"I hate to do this to you. But I don't have a choice. Cuma elo yang tau selera gw dan lo ga mungkin pergi sendiri kesana. Dan si Pandu brengsek itu main batalin janji gitu aja.."
Aya terngiang-ngiang kalimat dari Wanda yang penuh dengan penyesalan. Memohon pada Aya agar dapat dimengerti, bahwa itu sudah tugasnya sebagai maid of honor. So here she is, on the way to Bandung untuk food testing catering yang akan dipakai di pernikahan Wanda dan Sandy karena si calon manten ada syuting yang ga bisa ditinggalin.
Great.
"Gayatri kok bengong?"
Aya hanya menghela nafas berat.. Yup! Dia ditemani oleh Angga ke Bandung, karena Pandu tiba-tiba ada business trip ke luar kota. Makin sempurna aja kan hidup Aya.. Oh jangan lupa.. Raka ngambek karena Aya pergi sama Angga. Aya sudah berusaha menjelaskan kalau ini bukan maunya. Tapi Raka tak terima. Dia menyuruh Aya untuk tak berangkat. Tapi Aya tetap berangkat dengan berat hati, dengan niat demi Wanda. Semoga..
"Nanti di Bandung mau jalan-jalan kemana?" Tanya Angga dengan entengnya.
Aya mendelik, "jalan-jalan?? Ngga ada jalan-jalan. Kita ngurusin catering habis itu pulang."
Angga cemberut.. "sayang dong.. kan sudah sampe Bandung."
"Ga ada sayang-sayangan. Catering. Pulang!" Kata Aya dengan tegas.
"Ya kita ga sayang-sayangan.. cuma mau jalan-jalan aja. Liat nanti deh kita selesai jam berapa. Ada tempat yang mau aku tunjukin ke kamu."
Aya memutar bola matanya. "Ga lucu. Mas Angga apaan deh.." kata Aya dengan malas, "dulu pas pacaran ga pernah ajak-ajak nunjukin tempat."
"Justru itu aku nyesel."
"Basi."
Angga terkekeh.
"Raka marah." Desis Aya sambil menatap ke depan.
Angga hanya melirik wanita di sebelahnya. Sebenarnya dia tahu kalau ada yang dipikirkan oleh Aya tapi Angga memang tak mau membahasnya kalau Aya tak bicara duluan.
"Gara-gara aku pergi sama Mas Angga." Aya terkekeh pelan. Miris. "Dia suruh aku untuk ga berangkat."
Angga masih diam. Dia merasa Aya hanya sedang ingin menumpahkan isi hatinya.
"Tapi aku tetap berangkat juga." Aya menoleh ke Angga yang mukanya masih datar.
"Demi Wanda kan.." jawab Angga, "siapa lagi kalau bukan kamu yang wakilin dia?"
Aya mengedikkan Bahu.. "maybe.."
"Maksudnya?"
"Yaa.. demi Wanda. Atau mungkin memang aku nya juga mau pergi sama Mas Angga."
"Gayatri.."
"Sejak ketemu lagi sama Mas Angga, aku makin jahat sama Raka." Desis Aya. "Aku sering cari alasan untuk ga jawab teleponnya. Aku lebih sering mikirin Mas Angga daripada Raka. Bahkan aku juga lebih rela dia marah daripada ga jadi ketemu Mas Angga."
"Gayatri.."
"Kaya perempuan ga bener."
"Stop!" Kata Angga. "Don't you ever dare saying something like that about yourself."
"Terus perempuan apa lagi namanya yang kaya aku? Jelas-jelas aku selingkuh hati dari Raka."
"Aku bingung harus bereaksi seperti apa. Aku senang kamu berat ke aku daripada Raka. Tapi aku ga senang kalau kamu ngerendahin diri kamu sendiri gara-gara itu."
"Ga usah diambil pusing kalau begitu. Kan yang rendah juga aku." Sambar Aya dengan ketus.
"Putusin Raka." Pinta Angga tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (JINRENE AU)
RomanceDisaat dua insan manusia berusaha saling menghindar tetapi malah semakin tenggelam dalam hidup satu sama lain.. Bisakah mereka terus menghindari takdir? Angga. "Ngga mungkin lah aku bisa suka sama perempuan seperti ini. No no no. Big no! She's not m...