HAPPY READING...
Tengkuk Zehra mulai pegal karena terus saja menunduk membaca buku-buku itu.
Sesekali ia memijat pelan lehernya.
Disisi lain, Aslan hanya duduk melamun menatap gadis itu."Aslan ini sudah jam 4 sore, ayo kita pergi"
Lirih Zehra membereskan dan menyusun kembali buku-buku yang baru saja ia baca.Bukannya menyahut, Aslan malah tetap menatap wajah Zehra tersenyum.
"Hellooo.... Ayo kita pergi"
Zehra melambai-lambai tangannya tepat didepan mata Aslan.
Seketika, lamunannya membuyar."Ehh.... Tamam Zehra"
Sahut Aslan cengengesan yang baru saja tersadar dari lamunannya."Dari tadi aku lihat kau sedang melamun"
Ucap Zehra mengungkap apa yang ia lihat beberapa jam lalu."Apa yang kau lamunkan ?? Tak biasanya kau begitu" sambung Zehra mencoba menerka-nerka sesuatu yang membuat pikiran temannya itu terhanyut entah kemana.
"Bukan apa-apa" Seketika Aslan salah tingkah dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Zehra hanya mengerutkan kening dan mengedikkan bahunya acuh. Mencoba menyudahi tebakannya tentang lamunan Aslan.
"Okey.... Sesuai janjiku, aku akan mengenalkan mu pada sahabatku"
Lirih zehra menaik turunkan alisnya."Tamam"
Sahut Aslan mengalihkan pandangannya kearah luar ruangan.Disepanjang jalan, keduanya tampak serasi.
Bahkan orang-orang yang melirik kearahnya mengira bahwa mereka sepasang kekasih.Sesampainya ditengah kota, Zehra memutuskan untuk bersantai sejenak disebuah kafe yang letaknya disamping Westminster station underground, London.
"Jadi sahabat mu kafe ini" tanya Aslan dengan ekspresi polosnya."Huh...."
Zehra menghela nafas panjang dan menepuk pelan keningnya."Mana mungkin aku bersahabat dengan Kafe, kau ini gila atau apa ??"
"Hehehe.... Habisnya, kau tadi bilang ingin mengajakku bertemu sahabatmu"
"Nah, sekarang kau mengajakku kesini. Ya aku kira kafe ini sahabatmu"
Sambung Aslan menjelaskan apa yang ada dipikirannya."Bukan, aku mengajakmu kesini untuk bersantai sebentar. Dan menunggu kedatangan sahabatku, apa kau tau ?? Dia hanya datang satu hari sekali"
Jelas Zehra panjang lebar yang berhasil membuat Aslan mengerutkan dahinya bingung.
Keduanya menikmati udara sore dikafe itu.
Seakan keduanya sedang menjalani kencan romantis. Mungkin itulah yang orang-orang pikirkan saat menyaksikan Aslan dan Zehra duduk berhadapan.Zehra melirik jam tangannya, "sudah jam 6 sore"
Ya, senjanya akan datang."Aslan, sebentar lagi sahabatku datang. Ayo !!"
Zehra beranjak dari tempat duduknya.
Keduanya meraih langkah satu demi satu menuju kearah tempat yang Zehra maksud.
Di tengah perjalanan..."Zehra, apa tidak bisa sahabatmu itu menemui kita dikafe tadi ??"
"Kakiku sangat lelah" keluh Aslan terduduk ditepi jalan dan memijat pelan betisnya.Zehra menoleh kebelakang.
Ia mendapati Aslan duduk bersandar dibawah tiang yang menopang lampu jalan."Aslan ayolah.... Nanti setelah sampai disana kau bisa duduk, tidur, atau bahkan berguling-guling sesukamu"
Zehra menarik tangan Aslan dan terus menuntunnya menuju ketempat yang ia maksud untuk menemui senjanya."Berapa lama lagi Zehra ?? Kakiku sudah lelah"
"Sedari tadi, mulutmu itu selalu saja mengeluh" upat Zehra memanyunkan bibir mungilnya."Kita sudah sampai" lirih Zehra bersemangat.
Aslan duduk di bangku kayu yang berada tepat dibawah pohon orange zehra."Mana sahabat mu ??"
Tanya Aslan memperhatikan sekelilingnya."Tunggu saja sebentar lagi" Zehra menatap langit yang mulai menjingga.
"Itu dia sahabatku"
Zehra menunjuk kearah senjanya.Senja itu kian menciptakan ranah sinar yang memancar menembus tiap celah kecil awan putih yang menggantung menghiasi langit.
"Senja ??" Tanya Aslan.
"Ya" jawab Zehra singkat yang terus menyambut kedatangan sahabat yang benar-benar ia rindukan."Aslan, lihat lah.... Senja nya sangat indah"
Lirih Zehra berjalan mendekati bangku kayu tempat Aslan menyandarkan bahu.
Aslan tersenyum. Bukannya menyambut senja, ia justru malah menatap kearah wajah Zehra."Untuk apa aku melihat senja, jika ada yang lebih indah darinya" lirih Aslan tersenyum mengalihkan pandangannya kearah jalan raya.
"Oh ya ?? apa ??"
Tanya Zehra penasaran."Kau"
Ucap Aslan membalas tatapan mata Zehra.
Aslan seakan hanyut didalam matanya.
Zehra tertegun, seakan mengerti maksud dari perkataan Aslan."Aku bercanda" Aslan memecahkan keheningan saat itu dan keduanya sama-sama mengalihkan pandangan kearah langit.
Mengakhiri tatapan mereka yang menjebak keduanya.
"Aku bercanda Zehra" Aslan tertawa kecil.
Ia harus menutupi perasaannya walaupun sebenarnya ia tak main-main dengan perkataannya tadi.Ia hanya tak mau Zehra mengetahui itu dan akan mengubah kedekatan diantara mereka.
"Yes, I know" lirih Zehra tersenyum sambil mengambil sehelai daun orange yang perlahan bergeser tertiup angin.
Aslan memperhatikan daun orange kering yang terpaku ditangan Zehra.
Zehra terus memandangi daun itu, tanpa menyadari bahwa Aslan terus memperhatikannya sampai saat ini."Aslan" Ujar Zehra memecah keheningan diantara keduanya.
"Evet"
(Ya) sahut Aslan singkat."Apa kau tau ?? Kenapa aku suka sekali dengan daun ini ??"
"No, memangnya kenapa ??"
Tanya Aslan penasaran dan menatap Zehra serius."Apa kau tau ??"
"Tau apa ??" Sahut Aslan."Daun kering itu lambang cinta sejati"
Lirih Zehra mengambil kembali beberapa daun kering yang tergeletak dipadang rumput hijau yang membentang luas lalu memandanginya."Oh ya ??"
"Bukan kah lambang cinta sejati itu hati ??"
Tanya Aslan memiringkan kepalanya."Bukan" jawab Zehra singkat.
"Kau tau dari mana kalau lambang cinta itu daun ??""Dari logika"
Jawaban Zehra membuat Aslan berpikir sejenak. Zehra memang gadis yang unik.
Semua pendapatnya memang aneh, tapi itu yang membuat Aslan semakin tertarik padanya."Gadis senjaku...." Gumam Aslan dalam hati.
Hay.... 🤩
Malam ini super super rajin...🤫🤫
Makasih baut kalian yang tetap setia....💕
Tetap stay ya...
Karena setelah ini ada kejutan buat kalian semua...💝🤗
Jangan lupa vote and commant....🥰😁
Teşekkür 🙏ranti.__
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAI SENJA
Genç KurguSeiring senja yang menghampiri. Diriku terpatri sendiri menikai langit. Kentara kemerahan yang selalu ia cuakkan, dia datang lalu pergi. Aku selalu menunggu kehadirannya dibalik tirai. Datang kemudian membawaku memisra ranah merah yang tercuat di al...