CHAPTER 11 : TEMPAT PROYEK

179 20 0
                                    

Perjalanan menuju tempat proyek-

@Mobil
Jessica sudah mulai terbiasa duduk di samping donghae. Karena sudah 3 hari mereka bulak-balik ke tempat proyek untuk melihat perkembangannya. Pasti bingung kan sebenarnya ini perusahaan apa? Ne perusahaan ini adalah perusahaan dibidang pembangunan kontruksi Mall, Apartemen dan proyek itu adalah proyek pembangunan cabang mall baru perusahaannya, yang sudah dikerjakan dari 8 bulan lalu dan diperkirakan 1 bulan lagi mall itu selesai
Jessica menatap keluar jendela. Hujan yang awalnya hanya turun sedikit (?) sekarang sudah mulai lebat. Jessica menghela nafas panjang.
“Kau kenapa?” tanya donghae. “Aniyo sajangnim, saya baik-baik saja.” jawab Jessica. Jessica melirik ke arah donghae yang sedang menyetir. BLUSH wajahnya memerah saat tidak sengaja matanya memandang bibir donghae. ‘Aish…. Jessica kenapa otakmu jadi berpikiran kotor sih?’ rutuk Jessica dalam hati. Tiba-tiba entah kenapa dia merasa kepanasan. Dia mengkibas-kibaskan tangannya sebagai kipas.
“Kau kepanasan?” tanya donghae. Jessica terkekeh. “Hehehe… Iya sajangnim.”
‘Aneh, padahal menurutku ini dingin.’ Batin donghae .
“Boleh aku menyalakan pendinginnya?” tanya Jessica. Sebenarnya donghae paling tidak suka menyalakan pendingin di mobilnya meskipun cuaca sedang panas, apalagi sekarang cuaca sedang dingin, menyalakan pendingin? NO, itu tidak bisa. Tapi melihat keringat yang mengucur dari pelipis Jessica entah kenapa dia memperbolehkannya.
“Silahkan tapi jangan terlalu dingin.” Ujar donghae. Jessica menyalakannya tapi sesuai permintaan donghae jangan terlalu dingin.
Jessica memejamkan matanya. ‘ya lumayanlah tidak terlalu panas.’ Batinnya.
***
Jessica menoleh pada donghae saat merasakan mobil berjalan aneh, seperti tersendat-sendat lalu tak lama kemudian mobil itu terhenti.
“Kenapa berhenti?” tanya Jessica. “Aish… bahan bakarnya habis.” Umpat donghae.
“Ne? habis? Lalu bagaimana ini sajangnim?” tanya jessica. Donghae mengeluarkan handphonenya lalu menelepon seseorang “Ck, kenapa tidak diangkat sih?” rutuk donghae. Lalu mencoba menelepon lagi.
Jessica menatap keluar jendela ‘Kenapa coba mesti habis segala bensinnya. Di daerah sini kan jauh ke pom bensin.’ Batin Jessica. tiba-tiba dia melihat seekor anak kucing yang kehujanan. Kasihan, pikirnya. Dia menoleh pada donghae yang sedang menelepon tapi tak kunjung di angkat juga, lalu dia menoleh kembali pada anak kucing itu. Dia menggigit bibir bawahnya lalu membuka pintu mobil itu dan bermodal tas yang menutupi kepalanya dia berlari ke arah anak kucing itu. Donghae terkejut.
“Ya, apa yang kau lakukan?” tanya donghae tapi Jessica sudah berada diluar mobil. donghae ikut keluar menyusul Jessica.“Apa yang….. ey ternyata kau berlari gara-gara kucing itu. Aish.. aku kira ada apa. Cepat kembali ke mobil.” Titah donghae lalu berlari kembali ke mobilnya. Begitupun dengan Jessica.
“Kau kenapa berlari begitu saja sih?” omel donghae.
“aku tidak tega melihatnya kehujanan sajangnim.” ujar Jessica sambil mengeringkan kucing itu dengan saputangan yang ada ditasnya. “Kau kedinginan ya? Aigo~ kasihan sini aku peluk.” Ucap Jessica lalu memeluk kucing itu. Donghae yang melihat tingkah Jessica tanpa sadar menyunggingkan senyumannya.
‘Aish.. dingin sekali.’ Batinnya sambil menggosokkan kedua tangannya. Dia lupa kalau pendingin masih menyala. Donghae kembali menelepon dan akhirnya tersambung juga.
“Ne, mobilku mogok. Bisakah kalian menjemput kami?”
“………….”
“Kami tidak terlalu jauh dari tempat proyek.”
“……………”
“Baiklah.” KLIK donghae menutup teleponnya.
“Sebentar lagi akan ada yang menjemput kita.” Ujar donghae, Jessica menganggukkan kepalanya.
Jessica masih sibuk dengan acara menghangatkan anak kucing yang baru saja dipungutnya itu. Sedangkan donghae.yang sebenarnya tidak kuat dengan dingin, mulai bersin-bersin dan kini badannya menggigil karena kedinginan.
“Hatchi… hatchi.. hatchi….”
“Sajangnim, anda baik-baik saja?” tanya Jessica.
“Hmm..” sahut donghae. Setelah mendengar jawaban donghae dia kembali menatap anak kucingnya tapi sesekali dia melirik ke arah donghae. ‘ada yang tidak beres.’ Pikirnya saat melihat wajah donghae yang mulai pucat.
“Sajangnim anda yakin anda baik-baik saja?” tanya Jessica memastikan tapi tidak ada jawaban dari donghae, dia hanya memejamkan matanya. “Sajangnim.” panggil Jessica. Jessica menghela nafas lalu mendekatkan punggung tangannya ke dahi donghae tapi belum sempat punggung tangannya menyentuh dahi donghae, donghae menepisnya seraya berkata “Aku baik-baik saja.”
Tak lama kemudian mobil yang menjemput Jessica dan donghae tiba.
“sajangnim mereka sudah datang.” Ujar Jessica kegirangan.
Seseorang turun dari mobil itu lalu menghampiri Jessica dan donghae.
“Sajangnim maaf sudah menunggu lama.” Ujar orang itu, donghae dan Jessica berpindah mobil, tidak lupa kucingnya juga dibawa oleh Jessica.
***
@Tempat Proyek
Jessica berjalan dibelakang donghae yang sedang mengecek perkembangan proyeknya.
“Aku ingin bulan depan benar-benar sudah selesai. Aku tidak mau melebihi jadwal yang sudah ditentukan.” Ujar donghae tegas.
“Ne, sajangnim.”
“Dan, katakan pada mereka.” donghae menunjuk beberapa pekerja yang sedang duduk-duduk santai. “Jika mereka ingin bersantai lebih baik mereka mengundurkan diri saja. aku masih sanggup untuk mencari pekerja yang lebih rajin dari mereka.” Ujar donghae lagi.
“Ne, sajangnim.”
***
Jessica POV
20.25 KST
Akhirnya selesai juga. Ah, lelahnya. Ehm.. lalu sekarang bagaimana? Hujan masih belum mau berhenti dan mobil sajangnim entah ada dimana sekarang, di bengkel mungkin ya? Atau dimana? Ah, molla.
“Kita menginap di penginapan saja.” ujar sajangnim yang entah sejak kapan berdiri disampingku.
“Ne? Ah, baiklah sajangnim.” ucapku.
“Berhenti memanggilku seperti itu. Ini sudah diluar jam kerja.” Ujarnya. Mwo? berhenti memanggilnya ‘sajangnim’? lalu aku harus memanggil apa? Donghae oppa? Ey, tidak mungkin.
“Jessica-sshi kajja.” Ajaknya. “Kemana?” tanyaku bingung.
“Ke penginapan, ini sudah malam, memangnya kau mau tidur di sini eoh?” tanyanya. Aku menggeleng. “Tapi kita ke sana naik apa?” tanyaku. “Kita diantar oleh pegawai Kang, tenang saja.” ujarnya aku mengangguk.
***

To Be Continue

LOVELY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang