HAPPY READING....Zehra duduk dan menyandarkan bahunya dipohon yang ia sapa pohon orange itu.
Disisi lain, Aslan berjalan mengendap-endap persis seperti pencuri.
Yuhuu... Kejahilannya dimulai lagi.Ia menata setiap langkahnya dengan rapi.
Tapak kakinya tak mengeluarkan suara sedikitpun saat bersentuhan dengan tanah.Hanya tinggal satu langkah lagi ia sudah berada tepat dibelakang Zehra.
Dan seperti biasa, 80 persen kejahilannya sudah mulus tanpa cacat.Aslan menghitung dalam hati sebagai aba-aba bemaksud mengejutkan Zehra.
"Satu... Dua..... Ti--""Mau apa kau ?" Tanya Zehra santai tanpa mengalihkan arah pandangannya kemanapun.
Entah bagaimana caranya ia bisa tau bahwa Aslan ada disana.
"Hihihi.... Bukan apa-apa" sahut Aslan cengengesan.Tiba-tiba saja tangan Zehra memutar telinga Aslan persis seperti mengencangkan volume radio.
Zehra menjewernya tanpa ampun."Aww.... Aww... Ssshhhh"
"Benim hatam ne"
(Heyy... Apa salahku ?!)
Aslan menyipitkan matanya karena kesakitan.
"Kau membuntutiku kan, jawab jujur !!"
Zehra semakin mengeraskan jewerannya."Ti-- tidak, siapa bilang aku membuntutimu ??"
"Peki ne ??"
(Jadi apa)Bentak Zehra kesal berkacak pinggang."Aku hanya mengekori mu saja" sahut Aslan cengengesan.
"Velet, (Dasar kau)!! Pertama, kau membuntutiku"
"Kedua, kau pasti ingin menjahili ku tadi"
Gerutu Zehra melepaskan jewerannya.Aslan tertawa dan mengusap-usap telinganya yang memerah.
"Neyse ki güzelsin" (untung saja kau cantik), kalau tidak..."
Celoteh Aslan yang tak menyadari bahwa Zehra mendengar perkataannya barusan."Kalau tidak, apa ??"
Sahut Zehra yang mendengar samar perkataan Aslan."Ehh.... hiçbir şey" (bukan apa-apa)
Aslan menggaruk tengkuknya yang tak gatal."Orulabilir mıyım"
(Boleh aku duduk) Tanya Aslan sedikit basa-basi.
"Ya" jawab Zehra singkat."Kau bicara dengan siapa tadi ??"
"Farkettim" (Aku perhatikan)
"sedari tadi tak ada siapa pun yang bicara denganmu"Ucap Aslan melihat sekelilingnya meneliti setiap orang yang berlalu lalang menyusuri taman.
"En iyi arkadaşı"
(Sahabatku) Zehra menepis rambutnya yang disibakkan oleh angin.
"Sahabat ??" Lirih Aslan dengan nada penuh tanda tanya.
"Ya""Oh ya ?? Kalau begitu... Kenalkan saja padaku, siapa tau dia menyukaiku, aku kan tampan" Lirih Aslan bercanda sambil menaik turunkan alisnya.
"PD sekali kau.... iuuuuhhhhh"
Zehra memukul pelan pipi Aslan.
"Oke... Akan kukenalkan dia padamu"
Zehra kembali membuka novelnya."Yarın kapalı ??"
(Oh ya, besok hari libur kan)"Ya" sahut Zehra membolak balik lembaran novel yang ia baca.
"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat" Aslan tersenyum kearah Zehra.
"Eğer isterseniz"
(Itupun.... kalau kau mau)Sambung Aslan mengalihkan pandangannya kearah tepi jalan raya yang disinari jejeran lampu disepanjang jalan tengah kota.
"Okey" Zehra tersenyum.
Aslan menoleh kearah Zehra yang masih tetap fokus dengan novelnya."Buku apa yang kau baca ??"
Bukannya menyahuti lawan bicaranya, Zehra justru membelalakkan matanya ketika membaca kata "black sunset".
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAI SENJA
Teen FictionSeiring senja yang menghampiri. Diriku terpatri sendiri menikai langit. Kentara kemerahan yang selalu ia cuakkan, dia datang lalu pergi. Aku selalu menunggu kehadirannya dibalik tirai. Datang kemudian membawaku memisra ranah merah yang tercuat di al...