It’s hard to turn the page when you know someone won’t be in the next chapter, but the story must go on.
– Thomas Wilder
.
.
.
.
.3rd POV
2 bulan telah berlalu sejak Gayatri dan Anggara putus. 2 bulan yang terasa sungguh lambat untuk Gayatri. Dia bahkan masih suka menangis kalau kangen sama Angga.
Wanda dan Naya kadang menginap bergantian di apartemen Aya, sekedar menemani agar Aya tak merasa kesepian. Mereka tahu, betapa patah hatinya Aya saat ini.
Job untuk Aya mulai kembali seperti normal. Walaupun belum sebanyak dulu dan masih banyak yang nyinyirin dia, tapi seengganya orang-orang sudah tahu kalau dia free from drugs.
Aya bekerja tanpa henti, bahkan di waktu weekend. Dan menurutnya, that is the only way to survive this whole broken heart things.
Sedangkan Angga? Tak jauh beda dari Gayatri.. dia mencurahkan hati dan pikirannya ke pekerjaan. Dia kembali lagi bolak balik Jakarta - Hongkong - Singapore. Semua job yang dulu pernah dia pegang, dia kerjain sendiri lagi. Sewaktu pacaran dengan Gayatri, dia memang membagi tugas ke anak buahnya, agar dia tak perlu sering-sering stay di luar negeri dan lama berjauhan dari Gayatri.
Tapi sekarang sudah tak ada lagi yang menahannya untuk tak bepergian lama-lama. Angga berusaha untuk fokus dan menyingkirkan bayangan Gayatri. Ya, dia ada perasaan marah dengan wanita itu. Dia menyalahkan Gayatri yang menyerah begitu saja dengan hubungannya.
Angga tak pernah mencari Gayatri lagi. Tak juga mencari tahu kabar wanita itu. Kalau memang mau Gayatri berpisah dengannya, dia akan memberikan itu. Toh jalan mereka tak akan pernah bertemu kan? Tapi pertanyaannya.. apa bisa? Apa bisa Angga membuang semua kenangan tentang wanita mungil yang sudah mencuri hatinya itu.
Padahal ada saja malam-malam dimana dia tak tahan dan menyetir menuju apartemen Gayatri. Tapi dia selalu bisa mengendalikan dirinya. Dia hanya melewati jalanan depan gedung Gayatri. Pathetic.
Oh dan satu lagi, Adit - mantan Aya yang buat dia trauma jatuh cinta - datang lagi. Suatu hari dia mengunjungi Aya di lokasi syuting iklannya. Katanya sih dia punya teman yang tahu kalau Aya ada disana. Aya hanya mencebik kesal, buat apa laki-laki itu datang lagi. Hanya menambah sakit kepala Aya saja.
.
.
.Sabtu di sore hari.. Keluarga Hadikusuma sedang berkumpul lengkap di ruang keluarga mereka. Mereka sedang membahas rencana pesta peringatan hari ulangtahun pernikahan Wisnu dan Maharani Hadikusuma yang ke-45.
Rencananya pesta akbar akan digelar di sebuah hotel mewah di Jakarta dengan melibatkan EO karena toh anak-anaknya tidak akan ada yang sempat urus perkara seperti itu. Mereka hanya membahas garis besar yang diinginkan orangtua nya agar bisa disampaikan ke EO tersebut.
Selesai membahas konsep pesta, orangtua nya pun masuk ke kamar tidur karena sudah lelah. Meninggalkan kakak beradik itu untuk ngobrol. Mereka mulai ngobrol ngalur ngidul. Jarang-jarang juga mereka bisa kumpul semua seperti ini. So they catching up with each others life.. Dan Aya sebenarnya malas, tapi sebagai bungsu dia ga bisa ngeles kan..
"So putus lagi?" Tanya Gendhis membuka topik ke Aya.
Aya hanya tersenyum pahit.
"Whyyyy.. kalian udah cocok banget padahal. Mba kira bakalan nikah buru-buru." Kata Widuri
Aya mencibir, "untung ga jadi nikah buru-buru. Kalo iya, bisa makan hati deh Aya."
"Kamu diselingkuhin?" Tanya Bagas dengan dingin, seperti siap untuk menyewa tukang pukul buat mukulin Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (JINRENE AU)
RomansaDisaat dua insan manusia berusaha saling menghindar tetapi malah semakin tenggelam dalam hidup satu sama lain.. Bisakah mereka terus menghindari takdir? Angga. "Ngga mungkin lah aku bisa suka sama perempuan seperti ini. No no no. Big no! She's not m...