Ryujin menatap mereka dengan pandangan tajam. Lebih tepatnya sih, benci.
"Ryujin, i-ini gak seperti yang kamu lihat," ucap Hyunjin terbata.
"Ngapain lo kesini?" sarkas Ryujin, tanpa mempedulikan pernyataan Hyunjin.
"Aku? Ya jenguk kesayangan aku ini lah, mau ngapain lagi," jawab Wonyoung santai.
Sabar Ryujin. Jangan dulu emosi.
"Bukannya Hyunjin gak suka sama lo ya?" ucap Ryujin sambil tersenyum remeh.
Sedangkan Wonyoung tertawa, "Haha, emang. Tapi aku cinta sama Kak Hyunjin,"
"Mau lo cinta, mau lo sayang, mau lo mati pun, Hyunjin pun gak peduli," ujar Ryujin.
"Siapa bilang? Buktinya dia meluk aku,"
Sial. Bocah ini.
Pandangan Ryujin beralih ke Hyunjin, memintanya penjelasan, "Bener? Kamu yang meluk dia?" tanya Ryujin sambil menunjuk Wonyoung tepat di wajahnya.
"Gak Ryujin, kamu salah paham!" jawab Hyunjin.
"Terus? Kalo kamu gak suka sama dia," ucap Ryujin sambil menunjuk Wonyoung, "Kenapa kamu nerima pelukannya?"
Ucapan Ryujin membuat kedua orang itu diam.
Ryujin tersenyum miris, "Percuma yah, aku kesini. Ganggu kalian berdua,"
Dengan teganya, air matanya mengalir begitu saja. Dada Ryujin tiba tiba sesak.
"Jin, jangan nangis..." ucap Hyunjin.
"Kamu ngelarang aku buat nangis? Masih ada peduli ya ternyata,"
"Tadinya, aku kesini mau ngasih ini sama kamu," Ryujin menunjukkan kotak yang ia bawa, "Tapi, percuma lah. Paling kamu udah nerima hadiahnya dari Wonyoung,"
Lagi lagi, mereka diam.
"Udahlah, aku pulang aja. Ngapain lama lama disini, aku gak bakal dihargain sama kamu, Hwang Hyunjin," Ryujin keluar dari ruangan itu, tanpa peduli panggilan Hyunjin yang terus memanggil namanya.
"Kak? Kok nangis? Kak Hyunjin gak papa kan??" tanya Yuna.
Ryujin menggeleng, mengusap air matanya kasar, "Hyunjin gak papa kok. Pulang aja ya, gue mau istirahat,"
"Yuk," Ryujin dan Yuna berjalan ke luar rumah sakit, pulang ke rumahnya.
🍫🍫🍫
"Hai, sayangnya mama,"
Mama menyambut mereka dengam senyum hangatnya, merentangkan tangannya. Mama meminta mereka untuk memeluknya, tentu saja mereka tidak menolak.
"Maaf ya, sayang. Mama gak nemenin kamu dirumah sakit," ucap mama.
"Gak apa, ma. Aku ngerti kok, mama kan kerja buat kami berdua," ucap Ryujin.
"Makasih sayang, udah ngertiin mama. Oh iya, kita makan dulu yuk, mama udah masakin kesukaan kalian loh," ucap mama.
Mereka berjalan menuju ruang makan. Terkadang, mama menanyakan bagaimana sekolah kami. Berakhir dengan candaan yang mama dan Yuna buat.
"Ma, aku ke kamar dulu ya. Makasih makanannya," ucap Ryujin lalu berdiri.
"Iya, sama sama. Istirahat ya, Yuna juga,"
"Iya, ma,"
Ryujin berjalan ke kamarnya. Ah, ia sangat merindukan kamarnya ini. Padahal baru ditinggal 2 hari.
Ia duduk di meja belajar, matanya tertuju pada sticky notes yang pernah Hyunjin berikan sebelum ujian waktu itu.
'Semangat, aku tau kamu bisa!! Dan semoga kita lulus bersama!'
Itu tulisannya.
Ryujin hanya tersenyum getir, perlukah ia menenangkan dirinya setelah kejadian tadi?
Ah, Ryujin lupa. Kadonya.
Ryujin mengambil kado itu yang ia simpan di tas selempang miliknya. Ryujin menatap kado itu lama sekali.
Apa ia harus memberikannya?
Apa ia buang saja?
Ryujin menghela nafas, berat sekali jalan hidupnya ini. Seseorang mengetuk pintu kamar, ia pun menyuruhnya masuk.
"Kak," panggil Yuna.
"Hm?"
"Ada Kak Chae sama yang lain di bawah," ucap Yuna.
"Datengnya udah lama?" tanya Ryujin.
"Gak sih, baru aja kok," Ryujin mengangguk, keluar dari kamar dan berjalan ke ruang tamu. Disana, ada Chaeryeong, Yeojin, Sunwoo, dan Yedam.
"RYUJINN GUE KANGEN LO!!"
Idih, dikangenin segala.
"Mentang mentang lo udah liburan, kangen nya ke gue. Gak ke Sunwoo?" tanya Ryujin.
"Idih, males banget, udah sering gue mah," Ryujin menahan tawanya ketika melihat raut wajah Sunwoo yang datar sedatar tembok.
"KASIAN DEH LO!!"
Ryujin, Chaeryeong, Yeojin dan Yedam tertawa. Sunwoo masih merenggut kesal.
"Tawa aja terus! Sampe puas!" ujar Sunwoo.
Mereka berhenti tertawa, lalu fokus pada film yang ditayangkan di televisi.
"Oh iya, Hyunjin kemana?"
Pertanyaan Chaeryeong membuat Ryujin diam seketika.
"Jin? Woy! Malah bengong, gue nanya!?" tanya Chaeryeong lagi.
"Hyunjin lagi di rumah, sibuk katanya," bohong Ryujin. Mereka hanya ber 'oh' ria.
"Lo sama Hyunjin... Lagi gak ada masalah kan?" tanya Yeojin hati hati.
Ryujin tersenyum paksa, "Gak ada, gue gak ada masalah sama Hyunjin,"
Ya Tuhan, mengapa hati ini sakit sekali?
"Eh, lo tau gak. Chaeryeong sama Sunwoo udah putus loh," ucap Yeojin.
Ryujin menatap Chaeryeong dan Sunwoo kaget, "Beneran? Putus karena?"
"Ya, karena kita emang udah ngerasa gak cocok lagi, makanya kita mutusin buat putus. Dan, kita cuma mau sahabatan doang," jelas Sunwoo.
"Mantep, dan gue ramal nanti lo jadian sama Chaeyoung pas udah move on dari Chaeryeong," ucap Yedam.
Mereka tertawa ketika melihat telinga Sunwoo yang memerah.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOCOLATE✔️
Fanfiction"Gue suka senyum lo. Manis, kayak coklat," HwangShin ft. Others Published : 030120 Finished : 170420 Cover by @ffgwnw