HAPPY READING...Tentu saja Zehra tak bisa tinggal diam. Hans tak bisa menunda makannya. Dan ia tak tega jika Hans tak makan hanya karena dirinya.
Mau tak mau ia melahap suapan yang Hans berikan.
"Nah... Ini baru Zehra ku" Hans mengacak pucuk kepala Zhera dengan kasih sayang.Drrrrrttt.... Drrrrrttt....
Ponsel Zehra berdering. Entah siapa yang menelponnya kali ini."Siapa yang telpon ??" Tanya Hans tersenyum kikuk.
"Aslan" jawab Zehra singkat. Lalu berjalan sedikit menjauh dan kemudian mengangkat telpon dari Aslan.
"Ada apa ??" Tanya Zehra sedikit basa-basi.
"Hmm... Aku ingin mengajakmu bertemu malam ini" lirih Aslan to the point.
"Itu pun... Jika kau tak keberatan"
Sambung Aslan penuh harap.Tanpa sadar, sudut bibir Zehra membentuk senyuman. Entah mengapa ia sangat senang Aslan menelponnya hari ini.
"Aku sama sekali tak keberatan" lirih Zehra singkat. Jika saja tempat ini tidak ramai, mungkin ia akan meloncat-loncat.
"Baiklah, daaa" Aslan menutup telepon lebih dulu.
Zehra tak bisa menggambarkan betapa senangnya ia hari ini. Sudah hampir seminggu ia tak menemui Aslan. Tentu rasa rindu pada sosok pemuda itu semakin mencekamnya.
"Sudah selesai ??" Tanya Hans memastikan.
"Sudah" jawab Zehra singkat, tepat, padat dan jelas.
Matahari tampaknya telah berubah posisi. Hans dan Zehra memutuskan untuk cepat pulang. Karena akan banyak yang dipersiapkan menjelang hari wisuda.
Tinggal menunggu hasilnya saja. Malam ini hasilnya akan keluar.
Dosen akan mengirimkan pengumumannya ke email universitas.Dan mahasiswalah yang akan mencari nama mereka masing-masing.
Semoga mereka masuk kedalam daftar mahasiswa terbaik.••••
Seperti biasa, Hans mengantar Zehra pulang. Zehra berlari kekamarnya.
Ia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Menandakan betapa lelahnya hari ini.Tok... Tok...
Seseorang mengetuk pintu kamar.
"Ayah" Zehra bangkit dari tempat pembaringannya."Yarından sonraki gün mezuniyet gününüz mü ?? "
(Lusa adalah hari wisudamu bukan ??) Tanya Abizard mengelus kepala anaknya.
"Iya ayah"
"Dinle evlat"
(Dengar nak)"Hari ini ayah akan berangkat ke bandara dan melakukan penerbangan ke Swiss. Ada beberapa kontrak perusahaan yang harus ayah selesaikan disana" jelas Abizard panjang lebar.
Seketika wajah Zehra murung. Jika ayahnya pergi hari ini, kemungkinan ayahnya tak bisa menghadiri wisudanya. Tapi ia harus bisa mengerti.
"Tak apa ayah, apa ayah ingat ?? Saat Zehra wisuda disekolah dasar dulu, ayah pernah membatalkan rapat penting bukan ?? Dan itu semua demi Zehra"
"Dan jika kali ini ayah pergi, berarti itu benar-benar penting... Tak apa ayah, Zehra bisa mengerti, lagi pula ada Hans kan" jelas Zehra tertawa kecil. Ia berusaha meyakinkan sang ayah bahwa ia tak merasa keberatan.
"Kau memang putri terbaik didunia" Abizard menarik Zehra kedalam pelukannya. Pelukan hangat seorang ayah.
"Baba geri gelecek oğlum"
(Ayah akan kembali nak)

KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAI SENJA
Novela JuvenilSeiring senja yang menghampiri. Diriku terpatri sendiri menikai langit. Kentara kemerahan yang selalu ia cuakkan, dia datang lalu pergi. Aku selalu menunggu kehadirannya dibalik tirai. Datang kemudian membawaku memisra ranah merah yang tercuat di al...