28. Aşkım ??

88 71 106
                                    


Oke, 👆👆 yang diatas itu Aslan ya... Nanti pelan-pelan bakal tunjukin wajah Aslan :v

HAPPY READING...

"Zehra" Aslan membuka percakapan setelah beberapa selang waktu keheningan terjadi.

"Evet"
(Iya ?)

"Apa kau akan menamparku jika aku mencintaimu ??"

Apakah kali ini Aslan bercanda ??
Tapi tatapannya menunjukkan bahwa ia mengatakan isi hatinya. Benarkah dia mencintai Zehra ??
Lalu, bagaimana dengan perasaan Zehra padanya ??

Zehra terdiam. Keduanya saling menatap. Jantung dua insan itu berdegup kencang. Seakan terhubung satu sama lain. Mulut mungkin bisa berbohong, tapi tidak dengan hati.

Sudah satu jam lewat mereka terdiam. Hanya suara daun tertiup angin yang terdengar. Bahkan sampai sekarang Zehra tak kunjung menjawab pertanyaan Aslan.

Sikap dingin Zehra Membuat Aslan mengetahui jawabannya. Ya, Zehra tak mencintainya. Mungkin dia telah salah mengartikan sikap perhatian Zehra selama ini.

"Baiklah, aku akan pulang" Aslan bangkit dari tempat duduknya.
Tak ada jawaban sama sekali dari Zehra. Bahkan ia sama sekali tak memandang Aslan.

Aslan memutuskan untuk pergi. Setelah beberapa langkah ia berjalan.

"Aku mencintaimu Aslan"
Zehra Berlari dan memeluk tubuh kekar Aslan dari belakang. Jantungnya semakin berdegup tak beraturan.

Aslan terdiam. Seperdetik kemudian ia berbalik. Apakah ini mimpi ?? Mungkin itulah pertanyaan yang ada dipikirannya.

"Kau... Kau ucapkan apa tadi ??" Tanya Aslan tak percaya. Benarkah Zehra mengatakan itu.

"Aku mencintaimu Aslan, aku mencintaimu" Zehra kembali memeluk erat tubuh Aslan.

Aslan membalas pelukannya. Ia sama sekali tak percaya Zehra mengatakan semuanya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku Zehra"
"Apa kau akan menamparku jika aku mencintaimu ??" Aslan mengulang pertanyaannya kembali.

"Tidak Aslan, aku tak akan menamparmu" Zehra menangis haru.

"Terimakasih Zehra, terimakasih" Aslan mencium pucuk kepala Zehra. Cintanya terbalas. Ia tak menginginkan apapun lagi saat ini.

Keduanya berjalan bergandengan tangan. Menyurusi tepi jalan yang ramai. Mungkin malam ini adalah malam terindah untuk Aslan. Senja menyaksikan segalanya.

"Aslan, sekarang sudah malam... Esok aku akan wisuda, boleh aku pulang ??"

"Tidak" jawab Aslan singkat.

"Kau tak boleh pulang jika aku tak mengantarmu" Aslan terkekeh.

Zehra menjewer pelan telinga kekasihnya. Tak sedikit yang memperhatikan mereka sepanjang jalan. Mungkin ini adalah kisah pasangan Turki yang dipertemukan di London dan disaksikan oleh senja.

"Aslan, esok kau harus hadir oke" Zehra tertawa kecil dan memeluk pria senjanya.

"Aku tak akan lupa itu gadis senjaku" Aslan mencubit pelan hidung Zehra.

Aslan melambaikan tangannya kearah Zehra. Hari ini ia hanya mengantar sampai depan gerbang saja. Memang, pak Jean sudah tak asing dengan wajahnya.

Tapi untuk kali ini, dia tak ingin terlalu sering memunculkan wajahnya dihadapan orang-orang yang tinggal dirumah Zehra.

Zehra mulai samar dari pandangannya.

Aslan memutuskan untuk pulang dan memilih baju yang tepat untuk ia pakai saat acara wisuda Zehra esok.

TIRAI SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang