- 18 -

1.2K 176 30
                                    

Double Update! Surprise surprise!!

I love you all.
Happy reading 😘



3rd POV
.
.
.
.
.

Gayatri akhirnya sampai di apartemennya dengan lunglai. Rasanya dia cape sekali hari ini dan bukan karena kegiatannya, tapi karena mikirin Angga. Begitu membuka pintu, wangi makanan menyeruak hidungnya. Dia bisa melihat seseorang yang seharian dipikirin sedang memasak di dapur.

 Dia bisa melihat seseorang yang seharian dipikirin sedang memasak di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau tak mau Aya tersenyum melihatnya dan mendekat ke dapur.

"Kok ga bilang-bilang udah disini?" Tanya Aya sambil meletakkan peralatannya di meja ruang tv selewatnya.

Angga menoleh ke Aya lalu tersenyum, "Hai.. Aku baru setengah jam lah disini. Aku beli bahan makanan dulu tadi. Kamu beberes dulu sana, nanti kita makan bareng."

Aya menatap Angga lekat-lekat, laki-laki itu seolah tadi tak bertengkar dengannya. Aya jadi bingung apakah mereka harus membahas Laras lagi malam ini atau dibiarkan saja..

"Kok bengong?"

Aya menggeleng, "aku naik dulu." Jawabnya sambil beranjak ke kamarnya.
.
.
.
20 menit kemudian.

Aya sudah selesai mandi dan turun menuju meja makan.

"Waaaaaaww.. enak bangeeeett.." cacing di perut Aya sudah geliat-geliat melihat makanan yang dimasak Angga. Di atas meja sudah tersedia chicken fetuccini alfredo, baked garlic butter salmon, dan juga roasted mini potatoes. "Kok jago sih??" Aya mencomot kentang dan langsung dimakannya sambil mengeluarkan suara kegirangan.

"Kok cantik sih?" Balas Angga sambil tau-tau memeluk Aya dari belakang. "Pacarnya siapa sih ni?" Bisik Angga sambil mencium gemas pipi kiri Aya.

Jantung Aya langsung berdisko.. "Tau deh pacar siapa." Jawabnya gengsi.

Angga terkekeh, "masih ngambek?" Angga menghirup wangi tubuh Aya yang sangat disukainya. Baru bangun tidur atau sehabis mandi ternyata wangi nya sama.. "wangi kamu enak banget."

"Aku ga pakai parfum."

"Wangi badan kamu berarti." Angga mencium pundak Aya lalu beralih mengendus leher wanita yang masih dipeluknya itu.

"Astaga.." Aya langsung bergidik seperti tersengat listrik.

Angga tersenyum melihat reaksi Aya.

Destiny (JINRENE AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang