11. Best friend

138 104 18
                                    

HAPPY READING....

"Kriiinggg....."
Bel berbunyi. Jam istirahat telah selesai.
Zehra yang asyik dengan novelnya pun langsung membuka materi pelajaran selanjutnya yang kemarin sepat ditunda.

Disisi lain, ia mendapati Hans merogoh tasnya. Tampaknya ia sedang mencari sesuatu.

"Hans, what are you looking for ??"
(Hans, kau sedang cari apa ??)

"Aku lupa membawa buku pelajaranku, mati aku !!"
"Hans, why are you care less !??"
(Hans, kenapa kau begitu ceroboh)
Celoteh Hans panik.

Sebentar lagi dosen akan masuk, ia harus bersiap-siap menerima hukuman, Itu pasti. Semoga saja hukuman yang diberikan tidak begitu berat. Itulah harapan yang mengilhami pikiran Hans saat ini.

Tap... Tap... Tap...
Derap langkah kaki terdengar jelas dari dalam ruang kelas. Hans semakin panik, butiran bening meluncur dari keningnya secara bergantian.

Dosen pun masuk menuju mejanya.
"Oke everybody"
"Buka pelajaran bab 5 yang sempat kita tunda kemarin !!"
Pinta dosen seraya meletakkan tas dan laptopnya dimeja.

Hans semakin panik. Bagaimana bisa dia selamat dari hukuman dan Omelan dari dosen galak ini, sementara jam pelajaran selesai 2 jam lagi.

"Dasar payah !!"
Hardik Hans pada dirinya sendiri. Ia mengacak rambutnya frustasi.
Zehra tertawa kecil melihat ekspresi lucu Hans saat ketakutan.

"Hans, where is your textbook ??!"
(Hans, dimana buku pelajaranmu)
Tanya dosen tegas berjalan kearah tempat duduk Hans.

Pasang mata seisi kelas tertuju pada Hans.
"Mati aku !! Apa yang harus kukatakan ?!"
Batin Hans panik menyeka keringatnya yang terus bercucuran.

"I li--life my book, Sir"
(Bukuku tertinggal pak)
Jawab Hans gugup.

"You know right ??"
(Kau tahu kan)
"Saya paling tidak suka kalau mahasiswa disini tidak membawa buku pelajaran.
Itu sama saja tidak mematuhi peraturan disini !!"
Ucap tegas dosen dengan nada tinggi.

Hans hanya diam dan menundukkan kepalanya.
"Sekarang kamu ke toilet !!"
"And clean it !!"
(Dan bersihkan)
Sambung dosen memberi hukuman.

"Oke, Sir" Jawab Hans lesu.
"Sudah kuduga" Batin Hans menghela napas.

Tapi ia bersyukur, karena hukuman kali ini tak begitu berat. Ya walaupun toilet dikampus ini bertebaran dimana-mana bak seres.
Ada sekitar 52 toilet yang menanti Hans hari ini.

Paling tidak, dia hanya disuruh menyikat WC saja.
Dibandingkan siswa yang lain. Bahkan hanya karena masalah sepele, mereka sampai dipecat dari kampus tanpa toleran.

Hans berjalan keluar ruangan dan menyusuri gundukan marmer anak tangga
kampus menuju ke toilet.

Dilihatnya beberapa alat kebersihan disudut dinding. Hans berjalan mendekatinya, dan mengambil beberapa alat yang digunakan untuk membersihkan toilet seperti sikat WC,  dan pengharum toilet.

"Oke Hans.... Kau beralih profesi menjadi cleaning service sekarang" Hans memutar bola matanya pasrah dan mengendus kesal.

1 jam kemudian,
Hans baru membersihkan 19 toilet. Pinggang nya hampir patah karena harus membungkuk saat membersihkan marmer yang berada tepat dibawah wastafel.

Tiba... Tiba...

"My I help ??"
(Boleh aku bantu)
Seseorang mengetuk pelan pintu kamar mandi yang sedikit terbuka.
Hans menoleh kebelakang. Ia mengerutkan keningnya heran saat mendapati Zehra berdiri didepan pintu toilet.

TIRAI SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang