29

74 7 0
                                        

Wisuda.

Ya, hari ini adalah kelulusan SMA.

Hyunjin sudah rapi dengan jas hitamnya. Tinggal rambut. Ia menyisir rambutnya ke belakang.

Tolong, ini pamer jidat pasti. Bayangin aja sama kalian ya..

"Widih, gantengnya anak bunda,"

Hyunjin menoleh, itu ayah dan bunda. Mereka juga udah rapi dengan pakaian batiknya.

"Anak kita kali bun," ucap ayah.

"Iya iya,"

Hyunjin terkekeh, "Gimana penampilan aku?" tanya Hyunjin setelah selesai menyisir rapi rambutnya.

Ayah dan bunda hanya tersenyum, "Kamu ganteng banget, sampe ayah aja kalah,"

Hyunjin dan bunda hanya tertawa mendengarnya.

"Ayo berangkat, nanti kamu telat ke sekolah loh," Mereka berjalan ke garasi mobil. Bunda tidak henti hentinya bilang 'ganteng' sampai sampai ayah cemburu.

"Anak siapa sih kamu? Gantengnya kelewatan deh," ucap ayah.

"Anaknya bunda Chaeyeon sama ayah Minhyun dong," ucap Hyunjin mantap.

🍫🍫🍫

"Eh, itu beneran Hyunjin bukan sih?"

"Gak tau, tapi kok beda banget,"

"Ganteng banget ini mah, bukan ganteng aja,"

"Duh, calon suami aku nih,"

Itu sih yang Hyunjin denger pas ia keluar dari mobil bersamaan dengan ayah dan bunda.

"Kak, kayaknya banyak bisikkin kamu deh. Karena kamu ganteng," ucap ayah.

Hyunjin tertawa, "Kayaknya iya deh yah, mereka terpesona sama ketampanan aku ini," ucap Hyunjin membanggakan diri.

"Dasar kepedean!" cibir ayah. Hyunjin cuma nyengir.

"Ayo, yah. Udah pada duduk," ajak bunda.

"Iya bun. Kak, ayah sama bunda duduk dulu ya, kamu mau kemana?" tanya ayah pada Hyunjin.

"Aku mau cari temen temen dulu, kayaknya lagi di kelas," jawab Hyunjin.

"Yaudah, hati hati ya," Hyunjin hanya mengangguk, ayah dan bunda pun pergi.  Ponselnya tiba tiba bergetar. Ternyata Sunwoo yang menelepon.

"Halo jin? Lo udah nyampe?"

"Udah, gue ada di depan aula. Lo pada dimana?"

"Gue sama yang lain dikelas, kesini aja,"

"Oke,"

Tut.

Hyunjin memutuskan sambungan teleponnya sepihak, lalu berjalan menuju kelas. Sedari tadi, cewek cewek tidak hentinya menatap Hyunjin dengan tatapan kagum. Tapi Hyunjin tidak membalas tatapan mereka. Setelah sampai di kelas, seisi kelas menengok ke arahnya. Dan mereka tiba tiba teriak gak jelas. Heran.

"ANJIR, INI BENERAN LO?" seru Chaeryeong mendekati Hyunjin. Diikuti Yeojin dan Sunwoo di belakangnya.

"Ya ini emang bener gue kok, lo kira gue setan?" ketus Hyunjin.

"Sumpah lo ganteng banget deh," puji Chaeryeong sambil melihat Hyunjin dari atas sampai bawah.

Sunwoo mengelus dadanya, "Untung udah mantan, jadi gak cemburu," ujar Sunwoo.

Dia belum datang?

"Nyari siapa? Ryujin? Bentar lagi juga dia dateng kok," ujar Yeojin.

Tau aja Hyunjin lagi cari dia.

Tapi gak lama kemudian.

"Hai semuanya,"

Hyunjin menoleh, bukan ia saja. Yang lain juga sama.

"Ryujin?" gumam Hyunjin.

Hyunjin kaget? Iyalah!

Bayangkan, baju kebaya biru dengan rok selutut bercorak batik, polesan make up natural, dua buah jepitan hitam di rambut birunya.

Bayangin aja sama kalian ya.

"Ryujin, lo cantik banget!!" puji Chaeryeong memeluk pundak Ryujin.

"Hehe, masa sih ah. Bisa aja lo mah," ucap Ryujin malu malu.

Hyunjin pengen banget muji, tapi gimana yah?

Dia masih marah gak sih dengan kejadian waktu itu? 

"Jin, lo gak muji kanjeng ratu lo tuh? Cantik coy," Sunwoo menyenggol Hyunjin dengan sikutnya.

"Nanti aja, gue lakukan secara pribadi. Gak boleh ada yang tau ya," ucap Hyunjin.

"Idih bucin!" cibir Sunwoo.

Haha, asal lo tau aja, Woo. Mereka itu lagi gak baik baik aja.

"Eh, buruan ke aula, acaranya dah mau dimulai!" ucap salah satu murid disana.

Mereka semua pun berjalan ke aula, dan, jangan lupakan Hyunjin yang terus menatap Ryujin dari belakang.

Tbc.

CHOCOLATE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang