CHAPTER 53 : MALU

206 13 0
                                    

Author POV
‘Hhh… ternyata benar dugaanku, aku sedang hamil… Huft… kenapa aku tidak menyadarinya selama ini, ckck.. pabo…’ batin Jessica. saat ini Jessica sedang berbaring di kamarnya. Ya setelah dua hari dirawat dirumah sakit akhirnya Jessica diperbolehkan pulang, atau lebih tepatnya Jessica memaksa pulang. Awalnya donghae menolak untuk membiarkan jessica pulang tapi Jessica memaksa sambil menangis kalau dia ingin pulang.
Jessica merubah posisinya menjadi duduk. Matanya memandang perutnya yang masih rata dan tangan kanannya mengelus-elusnya. “Aegi mianhae eomma kemarin tidak berhati-hati dan hampir membuatmu terluka. Eomma janji eomma akan lebih berhati-hati lagi dari sekarang.” Gumam Jessica.

TOK TOK TOK Jessica mengalihkan pandangannya ke arah pintu. ‘Siapa?’ batinnya.
CKLEK pintu terbuka. “Annyeong~” sapa yuri.
“yuri-ah.” seru Jessica. Yuri menghampiri Jessica lalu duduk di tepi ranjang. TUK tiba-tiba yuri memukul kepala Jessica.
“Mwoya?” protes Jessica.
“Kau ini bodoh sekali ya. Kenapa kau buang sampah sembarangan eoh?” omel yuri. Jessica menghela nafas. “Aku kan tidak sengaja yuri. Lagipula aku sudah berjanji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi.” bela Jessica.
Yuri menggeleng-gelengkan kepalanya. “Hilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan sica-ah. Ini bukan di appartemenmu lagi.”
Jessica mempoutkan bibirnya. “Kau datang kesini mau menjengukku atau mau mengomeliku eoh?” sembur Jessica.
“Mengomelimu.” Sahut yuri. “Kau tahu? Donghae oppa benar-benar mengkhawatirkanmu. Dia takut terjadi apa-apa padamu.” Ucap yuri.
“Aku tahu yuri. Aku juga sudah minta maaf pada oppa.” Sahut Jessica. Yuri memperhatikan perut Jessica. “Apa benar disitu ada bayinya?” tanya yuri.
“Tentu saja ada!” sahut Jessica langsung. “Bagaimana rasanya mengandung?” tanya yuri lagi. Jessica menaruh telunjuknya didagunya “Begitulah. Rasanya aneh. Hehe…” Jessica terkekeh. Yuri mengerutkan dahinya. “Aneh?”
Jessica mengangguk “Aneh, karena aku masih belum percaya ternyata disini (mengelus perutnya) ada kehidupan lain.” ujarnya sambil tersenyum. “Tapi yuri.” Jessica menatap yuri “Aku tidak kuat jika setiap pagi harus muntah-muntah tidak jelas.” Ujar Jessica. Yuri terkekeh “Maksudmu morning sickness?” Jessica mengangguk. “Itu wajar Jess. Nanti juga kau akan melewati fase itu dan tidak akan muntah-muntah lagi.” ujar yuri.
Jessica berdecak kagum “Woah… kau ternyata tahu segalanya ya, padahal hamil saja belum.” Ucap Jessica.
Yuri menghela nafas “Bukan aku yang tahu segalanya Jess, tapi hampir semua perempuan juga tahu akan hal itu. Kalau kau tidak tahu berarti kau itu bodoh, kekeke…” ejek yuri. PUK Jessica memukul yuri dengan bantal tepat dikepalanya.
“Ya! Apa-apaan kau?” protes yuri. “Ini bayiku yang memintanya yuri. Benar kan aegi?” Elak Jessica. Yuri mendengus kesal.
“Jess, aku tahu ini tidak sopan, tapi aku benar-benar penasaran kau dan oppa….” yuri menghentikan ucapannya sejenak. “Itu.. ehm… malam ehm… pertama… ehm.. aduh bagaimana ya aku bicaranya. Itu Jess, ehm..”
Jessica mulai geram dengan ucapan yuri yang tidak jelas akhirnya memilih untuk memainkan handphonenya.
“Jess, dengarkan aku.” Ucap yuri. “Aku akan mendengarkanmu kalau kau berbicara dengan jelas.” Ucap Jessica tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone. Yuri mempoutkan bibirnya kemudian merebut handphone dari tangan Jessica. “Kenapa kau bisa hamil secepat ini? apa kau dan oppa ehm.. itu..apa kau…”
BLUSH wajah Jessica memerah, dia kini mengerti dengan maksud pembicaraan yuri. Oh tidak hanya Jessica yang wajahnya memerah namun yuri juga.
“Ya! Kau tidak sopan sekali eoh menanyakan itu padaku.” sembur Jessica “Aku kan sudah bilang kalau ini tidak sopan, tapi aku penasaran Jess.” Ucap yuri.
“Seberapa sering…” ucapan yuri terpotong oleh Jessica “Aish… neo… habislah kau yuri.” Jessica mengambil bantal guling yang ada disampingnya dan BUGH BUGH Jessica memukuli yuri dengan bantal guling itu. Jessica benar-benar tidak habis pikir dengan sahabatnya ini, kenapa bisa-bisanya dia menanyakan hal sepribadi itu padanya, seperti bukan yuri yang biasanya.
“Appo Jess…” yuri meringis kesakitan, ya meskipun dipukul dengan bantal guling yang empuk tapi tetap saja jika dipukul dengan kekuatan maksimal akan sakit juga.
“YA JESSICA JUNG!” yuri memekik keras saat Jessica memukulnya dengan sangat keras sampai-sampai yuri terjatuh dari tepi ranjang.
CKLEK tiba-tiba pintu terbuka dengan kasar memperlihatkan sosok donghae dan yesung dengan wajah panik mereka.
“Ada apa ini?” tanya donghae saat melihat Jessica dengan bantal guling yang berada di atas yuri sedangkan yuri terduduk di lantai.
Melihat itu yesung langsung mendekati yuri dan membantunya berdiri, sedangkan donghae dia mengambil bantal guling yang ada di tangan Jessica, kemudian menyimpannya di sisi kasur lainnya.
“Ada apa ini?” donghae mengulangi pertanyaannya.
“Jessica memukuli ku oppa.” Adu yuri yang kini dalam pelukan yesung. “Kau memukuli yuri yeobo?” tanya donghae  pada Jessica. Jessica mengangguk seraya mempoutkan bibirnya. “Kenapa?” kini yesung yang bertanya.
“Itu karena yuri menanyakan ehm…” Jessica menghentikan ucapannya lalu memandang ke arah yuri yang sedang menggeleng-gelengkan kepalanya ‘Andwae Jess, jangan katakan itu. kau bisa membuatku malu.’ Batin yuri.
“yuri menanyakan apa?” tanya donghae.
“yuri menanyakan padaku kenapa…”
“Kenapa Jessica begitu ceroboh dengan membuang sampah sembarangan.” Sambar yuri. Donghae dan yesung mengerutkan dahinya.
“Bukan, bukan itu.” ujar Jessica. “Iya itu Jess, memangnya apa lagi yang kutanyakan selain itu.” ucap yuri sambil mengerejapkan matanya memberi tanda pada Jessica. Jessica mendengus dan “Kau menanyakan padaku kenapa aku bisa hamil secepat ini. Kau… Kau… juga menanyakan padaku kalau aku dan… dan…” Jessica menghentikan ucapannya, dia malu untuk melanjutkan ucapannya itu.
“Aish…” yuri mengumpat dengan wajah yang memerah.
Donghae menggeleng-gelengkan kepalanya sedangkan yesung dia memandang yuri yang sedang menyembunyikan wajahnya di pelukan Junmyeon. “Aish.. aku malu.. Kau awas kau ya Jess.” Krystal terus mengumpat dalam hati.
***
***
Setelah kejadian yang menurut yuri memalukan itu, akhirnya dia pulang padahal niatnya tadi mengajak Jessica untuk jalan-jalan tapi dia mengurungkan niatnya.
Sementara itu Jessica saat ini sedang berada dikamar jeno dan membacakan sebuah cerita untuk jeno. Jessica menghentikan ceritanya saat jeno sudah tertidur dengan lelap. Jessica mengecup kening jeno kemudian dengan perlahan dia turun dari kasur jeno.
Setelah menyelimuti jeno, Jessica kembali ke kamarnya. Dia melihat donghae sedang berkutat dengan laptopnya sambil duduk di atas kasur. Donghae terlihat sangat serius, sampai-sampai Jessica yang kini berbaring disampingnya saja dia tidak sadar.
“Ehem…” Jessica berdehem. Donghae menolehkan kepalanya dan melihat Jessica sedang berbaring disampingnya. Donghae tersenyum kemudian dia menutup laptop dan menyimpannya diatas meja.
“Yeobo~” panggil Jessica. “Hmm…” donghae bergumam menyahuti panggilan Jessica seraya ikut berbaring. Kini mereka saling berhadapan.
“Apa aku tadi sudah keterlaluan memukul yuri?” tanya Jessica.
“Hmm.. sepertinya iya.” Jawab donghae kemudian meraih tangan Jessica dan menggenggamnya.
“Tapi itu kan salah yuri, suruh siapa dia menanyakan hal itu padaku. Aku kan… malu.” Jessica mengecilkan volume suaranya saat kata terakhir dan donghae terkekeh. “Lagipula itu kan hal pribadi, kenapa dia menanyakannya segala.” Lanjut Jessica.
“Ah kenapa aku ingin makan es krim ya?” gumam Jessica pelan namun masih terdengar oleh donghae.
“Ini sudah malam yeobo, kau bisa sakit makan es krim malam-malam begini. Lagipula dirumah tidak es krim, jeno sudah menghabiskannya tadi sore.” Ucap donghae. Jessica mempoutkan bibirnya “Aku tidak akan sakit kok. A~h aku benar-benar mau es krim.” Rengek Jessica. Baekhyun mengerutkan dahinya ‘Apa dia sedang mengidam?’ batin donghae.

“Belikan aku es krim hmm?” pinta Jessica dengan manja. “Andwae~ kau bisa sakit. Ini sudah…” ucapan donghae terhenti karena tiba-tiba Jessica mengecup bibirnya “Belikan ne~” kini Jessica mengeluarkan jurus puppy eyesnya. Donghae menghela nafas dan menggelengkan kepalanya tanda tidak boleh. Ya semua ada alasannya, donghae takut jika Jessica sakit dan nanti akan berimbas pada bayi yang ada dikandungannya. Setelah kejadian yang menyebabkan Jessica masuk rumah sakit, donghae menjadi overprotective pada Jessica, apalagi pada kesehatan Jessica.
“Hiks..” isakan itu keluar dari bibir Jessica, dan setetes air mata jatuh dari matanya yang indah. “Belika~n.” Rengek Jessica. Donghae  memejamkan matanya berpura-pura tidur dan berharap Jessica akan menghentikan tangisannya, tapi semakin lama tangisan itu semakin menjadi. Donghae membuka matanya dan terkejut saat melihat pipi Jessica basah oleh airmata. “Belika~n, aku mohon. Aku tidak akan sakit kok, jeba~l.” donghae menghela nafas (lagi) dan akhirnya dia menyerah dan mengabulkan permintaan Jessica untuk membeli es krim.
“Arasso, akan aku belikan.” Mendengar itu Jessica menghentikan tangisannya dan tersenyum bahagia. “Gomaweo~” ucap Jessica senang. Donghae menghapus airmata dipipi Jessica. kemudian dia beranjak dari kasurnya menyambar jaket dan kunci mobilnya. “Belinya di Supermarket H ya.” Ucap jessica, donghae menghentikan langkahnya saat berada diambang pintu kemudian membalikan badannya menatap Jiyeon. Hei, supermarket H itu kan letaknya di dekat appartemen Jessica dan itu cukup jauh dari rumah mereka, perlu memakan waktu setengah jam lebih untuk sampai sana.
“Tapi yeobo itu kan jauh sekali. Lagipula beli di supermarket manapun rasa es krim tetap sama.” Ucap donghae. Jessica menggeleng “Ani, beda. Rasa es krim di supermarket H lebih enak. Pokoknya harus beli di super… Ah jangan, tidak usah beli disana beli di toko es krim depan kantor saja yeobo. Es krim disana jauh lebih enak.” Ucap Jessica menggebu-gebu.
GULP donghae menelan ludahnya susah payah, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9 kurang 15 menit malam dan toko es krim itu tutup tepat pukul 9 malam, perjalanan menuju toko es krim memakan waktu setengah jam, tidak cukup. Donghae hendak membuka mulutnya untuk protes tapi Jessica mendahuluinya “Yeobo, ppalli. Nanti tokonya keburu tutup.” Ujar Jessica. Donghae menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, kemudian dengan setengah berlari dia berlari keluar kamar menuju mobilnya, sedangkan Jiyeon hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya.

LOVELY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang