20. Cemburu

149 105 22
                                    

HAPPY READING....

Drrrrttt.... Drrrrttt....

Ponsel Zehra berdering. Sudah jam dua belas malam. Entah kenapa mata Zehra kali ini tak berniat sedikit pun untuk tidur.
"Siapa yang menelepon ku malam-malam begini ??"
Batinnya penasaran.

Zehra mengulurkan tangannya kearah meja small size yang berada tepat disebelah kiri bantalnya.
Tangannya menyentuh benda pipih itu dan melihat kearah layarnya.

"Ohh...Video call" Ujarnya mengedikkan bahu acuh.
Seperdetik kemudian...
Matanya membelalak lebar ketika menyadari bahwa itu adalah video call dari Aslan.

Refleks Zehra lompat dari kasurnya dan menghadap benda mati mengilap yang kerap disebut cermin itu.
Zehra merapikan juntaian rambutnya yang sedikit berantakan.

Ia menatap heran bayangannya. Seketika keningnya mengerut.
"Tunggu-tunggu.... Untuk apa aku merapikan penampilan ku ?? Memangnya siapa dia ??!"  Celoteh Zehra menunjuk layar ponselnya yang terus saja berdering.

Perlahan, tangan Zehra menggeser layar.
"Haii" Sapa Aslan tersenyum.
"Haii" jawab Zehra sedikit kaku.

"Huhh... Semoga rambutku tak terlalu berantakan" batin Zehra menyibakkan samar rambutnya.

"Tidak... Tidak... Rambutmu tidak berantakan, kau masih cantik" lirih Aslan santai.

Zehra melotot, matanya membulat sempurna.
"Dia !! Bagaimana dia tau ??! Aku kan tak bicara padanya !!"  Gumam Zehra sedikit panik.

Tanpa pikir panjang, ia langsung menutup percakapan dan mematikan ponselnya.
Dahinya mengerut, memikirkan bagaimana bisa Aslan mengetahui isi hatinya. Apakah itu sebuah kebetulan ??

Zehra menampar pelan pipinya mencoba menyudahi pikirannya tentang pemuda itu.
"Cicittt....citttt...cicittt"
Zehra tersadar dari lamunannya dan mencoba mencari sumber suara.

"Oouuhhh Astaga..."
Zehra menghampiri dua makhluk bernyawa itu. Sepasang merpati yang Aslan berikan padanya kemarin malam.
Dahinya menyergit kesal ketika mendengar ponselnya berdering kembali.

"Aslan ini sudah malam jangan ganggu aku !!!" Titahnya berdecak sebal.

"Aslan ??"

Zehra menatap kembali layar ponselnya memastikan orang yang berbincang dengannya saat ini.
"Lizzy ??"

"Iya, apa aku mengganggu mu ??"
"Ti-- tidak" jawab Zehra mencoba untuk rileks.
"Aku hanya ingin mengingatkan mu, besok jangan lupa membawa proposal penelitian dan berkas skripsi.... Oke"

"Ouhh... Thanks Lizzy"
"You're welcome"

"Kurang dari sebulan lagi, kita akan menghadapi sidang dikampus kan...."

"Hehehehe... Iya" lirih Zehra menggaruk tengkuknya.
"Sudah malam bukan ?? Tidurlah jangan terus-terusan memikirkan tuan Aslanmu itu" gurau Lizzy cengengesan.

"Lizzy apa yang kau katakan ??!" Seketika Zehra salah tingkah dan mencoba meyakinkan Lizzy bahwa dia tidak sedang memikirkan pemuda itu.

"Whahaha... Oke oke" Lizzy menutup percakapan dan tertawa geli.

Tiba-tiba sepasang merpati itu terpaku. Tidak seperti biasanya. Tampaknya sepansang makhluk itu tau apa yang sedang dipikirkan oleh Zehra.

"Aku sangat lelah, tapi entah kenapa aku tak bisa tidur" keluh Zehra menindih kepalanya dengan bantal.

Satu jam kemudian, rasa kantuk mulai menguasainya. Mungkin karena dia terlalu lelah atau yang lainnya. Angin sepoi mengibaskan tabir transparan yang bertengger di jendela kamarnya.

Beberapa benih dandelion yang tersapu angin berhasil menembus celah kecil jendela yang sedikit terbuka.

Seakan memunculkan kesan estetis malam itu.

Sementara Zehra, tetap pada posisi awalnya. Ya, tidur tengkurap dengan kepala ditindih bantal.

Pagi pun tiba, jam beker hitam itu berdering seakan membangunkan sang empu yang masih tertidur pulas.
Entah kenapa mata Zehra seakan dilekatkan oleh lem penjerat tikus. Sulit rasanya untuk bangkit dari singgasana terbaik itu.

Dalam situasi setengah sadar, Zehra berjalan kekamar mandi.
Seperti biasa, sebelum mandi ia mencuci muka dan menggosok gigi.

Lehernya sedikit sakit, mungkin karena semalam ia tidur dengan posisi yang salah.
Dengan mata setengah terbuka, Zehra mengambil sikat gigi dan mengoleskan pasta giginya.

Ketika sikat itu mendarat di mulutnya, matanya membelalak, rasa kantuk berhasil hilang begitu saja, seakan matanya telah disihir.
"Ohh NOO !!"
Ternyata itu bukanlah sikat gigi, melainkan sikat WC.
"iiiiuuhhh"
Zehra berkumur dengan antiseptik mulut berulang kali.

"Oh my God, Zehra !! Bodoh sekali kau !!"
"Sssshhhhhh" Zehra kembali menyikat giginya dan langsung mandi.

*****

"Heyy Heyyy Heyyy" Hans membentangkan tangannya kearah Zehra.

"Hans kau ini !!" Tangan Zehra mendarat mulus sikepala Hans.

"Hey ada apa ??"
"Tidak apa-apa" lirih Zehra cuek. Perasaannya masih kesal setelah kejadian tadi pagi.

Salah satu mahasiswa mendatangi setiap meja dan mengumpulkan proposal penelitian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satu mahasiswa mendatangi setiap meja dan mengumpulkan proposal penelitian. Beberapa diantaranya mengumpulkan skripsi.

Lizzy menghampiri meja Hans, entah kenapa semenjak pesta itu ia merasa senang berada didekat Hans.
"Hmmm Hans"
"Iya ??"

"You do not want to go to the canteen"
(Kau tidak ingin kekantin) Tanya Lizzy memberi kode pada Hans.

"I'm not hungry Lizzy, sorry...heheh"
Ucap Hans menolak secara halus.
"Oouhhh, oke"

Lizzy memutuskan ke perpustakaan, mencari beberapa buku yang ia butuhkan untuk persiapan sidang nanti.
Tiba-tiba, mata Lizzy menyaksikan Zehra dan Hans duduk berdua dikantin. Letak perpustakaan dan kantin sangat berdekatan.

Ada sedikit rasa cemburu yang mengetuk hatinya, meskipun ia tau kedua insan itu adalah sahabat dekat. Pikirannya kembali tertuju pada Hans yang menolak ajakannya tadi.

Refleks tangan Lizzy menghempaskan buku yang ia baca kelantai.

Ia menghentakkan kakinya kesal. Beberapa mahasiswa menyaksikan sikapnya.

"Heyy, apa yang kau lakukan ??! Apa kau pikir hanya karena kau anak dosen, kau bisa berbuat sesukamu ??! Dasar gadis tak tau etika !!" Hardik salah satu mahasiswa yang risih dengan sikap Lizzy barusan.

Merasa kecewa, Lizzy memutuskan untuk kembali ke kelasnya.

Diam, hanya itu yang bisa ia lakukan. Ingin marah, siapa yang akan ia marahi ??
Ingin menangis, menangis untuk siapa ??
Kecewa sudah pasti, Hans sama sekali tak menghargai nya.

Haii....🤗
Lama binggo ya Update nya, sorry heheh...
What happen with Lizzy ??🤯
Apakah rasa cemburu akan
merubah hatinya ??😱😰
Penasaran ??
Tetap stay ya....
Jangan lupa jaga kesehatan....🤗
Teşekkür...

rantii.__

TIRAI SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang