Seiring senja yang menghampiri.
Diriku terpatri sendiri menikai langit.
Kentara kemerahan yang selalu ia cuakkan, dia datang lalu pergi.
Aku selalu menunggu kehadirannya dibalik tirai.
Datang kemudian membawaku memisra ranah merah yang tercuat di al...
Mata Aslan dan Zehra tertuju kearah lelaki itu. Semua orang berusaha lari menyelamatkan diri.
"Ada apa ini ??"
"Ada apa disana ?!!" Tanya Zehra cemas saat melihat semua orang lari berhamburan menjauhi mall. "Bilmiyorum" (Aku tidak tahu) "Kau tetaplah disini, biar aku yang melihat" Pinta Aslan bergegas mendekati gedung mall.
Terlihat beberapa regu penyelamat, pemadam kebakaran dan pasukan tentara yang mengenakan rompi anti peluru.
Mereka mencoba mengamankan situasi dan beberapa pasukan tentara lainnya berlari kedalam gedung.
"Sepertinya ada sesuatu yang membahayakan didalam gedung, Tapi apa ??" Batin Aslan mencoba menebak nebak objek yang membuat semua orang berlari menjauhi gedung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Everyone's attention !!" (Perhatian semuanya) "Kalian semua harus berlari menjauhi gedung ini !!" "Remember !! (Ingat), Berlari 300 meter menjauhi gedung, Gooo !!!" Pinta seorang pemimpin regu penyelamat yang mengintruksi semua orang disekitar gedung mall agar menjauhi kawasan berbahaya.
"Bom akan meledak 10 menit lagi !! Quickly move away everything !!" (Cepat menjauh semuanya)
Aslan membelalakkan matanya setelah mendengar instruksi dari pemimpin tentara itu. "Bom ??!" Tanya Aslan dalam hati. Dengan sigap Aslan melompati batas polisi yang melintang sebagai tanda perbatasan kawasan yang tidak bisa dijangkau bom saat meledak.
"Heyy Tuaaann !!, Apa yang kau lakukan ?! Jangan masuk kedalam !! Its very dangerous !! (Itu sangat berbahaya) Stooppp !!"
Teriak seorang tentara yang meneliti Aslan saat berlari masuk kedalam gedung mall tanpa menggunakan pengaman apapun. Tindakannya benar-benar mengancam nyawanya.
Aslan meneliti setiap sudut dinding mall. Tampaknya ia sedang mencari sesuatu. Aslan menemukan sebuah tang tergeletak ditangga mall, dengan sigap Ia berlari dan mengambilnya.
Ia berlari kesana kemari mencari posisi bom itu terletak. Sampai 5 menit kemudian, Aslan menemukannya. Bom akan meledak 2 menit lagi.
Aslan mendekati dan meneliti setiap kabel yang terpasang rapi dibadan bom. Dengan cekatan Aslan memotong salah satu kabelnya.
Dan.... Alangkah terkejutnya semua orang, termasuk para tentara yang sedari tadi menyaksikan semua tindakan nekat Aslan dari awal sampai akhir.
Hanya sekali sentuh, Aslan dapat menjinakkan bom itu. Semua orang tercengang. Sampai pada akhirnya bom itu diamankan oleh petugas dan dibawa kekantor polisi untuk dieksekusi.
Semua orang bersorak, pemimpin pasukan tentara berjalan mendekati Aslan dengan tatapan kagum. Terntara itu memberikannya penghargaan berupa pin emas berukir bintang.
Tentu itu belum sebanding dengan apa yang telah Aslan lakukan malam ini. Ia telah menyelamatkan nyawa banyak orang, tanpa memikirkan nyawanya sendiri.
"Kau menyelamatkan banyak nyawa, you are very brave sir" (kau sangat pemberani tuan) Lirih tentara itu memeluk bangga Aslan.
"There are many lives that are theatened, I can't possibly let it Sit" (Ada banyak nyawa yang terancam, aku tak mungkin membiarkannya pak) Jawab Aslan tersenyum.
Sesuai namanya, Aslan. Aslan Serhan artinya "singa yang perkasa".
"Everything is safe !!" (Semuanya sudah aman) "Bom berhasil dijinakkan !!" Teriak seorang regu penyelamat mengamankan situasi.
Zehra yang melihat kejadian langsung berlari mendekati Aslan. "Aslan...kau... kau menjinakkan bom nya" Ucap Zehra takjub, Ia tak menyangka pria yang Ia cap sebagai pria paling jahil telah menjadi pahlawan untuk banyak orang disini.
"Evet" (iya) Jawab Aslan menghela napas. "Woahh... Sen bir askersin ?? "(Kau seorang tentara ya) Tanya Zehra kagum.
"Değil" (bukan) Jawab Aslan sambil berjalan menjauhi gedung. Manik mata semua orang masih tertuju pada sosok pahlawan yang menyelamatkan banyak nyawa itu.
"Bombaların giriş ve çıkışları nerede öğrendim ??" (Dari mana kau mempelajari seluk beluk bom) "Kan tak sembarang orang bisa tahu" Tanya Zehra menatap takjub kearah Aslan.
"Babam...."(Ayahku) "Babam Türkiye deki bomba imha ordusunun bir generalin" (Ayahku Jenderal tentara pasukan penjinak bom di Turki) Jawab Aslan mendongak menatap langit.
"Ohh... Jadi kau belajar dari ayahmu ??" Tanya Zehra masih menginterogasi Aslan dengan raut wajah penasaran.
"Ya" Lirih Aslan singkat melipat kedua tangannya di pinggang.
"Sekarang, Ayahmu pasti pemimpin tertinggi. Karena yang kutahu pasukan penjinak bom itu pasukan tertinggi"
"Ve en yüksek risk seviyesine sahiptir" (Dan memiliki tingkat resiko paling tinggi) Jelas Zehra panjang lebar mengikuti kemana arah langkah kaki Aslan berjalan.
Zehra tertegun saat melihat sudut mata Aslan berair. "Ke-- Kenapa ??" Tanya Zehra penasaran.
Ia tak pernah melihat Aslan seperti ini sebelumnya. Aslan yang ia kenal periang dan jahil, Kini ia menyaksikan air mata Aslan menetes menelusuri setiap inchi wajah putih pemuda itu.
Aslan menyeka butiran air yang membasahi pipinya. Ia memegang dan meremas kuat dadanya, mencoba menepis semua pilu dan rasa sakitnya.
"A-- Aslan ??" "Ada apa ??" Tanya Zehra mengusap air mata Aslan.
"Cerita padaku, ada apa ?" Aslan menghela napas panjang. "Ayahku...."
Hello readers....💕☺️ Suka gak ?? Semoga ide baru selalu menggenangi pikiranku....😁😁😅 Jangan lupa vote and commant...💕🤗 Teşekkür 🙏