HAPPY READING...Sudah hampir lima belas menit Hans mencari Zehra, namun ia tak kunjung melihat gadis itu.
Ia mencoba meliarkan penglihatannya kesegala penjuru. Hal itu menyebabkannya tak fokus pada jalan yang ia lalui.
Sehingga membuatnya menabrak seseorang.
Brukhh...
"I'm sorry" Lirih Hans mengutip beberapa buku si pemilik yang terjatuh akibat tabrakannya.
"Lizzy ?? Where are you going ??"
(Lizzy ?? Kau mau kemana ??)"Ke aula, apa kau mau ikut bersama ku ??" Tanya Lizzy penuh harap.
"Sorry Lizzy, I have to find Zehra now"
(Maaf Lizzy, aku harus mencari Zehra sekarang) ucap Hans menolak.Tapi sayang Hans sama sekali tak mengindahkan ajakannya itu. Ia sama sekali tak menyadari bahwa perkataannya akan semakin menyulut api kemarahan Lizzy.
Hans pergi meninggalkan Lizzy yang terus berdiri tak bergeming. Dengan wajah yang dihiasi sorot mata penuh arti. Ya, tajam dan licik.
"Selau saja Zehra Zehra dan Zehra !!!"
Ucap Lizzy berdecak kesal.Tak berapa lama, bibirnya tersenyum.
"Temui lah Zehra mu itu selagi bisa Hans !! Karena sebentar lagi dia akan.... Hhuussss... Pergi dari dunia"Untuk kesekian kalinya, Lizzy kembali dirasuki iblis. Ia benar-benar berubah. Entah kapan semua niat jahatnya ini terbongkar.
••••
Hans terus berlari. Meneliti sosok gadis yang ia cari sedari tadi. Seperdetik kemudian,
tampak seorang Zehra Ahmed duduk melamun disebuah bangku kayu panjang.Tangannya yang putih dan lentik memainkan selembar daun orange itu dengan perlahan.
Daun itu seakan melambai dan menyapa siapa saja yang melaluinya.Sedangkan Zehra, tatapannya kosong.
Entah apa yang ia pikirkan sekarang.
Bahkan Hans pun tak dapat menebaknya."Zehra, Where have you been"
(Zehra, dari mana saja kau)
Lirih Hans dengan nafas terengah-engah."...." Tak ada jawaban.
"Zehra, kau baik-baik saja ??" Hans mencoba memastikan keadaan Zehra yang bersikap tak seperti biasanya.
"Ha ?? I-iya aku baik-baik saja" jawab Zehra sedikit gugup.
"Kau sedang apa disini ?? Ayo ke aula, sidang akan dimulai sebentar lagi Zehra, Apa yang kau lakukan ??"
Jelas Hans sambil melirik jam tangannya."Apa ??! Ayo pergi ! Apa lagi yang kau tunggu" Zehra berlari menuju aula utama sidang para mahasiswa fakultas farmasi.
Hans hanya bisa menepuk keningnya.
"Heyy Zehra !! Tunggu aku !! Ohh Tuhan... Apa yang terjadi padanya ??"
Hans hanya berlari sambil tersenyum kecut.Belakangan ini, Zehra bersikap sangat aneh. Ia sering melamun, tatapannya kosong, dan konsentrasi juga berkurang. Hans tau ada yang disembunyikan Zehra darinya.
Meskipun begitu, Hans tak ingin membuat Zehra merasa tak nyaman jika ia terus memaksa Zehra menceritakan semuanya.
Ia harus tetap bersikap seperti biasa. Tetapi ia tak mau tinggal diam. Ia akan berusaha mencari tau.
"Owh... Astaga !! Bagaimana aku bisa lupa hari ini sidang dimulai lebih awal !!" Celoteh Zehra pada kecerobohannya sendiri.
"Zeh-ra... Kau ini, cepat sekali larimu" ucap Hans mengatur nafasnya.
Posisi mereka saat ini tepat berada didepan pintu aula utama.

KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAI SENJA
Roman pour AdolescentsSeiring senja yang menghampiri. Diriku terpatri sendiri menikai langit. Kentara kemerahan yang selalu ia cuakkan, dia datang lalu pergi. Aku selalu menunggu kehadirannya dibalik tirai. Datang kemudian membawaku memisra ranah merah yang tercuat di al...