- 20 -

1.2K 173 45
                                    

Mana yang tadi minta double update, ngacuuung.. 😂😂

Monggooo..





GAYATRI
.
.
.

Aku terduduk di kasur sambil menatap laki-laki yang tertidur di sebelahku dengan pulasnya. Wajahnya terlihat lelah sekali, seperti baru malam tadi dia bisa tidur nyenyak. Apa mungkin memang begitu?

Aku tak bercerita padanya soal obrolanku dengan Laras. Sebaliknya, Angga yang bercerita mengenai hubungannya dengan Laras dulu, itu juga karena aku yang tanya.

Aku akui, aku cemburu.. dari cerita Angga, tampaknya mereka merasa cocok sekali satu sama lain. Terutama Angga, dia mengakui kalau semua yang ada di Laras adalah apa yang Angga mau dari seorang wanita.

Itulah kenapa Angga begitu patah hati sewaktu mereka harus berpisah. Dan dia bertemu denganku.. yang katanya sekarang adalah prioritasnya.

Aku mengusap rambut tebal Angga dan dia bereaksi dengan memeluk pinggangku, matanya masih terpejam. Sinar matahari mulai menerobos tirai kamar yang masih tertutup. Laki-laki ini malah semakin merapatkan badannya padaku.

"Bangun, Mas.. ga kerja?" Aku mengusap kepalanya lagi.

"Hmmm.." cuma itu jawabnya. Semalam dia langsung beberes dan tertidur saking lelahnya. "Jam berapa?" Tanyanya.

"Udah mau jam 8."

Kudengar dia mengerang protes, berat untuk bangun dari tidurnya. Tangannya malah bergerilya ke balik baju tidurku dan mengusap perutku.

Sial.. jantungku langsung berdetak kencang sekali. Seharusnya aku menjaga jarak dengannya bukan? Jaga-jaga kalau ditinggalkan. Hehe..

"Anget banget, Gayatri.." bisiknya sambil menyembunyikan wajah di tubuh sampingku.

"Air shower juga anget tuh. Mandi sana." Kataku berusaha menepis tangannya.

"Ngga mau. Air shower ga bisa dipeluk."

"Mas Angga emang ga kerja?"

"Males.."

"Wah.. harus aku laporin ke Kinan nih, seorang Anggara Prawiro malas masuk kantor."

"The things you do to me." Angga membuka matanya sambil menatapku dengan jahil.

"Jangan nyalahin aku kalau emang malas." Aku turun dari kasur begitu ada kesempatan melepaskan diri dari nya.

"Yaaah Gayatri, kesini dong ndusel-ndusel an dulu. Emang kamu ada jadwal hari ini?"

"Banyak. Aku kan habis off lama."

Angga menyenderkan diri di senderan kasur sambil bersidekap. Oh Tuhan.. mimpi apa aku bisa melihat pemandangan indah begini pagi ini.

"Jangan terpesona gitu dong."

Aku mencibir, "you wish!"

"Apa aku ikut kamu kerja aja? Gantiin yang kemarin kita ga jadi.."

"Sejak kapan kamu jadi clingy gini?" Tanya ku.. "sejak kamu merasa bersalah sama aku?"

Aku bisa melihat ekspresi wajahnya berubah.

"Atau kita ke rumah orangtua mu?" Tanya nya lagi.

"Kamu siap disuruh nikah bulan depan?" Aku tertawa miris.

"Kenapa ngga?"

Aku melotot ke arahnya, "Mas Angga udah deh.. ga usah segitunya merasa bersalah ke aku."

"Ngga gitu Gayatri. Aku cuma mau terus sama kamu aja."

"Dih tumben.."

"Kok gitu sih?" Angga manyun ke arahku. Aku jadi terkekeh. Kuhampiri dia dan ku cium bibir nya pelan.

Destiny (JINRENE AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang