3rd POV
Aya celingukan kesana kemari, ga tenang rasanya. Dia berdoa supaya dia ga akan ketemu makhluk satu itu sekarang. Mama nya cuma ngelirik anaknya, dikira anaknya itu excited diajak kemari karena celingukan ngeliatin pameran ini.
"Kamu pasti seneng kan mama ajak kemari.." mama nya buka suara.
Aya cuma menoleh ke mama nya malas-malasan.
"Banyak barang bagus loh. Kamu ga mau belanja sekalian? Apa nanti aja mau lihat batik nya Tante Widi? Mereka punya pabrik kecil di Solo loh.. katanya sih untuk mempekerjakan pengrajin batik sana.. dan itu ide siapa? Ide nya Angga. Ya ampuuuun udah ganteng, pinter, baik pula ya.."
Aya ga berkomentar.. cuma ngangguk-ngangguk aja biar cepet selesai. Tapi mama nya benar, banyak barang bagus disitu. Alhasil Aya jadi merhatiin dan belanja beberapa barang seperti pouch, scarf, dompet lucu, dan lainnya. Sampai mereka berhenti di stand yang cukup besar dibanding sekelilingnya dan cukup ramai.
"Widi!" Panggil mamanya Aya.
"Rani.. ya ampuuun ketutupan orang, jadi ga kelihatan. Rame sekali yaa.." mamanya balas teriak.
"Alhamdulillah.. ayo sini doong. Aya, ya ampuuun ketemu lagi yaa.." sapa ibu nya Angga.
"Hi tante.. congrats yaa. Seru banget pamerannya." Aya mencium tangan wanita itu dan mencium pipi kiri kanannya.
"Thank you sayang.. yuk masuk." Tarik ibunya Angga.
Aya dan mama nya masuk ke stand pameran batik ibu nya Angga itu dan langsung celingukan. Stand pameran yang lumayan besar itu penuh dengan kain batik dagangan, anak buah yang jaga stand, Aya, mama nya dan ibu nya Angga.
"Alhamdulillah.. ngga ada tu makhluk." Desis Aya.
"Kenapa sayang?" Tanya ibu nya Angga.
"Oooh ngga tante.. bagus-bagus batiknya." Jawab Aya sembarang.
"Kamu ada yang disuka? Pilih aja sayang.."
"Siap tante, nanti aku pilih-pilih.." Aya nyengir.. daritadi dia emang ngiler banget liat semua kain batik ini. Aya pun mulai melihat-lihat kain batik produksi ibu nya Angga dari Solo ini.
Kecintaannya pada modelling otomatis bikin dia juga cinta sama fashion dan sebenarnya berada di tempat seperti ini merupakan surga kecil buat dia. Aya fokus sekali melihat-lihat kain batik yang ada disitu, sampai dia melihat yang paling dia sukai "Tante, ini batiknya cantik banget loh. Kenapa ga ditaro di depan a.." Aya balik badan bersamaan dengan..
"Bu, aku udah keliling 3x ga nemu nemu.." Angga berhenti bicara melihat Aya sedang memegang kain batik yang dibentangkan di depan tubuhnya dengan mata berbinar-binar.
"Shit!" Desis Aya sambil melambai kaku, "hai.."
Angga hanya balas mengangguk. "Ibu mana?" Tanya nya, tak tahu harus bicara apa lagi karena kaget melihat ada Aya disitu.
"Tadi ada disini sih sama mama. Tapi kemana yaa.." Aya jadi celingukan. "Perasaan gw cuma liat kain disini ga sampai 5 menit deh. Kenapa tau-tau pada ga ada ya?"
Angga balik badan dan bertanya pada salah satu karyawan ibu nya. Aya menghela nafas melihat laki-laki itu lagi-lagi bersikap cuek padanya.
"Terserahlah." Kata Aya sambil balik lagi lihat-lihat kain batik dan ga berapa lama, dia sudah tenggelam dalam dunianya sendiri.
Angga sesekali melirik ke wanita yang sedang asik melihat kain di sudut stand milik ibu nya itu. Tadi pagi, ibu nya ngotot banget nyuruh Angga datang ke pameran batik nya. Pantas aja, ternyata ada Aya disini. Dan sekarang, ibu dan mamanya Aya ninggalin wanita ini sendirian di stand dengan sengaja karena tadi Angga telepon kalau dia sudah sampai di lokasi pameran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (JINRENE AU)
RomanceDisaat dua insan manusia berusaha saling menghindar tetapi malah semakin tenggelam dalam hidup satu sama lain.. Bisakah mereka terus menghindari takdir? Angga. "Ngga mungkin lah aku bisa suka sama perempuan seperti ini. No no no. Big no! She's not m...