunjin tersenyum remeh ke arahnya.
"Kalo gue suka, kenapa? Gak masalah dong," ucap Han santai.
"Lo udah deket sama cewek, dan jangan pernah deketin Ryujin lagi,"
"Ryujin udah punya gue, lo jangan pernah rebut Ryujin dari gue," lanjut Hyunjin.
Setelah Hyunjin mengatakan kalimat itu, ia membuat Han tersungkur di tanah karena Hyunjin memukul wajahnya dengan keras.
🍫🍫🍫
"RYUJIN!!! EMERGENCY!!!" Ryujin terkejut ketika mendengar teriakan Heejin, teman sekelasnya datang sambil berlari lari.
"Napa sih?! Ini bukan hutan woy," seru Ryujin. Heejin menumpukan lengannya di lutut, ia mulai mengatur napasnya.
"Itu... Hyunjin!!" ucap Heejin membuat Ryujin mengerutkan dahi.
"Hyunjin kenapa?" tanya Ryujin.
"Itu, Hyunjin sama Han berantem!!"
Tanpa babibu, Ryujin langsung berlari keluar kelas menuju taman belakang sekolah. Dilihatnya, para murid mengerumuni mereka.
"Permisi, permisi. Gue mau lewat," Ryujin membulatkan matanya.
"Hyunjin! Han! STOP!!" seru Ryujin membuat mereka berdua berhenti. Beberapa murid murid juga melihat ke arahnya.
"Ryu-jin," gumam Hyunjin.
"Ikut aku. Jangan ngebantah,"
Ryujin menarik tangan Hyunjin menuju ruang uks.
"Han! Lo gak papa? Kita ke uks sekarang," ucap Seoyeon.
Han menggeleng, "Gak usah, jangan ke uks. Mending ke ruang BK aja. Diobatin disana aja,"
Seoyeon mengangguk, membantu Han berjalan ke ruang BK.
Sementara itu,
Ryujin menyuruh Hyunjin duduk di kasur, Ryujin mengambil kotak p3k untuk mengobati lukanya.
Mulai dari bibir, pelipis, dan juga tangan.
Luka.
Hati Ryujin sakit melihatnya. Ditambah lagi ada memar.
"Kenapa sih?! Kok bisa berantem kayak tadi?" kata Ryujin sambil mengobati luka Hyunjin dengan kapas dan obat merah.
"Dia duluan yang mulai, aku kebawa emosi," ujar Hyunjin.
Ryujin menekan lukanya. Bandel amat dah!
"Aw! Sakit tau!" ringis Hyunjin sambil memegang lukanya.
"Udah diem, aku obatin dulu lukanya," Di ruangan itu, mereka hanya diam. Ryujin hanya fokus mengobati luka di wajah dan tangan Hyunjin.
"Udah selesai," Ryujin menyimpan kotak p3k di tempatnya semula, lalu pergi keluar tanpa peduli Hyunjin mengikutinya.
Grepp
"Kamu marah?" Ryujin membalikkan badannya ke arah Hyunjin.
"Kamu pikir? Aku marah?" tanya Ryujin balik.
"Enggak," jawab Hyunjin.
"Yaudah berarti enggak," Baru saja mau pergi lagi, Hyunjin menahan tangannya lagi.
"Kenapa lagi??" tanya Ryujin.
"Beneran, kamu gak papa?"
Ryujin diam.
"Gak apa," jawab Ryujin singkat.
"Jujur, kamu gak berani bohong," ucap Hyunjin.
Ryujin menghela nafas. Memang susah berbohong pada Hyunjin.
"Kalo boleh jujur, hatiku sakit jin," ucap Ryujin dengan suara bergetar, "Jujur, sakit hati aku pas liat kamu berantem sama Han, sahabatku sendiri. Meskipun kita emang gak pernah ngobrol lagi, tapi dia tetep sahabat aku,"
Ryujin pergi meninggalkan Hyunjin ke kelas dengan air mata yang sudah mengalir deras dipipinya.
Tbc.
Langsung voment aja ya~
Happy reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOCOLATE✔️
Fanfiction"Gue suka senyum lo. Manis, kayak coklat," HwangShin ft. Others Published : 030120 Finished : 170420 Cover by @ffgwnw