CHAPTER 54 : FLASHBACK MALAM PERTAMA

262 14 0
                                    

Jessica POV
Haha... Apa ini ya namanya mengidam? Tiba-tiba ingin makan es krim, dan untung saja donghae oppa mau membelikannya meskipun awalnya menolak tapi dengan usaha yang keras akhirnya dibelikan juga. Tapi apa oppa akan sempat membelinya ya? Sebentar lagi kan tokonya tutup. Ya semoga saja oppa masih sempat membelinya. Aaa~h senang sekali rasanya mengidam, kekeke....
Hhh... aku jadi teringat dengan pertanyaan yuri soal itu... malam pertama dan seberapa sering kami melakukannya sampai aku bisa hamil secepat ini. Ck, dasar yuri pabo. Untuk apa dia menanyakan hal sepribadi itu padaku, dia seperti bukan yuri yang biasanya saja. Apa saat yoona menikah dengan oppa dulu, yuri juga menanyakan hal itu? Hhh... dasar pabo.
Tapi jika diingat-ingat malam pertamaku dengan oppa benar-benar kacau.

Flashback
Setelah selesai dengan semua rentetan acara pernikahan kami, akhirnya aku dan oppa bisa istirahat juga. Hhhh... aku menghempaskan tubuhku di atas kasur yang beradar dikamar oppa, ah ani sekarang ini adalah kamarku juga, keke.. karena hari ini aku sudah resmi menjadi nyonya Lee,
CKLEK pintu kamar terbuka dan masuklah donghae oppa. Aku mengubah posisiku menjadi duduk. TAP TAP TAP oppa menghampiriku lalu duduk di tepi kasur.

Kau lelah?" tanyanya, aku mengangguk. "Oppa?" aku bertanya balik dan oppa mengangguk, kemudian setelah itu semua menjadi hening, tidak ada pembicaraan diantara kami dan entah perasaanku saja atau bukan, aura canggung kini sepertinya sedang menghampiri kami.
Aku menundukkan kepalaku dan tanganku sibuk memainkan seprai kasur. Aku mendongakkan kepalaku saat merasakan sebuah pergerakan, ya pergerakkan kecil sih tapi entahlah kenapa aku jadi sensitif seperti ini sampai-sampai pergerakan kecil saja seperti beranjak dari tepi kasur, kemudian membuka jasnya, melepas dasi, kemudian membuka satu persatu kancing ke...me...ja... Omo. Aku mengalihkan pandanganku. Aigo~ apa yang baru kulihat, donghae oppa membuka pakaiannya? Ish, kenapa membuka pakaiannya? Apa mungkin? Mwoya~? Bagaimana ini? Aduh, aku belum siap, tunggu apa yang sedang kupikirkan? Ish, Jessica jung kenapa dengan pikiranmu itu, kenapa kau memikirkan hal kotor eoh? Tapi itu hal wajar bukan? Kami kan sudah menikah dan ini adalah...
"HUWAAA~" tanpa sadar aku berteriak saat merasakan oppa menepuk bahuku.
"Kau kenapa?" tanya oppa yang entah sejak kapan kini berdiri dihadapanku. Aku mengerejapkan mataku saat kulihat oppa... masih lengkap dengan pakaiannya. Ya, masih lengkap tapi ada yang berbeda, oo~h kini kemeja itu sudah berganti dengan kaos. Ternyata oppa tadi hanya mengganti pakaiannya saja. Aku kira apa. Aigo~
"Kau kenapa?" tanyanya lagi, aku menggelengkan kepalaku "Aniyo, nan gwaenchana." Jawabku, oppa hanya ber-oh sambil menganggukkan kepalanya.
7
" Yeobo, kau akan tidur memakai pakaian itu?" Aku menggelengkan kepalaku "Tentu saja tidak, aku akan mengganti dengan piyamaku." Ucapku kemudian turun dari kasur, dan berniat untuk mengganti pakaianku. Tapi tunggu, seingatku semua pakaianku masih ada di appartemen belum aku pindahkan kesini, lalu aku mau mengganti pakaianku dengan apa? Aish... kenapa sifat cerobohku masih saja belum hilang. Seharusnya tadi setelah pesta aku ke appartemen dulu membawa pakaianku baru kesini atau tidak dari kemarin-kemarin seharusnya aku sudah membawa pakaianku kesini. Aigo~
"Bagaimana ini? aku kan tidak membawa pakaian ganti." Ucapku pada oppa. Oppa mengerenyitkan dahinya. "Lalu kau mau mengganti pakaian itu dengan apa?" tanyanya, aku menggelengkan kepalaku.

TOK TOK TOK tiba-tiba terdengar suara pintu yang diketuk, aku berjalan menuju pintu lalu membukanya.
"Eommonim." Ucapku saat mengetahui siapa yang mengetuk pintu. "Ada apa eommonim?" tanyaku. Eommonim tersenyum lalu memberikan sebuah pakaian tidur padaku "Ini pakailah, eomma tahu kau belum memindahkan pakaian-pakaianmu ke sini." Ucapnya, aku tersenyum lalu mengambil pakaian tidur itu. Ugh, eommonim datang disaat yang tepat. "Gamsahamnida eommonim." Ucapku, eommonim mengangguk lalu pergi.
"Eomma memberimu pakaian?" tanya oppa sesaat setelah aku menutup pintu, aku menganggukkan kepalaku. "Aku mengganti pakaianku dulu." Aku berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamar.
-
Hei apa ini? Kenapa pendek sekali?
Aku melihat diriku yang sudah memakai pakaian tidur pemberian eommonim di depan cermin yang ada dikamar mandi. (Model pakaian tidurnya kaya dress tapi pandeknya sepaha.)
"Apa tidak apa-apa jika aku keluar dengan seperti ini?" gumamku dan CKLEK aku membuka pintu perlahan. Aku menyembulkan kepalaku dibalik pintu, kulihat oppa sedang duduk di atas kasur sambil memainkan handphonenya. Dan hei sepertinya oppa sedang main angry bird, soalnya suara burung itu terdengar ditelingaku. Aku jadi teringat dengan hari dimana aku memergoki oppa main angry bird dikantor, kekeke...
"Sedang apa kau disana?" tanya oppa menyadarkanku dari lamunanku.
Aku terkekeh "Sedang main angry bird ya?" tanyaku. Oppa tersenyum lalu melambaikan tangannya seraya berkata "Kemarilah, jangan disana."
Aku mengigit bibir bawahku "Tapi chagi, ehm... itu .."
"Itu apa? Ppalli." Titahnya, aku mengangguk lalu perlahan keluar dari kamar mandi dan lihatlah ekspresi yang diperlihatkan donghae oppa. Aigo~ oppa menatapku tanpa berkedip. Ah aku malu~
"Yeobo, apa kau mau menggodaku?" tanyanya. Aigo, aku disangka mau menggoda oppa.
"Aniyo, ini..."
"Kau berhasil."
"Ne?" aku mengerutkan dahinya. Berhasil? Berhasil apa? Apa yang berhasil?
"Kau berhasil menggodaku." Ucap donghae oppa seolah-olah menjawab pertanyaan yang aku lontarkan dikepalaku sendiri. BLUSH. Aku yakin wajahku sekarang pasti sudah memerah karena malu. Jadi aku berhasil menggodanya begitu? Ish... Eommonim ini bagaimana sih kenapa memberiku pakaian ini?
"Kemarilah." Oppa kembali menyuruhku untuk menghampirinya dan dengan kepala yang tertunduk dan langkah yang pelan aku menghampiri oppa kemudian duduk ditepi kasur. Oppa menggeser tubuhnya memberiku ruang agar bisa duduk (atau mungkin berbaring) dengan nyaman di atas kasur.
-
Tahukah kalian ini sudah hampir 15 menit sejak aku membaringkan tubuhku di atas kasur dan lagi-lagi aura canggung menghampiri kami. Aku menolehkan kepalaku pada oppa dan aku sungguh terkejut saat melihat oppa sedang menatapku. Oppa tersenyum kemudian menyampingkan badannya menghadapku, akupun ikut menyampingkan badanku sehingga kini kami berhadapan.
"Kenapa kau begitu cantik malam ini?" tanya oppa. "Gombal." Timpalku. Oppa terkekeh dan SET tangannya terulur mengelus pipiku. "Aku tidak gombal, tapi memang benar, malam ini kau cantik sekali." Aku memukul pelan lengannya yang mengelus pipiku.
Oppa menarik tubuhku sampai aku benar-benar dekat dengannya dan perlahan oppa mendekatkan wajahnya padaku dan saat wajah kami sudah benar-benar dekat -bahkan aku bisa merasakan hembusan nafas oppa- tiba-tiba semua menjadi gelap. Ya, gelap. Apa aku tiba-tiba menjadi buta?
"Chagi, kenapa gelap?" tanyaku.
"Sepertinya listriknya padam."
"EH?" aku membulatkan mataku, tiba-tiba aku merasakan ada cahaya menerangi wajahku. Cahaya itu berasal dari handphone oppa.
"Lihatlah meskipun dalam pencahayaan yang minim kau tetap cantik."
"Ish.. berhenti menggombaliku oppa." Ucapku. "Aku akan berhenti menggombalimu kalau kau berhenti menggodaku." Ucapnya. Aku mengerutkan dahiku, menggoda oppa?
"Apa maksudmu chagi?" tanyaku.
"Tanganmu." Jawabnya. Tanganku?
"Ada apa dengan tanganku oppa?" tanyaku lagi. "Berhentilah me... tunggu, tunjukan kedua tanganmu yeobo." Aku menunjukkan kedua tanganku di depan oppa. "Kalau itu tanganmu, lalu tangan siapa yang sedang memeluk pinggangku yeobo?" tanyanya. Aku bergidik. "Oppa jangan menakuti-nakutiku." Lirihku takut. "Aniyo, aku tidak..."
"EOMMA, APPA!" aku dan oppa benar-benar terkejut saat jeno tiba-tiba keluar dari balik selimut. DEG DEG DEG, jantungku berdetak dengan cepat, aigo~ kalau aku punya penyakit jantung mungkin aku sudah tidak ada di dunia ini lagi.
"Jeno!" ujarku dan oppa bersamaan. Terdengar kekehan dari bibir jeno. "Aku takut gelap." Ucap jeno lalu memelukku. "jeno sejak kapan kau ada disini?" tanya donghae oppa.
"Sejak eomma dan oppa saling diam, ck, masa eomma dan appa tidak menyadalinya?" gerutu jeno. Omo, selama itukah jeno ada disini, tapi kenapa aku dan oppa tidak menyadarinya. Aigo~
"Aku mau tidul belsama eomma dan appa." Ucapnya. Aku tersenyum kemudian mengelus rambutnya "Hmm.. tidurlah." Ucapku.
-
Terdengar dengkuran halus dari jeno, itu tandanya jeno sudah tidur dengan lelap. Dan tak lama kemudian listrikpun kembali menyala.
"Hhh.. aku akan memindahkan jeno ke kamarnya." Ucap donghae oppa lalu menggendong jeno dengan hati-hati. Aku hendak protes tapi tiba-tiba oppa mengatakan sesuatu yang membuatku tidak bisa mengeluarkan suara "Setelah jeno pindah, kita teruskan yang tadi." Oppa melangkahkan kakinya keluar kamar. "Sampai pagi." Ucapnya dari ambang pintu. DEG. Teruskan? Teruskan yang tadi? Sampai pagi? Tida~k....

LOVELY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang