- 32 -

1.5K 173 39
                                    

"Gayatri.."

Aya mengubah posisi kepalanya, mencari posisi ternyaman dari tidur sambil duduknya. Entah sudah berapa kali dia selalu ketiduran setiap menemani Angga di rumah sakit. Kalau sedang di rumah, Aya malah tidak bisa tidur karena kepikiran Angga. Jadi kalau sedang di rumah sakit, Aya akan merasa tenang dan mulai mengantuk.

Merasa kepalanya diusap oleh tangan seseorang, Aya malah semakin lelap.

"Gayatri.."

Aya tersenyum dalam tidurnya, apakah aneh saking kangennya dengan suara berat itu dia sampai memimpikannya berkali-kali? Memimpikan dipanggil oleh Mas kesayangannya itu.

"Bangun.."

Bangun? Jangan suruh Aya bangun dari mimpi seindah ini.. disebut namanya oleh Angga dan dielus-elus kepalanya dengan lembut, kurang nikmat apa lagi mimpi kali ini.

"Gayatri.."

Kali ini tubuhnya diguncang oleh seseorang. Tubuh Aya yang dalam posisi duduk di kursi samping kasur rumah sakit dengan kepala direbahkan di samping kasur Angga itu terguncang sedikit. Dia mengerjapkan mata, mencoba untuk sadar karena dipaksa. Indra nya menangkap seseorang di sampingnya sedang berdiri, apa Angga sudah bisa langsung berdiri? Apa ini masih mimpi?

"Mba Aya sudah sadar?"

Aya mengerjapkan mata lagi.

Suster laki-laki yang berdiri di sampingnya tersenyum kecil melihat wajah bingung Aya.

"Aaah.. Aku kira.."

"Aku?" Jawab seseorang dengan suara lemah dan pelan.

"Iya, soalnya aku dengar suara Mas A.." Aya menoleh ke kasur Angga lalu berdiri dengan cepat sampai kursinya terdorong ke belakang. "Mas Angga??! Mas Angga sudah sadar??! How? When? Kok aku?? Aku ketiduran berapa lama sih??" Aya menoleh dan tersadar kalau ada dokter dan suster di sekelilingnya.

"Mba Aya.. Mas nya sudah sadar dari 20 menitan yang lalu. Tapi kata Mas nya, Mba Aya ga usah dibangunin jadi ya kita diam aja." Kata seorang suster, perempuan kali ini.

Aya perlahan mendekati ranjang dan tangannya terulur mengusap tangan Angga yang masih dipenuhi selang infus itu. Setelah otaknya mulai tersadar, senyum kecil muncul di wajah Aya dan pandangan mata Aya mulai sedikit kabur karena terhalang air mata. "Kamu bangun.." hanya itu kata-kata yang bisa keluar dari mulut Aya melihat keajaiban di depannya.

Angga tersenyum lemah, sejujurnya dia masih belum bisa memproses semuanya. Hal yang terakhir dia ingat adalah kecelakaan di jalan dan sekarang tubuhnya terasa lemas sekali. Entah berapa lama dia berada dalam kondisi koma, tapi menurut dokter sih suatu keajaiban dia bisa sadar sekarang.

Melihat Gayatri tertidur di dekatnya saat dia membuka mata membuat hati Angga menghangat. Apa dia selalu begitu selama Angga dalam keadaan koma? Bolehkah dia berharap kalau Gayatri mengkhawatirkannya? Dan sekarang, melihat air mata yang turun perlahan dari mata jernih itu membuat Angga tersadar, dia tak pernah kehilangan Gayatri.

"Aku belum bisa angkat tanganku tinggi-tinggi buat lap air mata kamu." Kata Angga, membuat suster-suster wanita yang ada disitu ikut tersipu. "Berhenti nangisnya ya.. aku kan sudah sadar."

Destiny (JINRENE AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang