CHAPTER 45 : BERHASIL

127 14 0
                                    

@ Jung Family House
Nyonya Jung POV
Aigo~ Akhirnya aku akan segera bertemu dengan calon menantuku. Omo, aku baru sadar kenapa aku jadi bersemangat ya? Padahal kemarin-kemarin aku sempat menolak hubungan mereka. Ah sudahlah jangan dipikirkan biarkan saja aku bersemangat seperti ini, hehe...
"Omo, yeobo kau mau kemana?" tanyaku pada suamiku yang sudah berpakaian dengan sangat rapi.
"Sudah ku katakan aku sibuk yeobo. Aku harus pergi ke perkebunan." Jawabnya.
"Yeobo~" aku menghampirinya lalu menggandeng lengannya. "Jangan pergi, sebentar lagi mereka akan datang." Kulihat suamiku mengerutkan dahinya. "Mereka? Mereka siapa?" tanyanya. Aigo~ aku lupa memberitahunya kalau Jessica akan datang bersama donghae dan putranya.
"Jessica." jawabku. "Jessica?" ulangnya. Aku mengangguk. "Hmm.. Jessica, donghae dan putranya." Jelasku.
"Mwo? Siapa yang menyuruhnya datang ke sini eoh?" Ya ampun dia marah.
"Aku yang menyuruhnya yeobo. Sudah jangan marah." Ucapku.
"Yeobo, untuk apa kau menyuruhnya datang ke sini? Bukankah aku sudah mengatakan padamu kalau ..."
"Sssstttt.." aku menempelkan telunjukku di bibirnya. "Jangan berteriak-teriak, tidak baik untuk kesehatanmu yeobo." Ucapku.
"Hhh... sudahlah terserah kau saja. Aku mau per..."
CKLEK tiba-tiba pintu rumah kami terbuka memperlihatkan sosok Jessica bersama seorang pria tampan yang menggendong seorang namja kecil yang tampan dan lucu.
"Eomma, appa~" panggil Jessica seraya menghampiri kami. Kulihat pria itu ah maksudku donghae menurunkan namja kecil itu. aku menoleh pada suamiku. Ish, kenapa dia memasang wajah seperti itu. aku menyikutnya sampai dia menoleh padaku. "Jangan memasang wajah menakutkan seperti itu yeobo." Bisikku.
"Eomma appa perkenalkan ini donghae oppa dan ini jeno." Ucap jessica.
"Annyeonghaseyo Lee Donghae imnida." Dia membungkukkan badannya setelah memperkenalkan dirinya, aigo~ dia sangat sopan.
"Annyeonghaseyo ehm.."
"Halmoni, harabeoji. Panggil kami halmoni dan harabeoji ne? " ucapku namja kecil itu mengangguk.
"Ne halmoni, halabeoji. Annyeonghaseyo Lee Jeno imnida." Kenalnya.
"Eoh annyeong jeno." Sapaku.
" halmoni. Ujarnya.
"Aigo~ Geure, jeno-ya." jeno tersenyum.
"Aigo~ kajja kita langsung makan siang saja. eomma sudah menyiapkan makanan yang enak." Ajakku lalu berjalan menuju ruang makan.

Author POV
Suasana makan siang saat ini benar-benar ramai tidak seperti biasanya (biasanya tenang karena peraturan keluarga jung adalah ketika makan tidak boleh berbuat keributan). Jeno yang memang sudah dasarnya cerewet terus saja mengoceh saat menyantap makanannya. Donghae sudah menegurnya agar jeno makan dengan tenang tapi jeno tetap mengoceh apalagi nyonya jung yang sepertinya menyukai sosok jeno membela jeno.
"Uhuk... uhuk..." jeno terbatuk karena tersedak. Dengan sigap Jessica (duduk di samping kiri jeno) memberikan air minum pada jeno.
"Appa kan sudah bilang jangan berbicara saat makan. Jadi tersedak kan." Ucap donghae (duduk disamping kanan jeno) sambil menepuk-nepuk pelan punggung jeno agar batuknya terhenti.
Nyonya jung tersenyum saat melihat pemandangan itu. Benar-benar tampak seperti keluarga. Pikir nyonya jung. Di sisi lain, tuan jung memandang tajam ke arah mereka. Tuan jung menghela nafasnya lalu beranjak dari duduknya.
"Yeobo, kau mau kemana?" tanya nyonya jung, tapi tuan jung terus melangkah tanpa menjawab pertanyaan sang istri tercinta.
Donghae memandang punggung tuan jung yang kian menjauh. Donghae mengambil gelas air minumnya lalu meminumnya, setelah itu dia beranjak dari duduknya.
"Mau kemana?" tanya Jessica yang melihat donghae tiba-tiba berdiri.
"Aku..." donghae menoleh pada nyonya jung. Nyonya jung tersenyum "Aku sudah merestuimu untuk menjadi suami putriku." Ucap nyonya jung "Tapi suamiku masih belum merestuinya. Jadi pergilah dan mintalah restu darinya." Sambung nyonya jung. Donghae mengangguk. "Suamiku ada di taman belakang." Tambahnya. Donghae kembali mengangguk lalu pergi menemui sang calon mertua, tuan jung.
***
20.00 KST Sungai Han

Kyuhyun POV
Saat ini aku sedang menemani seohyun yang sudah resmi menjadi pacarku. Ne, setelah aku dan seohyun berciuman di kantor, akhirnya kami menjadi sepasang kekasih.

Flashback
Aku melepas ciumanku saat seohyun memukul pelan dadaku. Wajahnya benar-benar merah seperti buah tomat.
"Oppa, kenapa oppa menciumku?" tanyanya pelan, tapi masih terdengar jelas di telingaku.
Aku menggeleng "Entahlah aku tidak tahu." BUK seohyun kembali memukul dadaku tapi dengan sedikit keras sampai aku mengeluarkan ringisan karena merasakan sakit.
"Appo." Ringisku.
"Rasakan itu. Suruh siapa menciumku jika tidak tahu alasan kenapa menciumku." seohyun mempoutkan bibirnya. Ku tatap wajahnya lekat, omo... matanya berkaca-kaca seperti akan menangis.
"Uljima." Ucapku.
"Aku tidak menangis." Bantahnya, tapi detik berikutnya airmata yang tertahan itu menetes membasahi pipinya.
"Kalau kau tidak menangis lalu ini apa yang ada dipipimu?" tanyaku seraya menghapus airmatanya dengan ibu jariku.
"Itu.. itu... hiks.. hiks..." Aku memeluknya erat. "Uljima seohyun-ah, uljima..." ucapku seraya mengelus punggungnya. Aku melepas pelukanku lalu kembali menatap wajahnya. CUP CUP ku kecup kedua matanya yang mengeluarkan airmata itu.
"Uljima ne? melihatmu menangis hatiku jadi sakit." Ucapku. "seohyun-ah, jujur aku tidak tahu kenapa aku tadi menciummu. Tapi saat aku menciummu aku merasakan jantungku berdetak dengan sangat cepat, ah ani bukan hanya saat menciummu tapi saat bersamamu jantungku berdetak dengan cepat. Mungkin tanpa kusadari aku sudah jatuh cinta padamu seohyun-ah...... seohyun saranghae."
"Hiks...hiks... na do oppa, na do saranghaeyo oppa.."

Flashback end
GREP aku memeluk tubuh mungil seohyun dari belakang. Ku letakkan kepalaku di atas bahunya sehingga terdengar kekehan kecil dari bibirnya.
"Oppa geli, hehe..."
"Geli? Jinca?" seohyun mengangguk. "Lalu kalau begini?" dengan jahil aku meniup lehernya. "Hahaha... geli oppa~" tawanya dan SET aku membali tubuhnya sampai dia menghadap ke arahku. "seohyun-ah, cepatlah lulus." Ucapku. Seohyun menempelkan kepalanya di dadaku. "Lalu setelah lulus oppa mau apa?" tanyanya.
"Setelah lulus aku akan langsung melamarmu dan kita akan menikah." Jawabku.
"Jinca?" seohyun mendongakkan kepalanya menatapku. Aku mengangguk "Hmm.. setelah menikah kajja kita buat anak yang banyak agar rumah kita nanti ramai." Kulihat wajahnya merona hebat. BUK dia memukul dadaku pelan "Oppa mesum ih. Hehe..."
"Tapi kau cinta kan pada oppa mesum ini?" seohyun mengangguk, aigo~ lucunya.
"Oppa, saat aku pulang dan menyelesaikan sekolahku, oppa jangan berselingkuh ne? Awas saja kalau berselingkuh, oppa akan habis ditanganku." Ancamnya.
"Hmm.. aku janji aku tidak akan berselingkuh."
***

Author POV
Donghae sedang berbaring dikamarnya seraya menatap langit-langit kamarnya. Sebuah senyuman mengembang diwajahnya yang tampan saat mengingat kejadian tadi siang. Tangannya menggapai handphone yang ada di atas bantal.
To: yesung Hyung
Hyung, aku berhasil, aku akan segera menikah.

LOVELY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang