CHAPTER 21 : RENCANA GAGAL?

193 22 1
                                    

@Club
yesung yang sedang pergi ke club langganannya itu tidak sengaja melihat yuri yang sedang minum sendirian. Wajahnya terlihat sangat kusut. Yesung menghampirinya lalu duduk disampingnya.
“Hi, are you alone?” tanya yesung. Yuri menoleh tanpa menjawab pertanyaan yesung. “Hey, are you okay?” tanya yesung saat melihat buliran-buliran bening turun membasahi pipinya.
“Oppa~ yesung oppa~ hiks..hiks…” yuri memeluk yesung, dan yesung membalas pelukannya. “Kau kenapa?” tanyanya. Tapi bukannya menjawab pertanyaan yesung, yuri menangis sejadi-jadinya. Yesung menyerah dan akhirnya dia hanya menepuk-nepuk pelan punggung yuri agar dia menjadi tenang.
***
Yuri sudah lebih tenang dan tidak menangis lagi tapi lihatlah dia tidak henti-hentinya menenggak minuman beralkohol itu.
“yuri sudah jangan minum lagi. aku tahu kau kuat minum tapi jika terlalu banyak tetap saja akan membuatmu mabuk.” Ujar yesung. Yuri mengangkat gelas berisi minuman itu lalu menggoyang-goyangkannya di depan wajahnya. “Aku akan terus minum sampai rasa sakit ini hilang.” Ujar yuri dan GLUK dia meminumnya sampai habis, lalu mengisinya kembali.
“Ya, kau ini sebenarnya kenapa?” tanya yesung. yuri tersenyum pahit. “Hhhh… donghae oppa, dia mencintai yeoja itu.”
‘Jadi yuri seperti ini gara-gara donghae? Aish… anak itu minta aku menghajarnya ya?’ batin yesung geram.
yesung terus memandang yuri yang sedang menenggak minuman beralkohol itu, sesekali dia juga menenggaknya tapi tidak banyak. Karena dia berencana mengantarkan yuri pulang ke rumahnya.
Yuri sudah terlihat mabuk, lihat saja dari tadi dia terus menggumam tidak jelas soal donghae. NYUT yesung merasakan sakit di dada kirinya, melihat yeoja yang dicintainya terpuruk dan mabuk-mabukkan gara-gara namja lain, ani tepatnya sahabatnya sendiri.
“yuri, dia tidak mencintaimu. Dia hanya kasihan padamu karena kau sudah mengejarnya selama 2 tahun. Dia tidak mencintaimu yuri, tidak.” Gumam yesung pelan. “Eungh…” yuri menatap Junmyeon. “Hehe.. donghae oppa, saranghae~” BRUK yuri terjatuh ke dalam pelukan yesung. Yesung menggendong yuri ala bridal style lalu membawanya ke dalam mobil. Didudukkannya yuri di jok depan lalu dipasangkannya seatbealt, setelah itu yesung duduk di jok kemudi dan melajukan mobilnya dari sana.
***
-Keesokkan harinya-
07.00 KST
Jessica berjalan menuju meja kerjanya, dan kalian tahu? Semua mata memandang ke arahnya, pasalnya Jessica sekarang memakai kacamata hitam.
“Kau kenapa?” tanya seseorang dari arah belakang, Jessica menghentikan langkahnya lalu menoleh. “Heechul sunbae.” Ucap Jessica. “Kenapa kau memakai kacamata hitam eoh?” tanyanya. Jessica terkekeh. “Wae? Keren bukan? Seperti artis Hollywood bukan? Haha…” Jessica memuji dirinya sendiri, sedangkan Heechul mencibirnya. “Keren dari mana? Artis Hollywood dari mana? Aneh tahu.” Cibirnya. Jessica mendengus. “Kau pakai kacamata hitam, untuk menutupi matamu yang bengkak gara-gara menangis ya?” tebak Heechyl dan DEG tubuh Jessica menegang karena tebakan sunbaenya itu benar 100%. Jessica memakai kacamata hitam itu untuk menutupi matanya yang bengkak gara-gara menangis semalaman, menangisi namja yang bernama Lee Donghae.
‘Aish… aku menyesal sudah menangis semalaman. Gara-gara itu mata indahku bengkak seperti telur ayam. Aish… Aaaarrggh… kenapa aku jadi cengeng sih?’ rutuk Jessica dalam hati seraya melangkahkan kakinya ke meja kerjanya. BRUK Jessica duduk dikursi kerjanya. Dia mengeluarkan kaca dari tasnya lalu membuka kacamatanya perlahan dan menatap dirinya atau lebih tepatnya menatap matanya dari kaca itu. “Jelek sekali matamu Jessica Jung.” gumamnya.
“Wah, matamu bengkak sekali.” Ujar seseorang. Jessica buru-buru memakai kacamatanya kembali. “Ya, cho kyuhyun kau mengagetkanku saja.” ujar Jessica. “Kau menangis semalaman ya?” tanya kyuhyun, Jessica mengangguk. “Ya, bukankah kau bilang akan baik-baik saja tapi lihatlah, ckckckck…” kyuhyun menggelengkan kepalanya. “Aku memang baik-baik saja kok.” Sanggah Jessica.
“Kalau kau baik-baik saja, kau tidak akan menangis dan membuat matamu itu bengkak.” Balas kyuhyun. Jessica mendengus. “Ah, sudahlah. Sana kembali ke meja kerjamu, aku mau bekerja.” Ujar Jessica.
“Araso, araso… bekerjalah dengan rajin chagi.” Ujar kyuhyun seraya mengelus kepala Jessica lembut. Jessica bersiap-siap untuk marah saat mendengar kyuhyun memanggilnya chagi tapi dia mengurungkan niatnya saat melihat sosok donghae, dan dia tahu kenapa kyuhyun tiba-tiba memanggilnya chagi.
“Ne chagi, aku akan bekerja dengan rajin.” Balas Jessica dengan suara yang dibuat manja. Kyuhyun terkekeh, lalu membisikkan sesuatu ke telinga Jessica. “Kau menggelikan Jessica Jung, haha…” bisiknya lalu pergi meninggalkan Jessica, Jessica memejamkan matanya menahan amarah. ‘Dasar pabo. Lihat saja nanti.’ Batinnya. donghae menatap tajam Jessica. Jessica membungkukkan badannya lalu kembali fokus dengan kerjaannya.
“Eomma~” suara dari teriakan itu sangat familiar ditelinga Jessica. “Eomma?” gumam Jessica. “Jessica eomma~” teriaknya lagi. Jessica menoleh dan JENG jeno berlari kearahnya sambil memanggilnya ‘eomma’, Oh My God. Lihat semua pegawai memandang ke arah mereka. Donghae tersenyum simpul saat mendengar teriakan jeno. “jeno-ya jangan berlari nanti kau terjatuh.” Ujar donghae. TAP jeno berhenti berlari lalu berjalan cepat menuju meja kerja Jessica.
“Eomma annyeong~” jeno melambaikan tangannya. GLEK Jessica menelan ludahnya. “Annyeong jeno-ya.” Jessica membalas lambaian jeno. “jeno-ya jangan memanggilku dengan ‘eomma’ panggil seperti biasa saja ne?” pinta Jessica. “Shileo! jeno mau manggil eomma.” Ucap jeno keukeuh. Jessica menghela nafas.
“jeno-ya, kajja masuk.” Ucap donghae saat membuka pintu ruangannya. Jeno mengangguk. “Eomma, nanti kita makan siang belsama ya, hehe…” jeno masuk ke dalam ruangan donghae.
Jessica menundukkan kepalanya, tapi saat mendengar derap langkah yang begitu banyak Jessica kembali mengangkat kepalanya, dia terkejut saat melihat para pegawai lain berbondong-bondong menghampirinya.
“Jessica-ah, kau menikah dengan Lee sajang?”
“Kau istrinya Lee sajang?”
“Sejak kapan?”
“Pantas saja kau diangkat jadi sekertarisnya, ternyata kau istrinya.”
“Wah, selamat ya. Jangan lupa traktir kami.”
“Kenapa kau menyembunyikannya dari kami?”
“Jessica-ah…”
“Jessica-ah…”
“Jessica-ah…”
Jessica menutup telinganya. “Bukan bukan bukan bukan bukan begitu. Kalian salah paham.” Ujar Jessica seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Ehem…” SRET semua menoleh ke arah deheman itu berasal. ‘Omo Lee sajang.’ Batin para pegawai itu.
“Jessica-sshi keruanganku sekarang.” Titah donghae lalu kembali masuk keruangannya. SRET para pegawai itu kembali menatap Jessica.
“Apa?” ketus Jessica seraya beranjak dari duduknya lalu masuk ke dalam ruangan donghae.
@Ruangan donghae
“Eomma~” jeno kembali berteriak saat melihat Jessica masuk keruangannya donghae. Jessica tersenyum kaku. Lalu menghampiri donghae yang sedang duduk dikursi kerjanya. “Ada apa sajangnim memanggil saya?” tanya Jessica dengan nada yang bisa dibilang ketus.
“Kau, kenapa cara bicaramu begitu terhadapku?” tanya donghae.
“Begitu bagaimana sajangnim?” Jessica bertanya balik. “Ya, begitu. Kau marah padaku?” tanya donghae.
“Untuk apa saya marah pada sajangnim?”
“Ya untuk… Aish.. sudahlah. Duduk.” Titah donghae.
BRUK Jessica mendudukkan dirinya dengan kasar. “Kau itu kenapa sih?” tanya donghae.
“saya tidak apa-apa. Saya baik-baik saja.” jawab Jessica dengan nada suara yang datar dan wajah yang datar juga.
PUK PUK jeno menepuk lengan Jessica. “Ada apa jeno-ya?” tanya Jessica lembut sambil tersenyum.
“Eomma, malah pada appa?” tanya jeno.
“Marah? Aniyo.” Jessica menggelengkan kepalanya. “lalu kenapa eomma tellihat (terlihat) sepelti malah pada appa? Appa buat salah pada eomma?” tanya jeno, jessica terdiam. jeno menoleh pada donghae. “Appa buat salah ya pada Jessica eomma?” tanya jeno dengan nada selidik. “Ayo minta maaf pada eomma sekalang.” Titah jeno.
“Mianhae.” Ucap donghae. Jessica menatap donghae. “Kenapa sajangnim minta maaf? Sajangnim tidak melakukan kesalahan.” Ujar Jessica dengan wajah datarnya (lagi).
~Hening~ ~Hening~ ~Hening~
“Sajangnim kenapa memanggilku?” tanya Jessica memecahkan keheningan.
“Aku ingin menyelamatkanmu dari gerombolan tadi.” Jawab donghae. Jessica membungkukkan badannya. “Terima kasih sudah menyelamatkan saya. Kalau begitu saya kembali bekerja.” Ujar Jessica lalu beranjak dari duduknya.
“Eomma mau kemana? Aku ikut.” HAP jeno meraih tangan Jessica. Jessica tersenyum “Mau ikut ya?” jeno mengangguk. “ehm.. tapi jangan memanggilku eomma, baru jeno boleh ikut.” Ujar Jessica. jeno terlihat tampak berpikir. “Tapi appa bilang jeno halus manggil Jessica noona dengan sebutan ‘eomma’ kalau tidak appa tidak akan membelikan jeno mainan balu.” Ucap jeno dengan wajah polosnya.
GLEK donghae menelan ludahnya. ‘Ey, kenapa jeno mengatakan itu. Habislah aku.’ Batin donghae. SET Jessica menatap tajam donghae. ‘Jadi ini rencananya dia eoh? Aish..’ batin Jessica.
SRET Jessica menggendong jeno lalu membawanya keluar dari ruangan donghae. Donghae memandang bingung Jessica.
HAP Jessica mendudukkan jeno dikursi kerjanya. Jessica mengambil Handphone dari tasnya lalu menghubungi seseorang.
“Hmm.. yeoboseyo. Bisakah kau menemuiku sekarang?” tanya Jessica pada seseorang yang ada diseberang telepon.
“Hmm.. araso. Ppalli.” KLIK Jessica menutup teleponnya.
“Eomma kenapa?” tanya jeno. “Jangan memanggilku eomma ne?” pinta Jessica, jeno menggeleng. Dia sangat menginginkan mainan baru jadi dia akan menuruti perintah appa-nya itu.
Tap Tap Tap seseorang melangkah menghampiri Jessica.
“Ada apa Jess?” tanya kyuhyun. “Tolong jaga dia sebentar. Ada yang harus aku selesaikan dengan sajangnim.” ujar Jessica. kyuhyun menatap jeno kilas lalu mengangguk. Setelah mendapat anggukkan dari kyuhyun, Jessica kembali masuk ke dalam ruangan donghae.

LOVELY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang