AUTHOR POV.“Bagaimana Jessica-ah?” tanya ny. Lee lagi. Jessica mengggit bibir bawahnya, sampai akhirnya dia berkata “Aku tidak tahu eommonim. Karena week-end nanti appa harus pergi mengunjungi perkebunan apelnya.” Bohong. Itulah yang kini Jessica lakukan. Dia berbohong kalau appa-nya harus pergi ke perkebunan apelnya.
“Jinca? Aigo~ ya sudahlah kalau begitu pertemuannya kita adakan saat appa-mu sudah kembali dari perkebunan apelnya.” Terdengar nada kecewa dari mulut ny. Lee.
“Jeosonghamnida eommonim.” sesal Jessica. “Gwaenchana Jessica-ah.” ucap ny. Lee sambil tersenyum. “Appa-mu mempunyai perkebunan apel sica?” tanya ny. Lee. Jessica mengangguk “Ne eommonim. Appa punya perkebunan apel di Gyeongsangbuk-do.” Jawab Jessica sambil tersenyum.
Dan terjadilah percakapan antara ny. Lee dan Jessica mengenai perkebunan apel milik appa Jessica. Jeno yang dari tadi mendengarkan musik nampaknya kebosanan dan akhirnya tertidur dipangkuan Jessica. Donghae kembali ke meja kerjanya dan meneruskan pekerjaannya. Sesekali dia melirik Jessica. Dia -donghae- merasakan ada yang aneh pada Jessica saat tadi mereka membicarakan soal pertemuan keluarga.
***
@Perusahaan Cho
Setelah menemani seohyun makan siang, kyuhyun kembali ke kantornya karena jam makan siang sudah habis bahkan dia sudah melewati batas jam makan siang. Tapi dia kan bossnya jadi terserah dia mau datang jam telat atau tepat waktu ke kantornya.
Oh ternyata kyuhyun kembali tidak sendirian melainkan ada seorang yeoja yang ikut bersamanya.
“seohyun-ah, kau yakin tidak akan merasa bosan menemaniku bekerja?” tanya kyuhyun. Seohyun menggelengkan kepalanya. “Tidak akan. Percaya padaku oppa. Dulu aku juga suka menemani appa bekerja di kantornya.” Jawab seohyun seraya duduk di sofa yang berada diruangan kyuhyun.
Kyuhyun ber-oh lalu mulai membaca berkas-berkas yang entah sejak kapan sudah ada di atas meja kerjanya.
“Oppa, teman yang akan oppa kenalkan itu kalau aku boleh tahu yeoja atau namja?” tanya seohyun.
“Yeoja.” Jawab kyuhyun dengan mata yang masih fokus membaca berkas-berkas itu. “Wae? kau kecewa? Kau ingin aku memperkenalkanmu pada seorang namja? Baiklah kalau begitu, aku akan mengenalkanmu pada seorang namja. Kau puas?” Ujar kyuhyun dengan nada yang bisa dibilang ketus. Hei kenapa dia berbicara dengan nada seperti itu? Apa mungkin dia cemburu? Tapi cemburu karena hal apa?
Seohyun yang tadinya sedang bermain games dihandphonenya langsung menatap kyuhyun. “Siapa yang mengatakan aku kecewa? Aku tidak kecewa kok.” Sanggah seohyun. Dan memang begitu kenyataannya, seohyun tidak merasa kecewa sama sekali. Justru dia merasa senang. “Lalu siapa yang meminta oppa untuk mengenalkanku dengan seorang namja eoh? Dan apa itu? ‘Kau puas’? Aish.. aku tidak merasa puas oppa. Aku tidak merasa puas kalau oppa mengenalkanku pada namja lain.” seohyun melipat tangannya, pipinya menggembung pertanda dia sedang kesal. ‘Aish.. Puas? Aish… siapa yang akan puas kalau mendengar calon suami sendiri akan mengenalkan calon istrinya pada namja lain. Ish.. Pabo!’ geram seohyun dalam hati.
Kyuhyun hanya terdiam mendengar penuturan yang keluar dari mulut Hyun Jung. Diliriknya sejenak seohyun yang sedang melipat tangan dengan pipi yang menggembung. ‘Lucu.’ Batinnya dan sebuah ukiran yang bernama senyum terukir dengan sangat indah di wajah tampan milik kyuhyun.
***
Yuri POV
Berkali-kali aku menghentikan acara mengerjakan pekerjaanku karena handphoneku terus bergetar pertanda pesan masuk. Dan taukah kalian dari siapa pesan itu? Pesan itu berasal dari yesung oppa. Setelah aku mengatakan pada eommonim -ny. Lee- kalau aku dan oppa berpacaran, tak henti-hentinya dia mengirimiku pesan, dan bertanya soal maksud ucapanku tadi. Hhhh… aku mengatakan kalau aku dan oppa berpacaran pada eommonim sebenarnya adalah suatu kebohongan. Aku tidak mau eommonim tahu kalau aku sebenarnya masih mencintai Baekhyun oppa dan mengharapkan oppa kembali padaku, ya meskipun aku tahu itu adalah hal yang tidak akan pernah mungkin terjadi.
To: yesung oppa
Oppa, aku sedang bekerja. Bisakah oppa tidak terus-terusan mengirimiku pesan? Kalau oppa ingin tahu maksud ucapanku. Pulang bekerja nanti kita bertemu di cafe H. Oke?
Aku menekan tombol send lalu menyimpan kembali handphoneku ke atas meja. Semoga dengan pesan tadi oppa berhenti mengirimiku pesan.
Drrrrrrt Drrrrrrrt Drrrrrrt
From: yesung oppa
Mianhae sudah mengganggumu. Baiklah kita bertemu di cafe H. Sampai jumpa disana.
Huft… semoga itu adalah pesan yang terakhir oppa kirim padaku.
***
Jessica POV
Ugh… aku ingin cepat-cepat pulang. Aku tidak mau berlama-lama di kantor. Ini semua gara-gara Baekhyun oppa yang tiba-tiba saja menciumku di lobi tadi. Aish… dasar Lee Donghae pabo! Lihat gara-gara ulahnya itu semua pegawai sengaja menghampiriku dan bertanya soal kejadian tadi padaku. Aish… Aku benar-benar malu. Ani selain malu aku juga takut kalau nanti beredar gosip miring tentangku. Yap, gosip yang menyebutkan kalau aku seorang sekertaris yang merayu boss-nya demi kekayaan. Ugh, aku tidak mau ada gosip seperti itu. Karena aku kan tidak pernah merayu donghae oppa, apalagi merayu demi kekayaan oppa, ish… mempunyai niat seperti itu saja tidak. Huft…
***
Author POV
Begitu jam kerja selesai Jessica dengan gerakan yang cepat membereskan mejanya lalu pergi. Dia benar-benar ingin cepat pulang, terlihat dari cara jalannya yang setengah berlari.
“Tunggu aku Jess.” Jessica menoleh saat ada yang memanggilnya. “Eoh yuri. Kajja ppalli.” Jessica melambaikan tangannya menyuruh yuri untuk menyamakan jalannya.
“Ya, kenapa kau terburu-buru eoh?” tanya yuri yang setelah berhasil menyamakan langkahnya dengan Jessica. Jessica hanya terdiam. “Aku tahu. Pasti gara-gara teman-teman tadi bertanya padamu soal kejadian di lobi, iya kan?” TAP langkah Jessica terhenti. Dia menoleh pada Krystal. “Kau melihatnya yuri?” tanya Jessica. Yuri mengangguk “Hmm.. aku melihatnya. Wae?”
“Mianhae yuri, seharusnya aku…”
“Gwaenchana Jess, lagipula untuk apa kau meminta maaf padaku. Itu kan hak kalian mau melakukan apapun. Tapi Jess, apa kau tidak malu melakukan itu di depan umum?” tanya yuri. Jessica kembali melanjutkan langkahnya. “Aku malu yuri, benar-benar malu. Aish… tapi ini semua gara-gara dia yang menciumku…” Jessica cepat-cepat menutup mulutnya saat menyadari beberapa orang melihat ke arahnya, pasalnya Jessica berbicara dengan volume suara yang tidak pelan. “Gara-gara dia menciumku tiba-tiba dan bodohnya kenapa aku membalas ciumannya itu.” Lanjut Jessica dengan berbisik. Yuri tersenyum miris mendengarnya, jujur saja meskipun dia sudah merelakan donghae untuk Jessica tapi saat mendengar itu hatinya merasakan sakit.
Saat Jessica dan yuri berada di lobi tiba-tiba seseorang menggenggam tangan yuri . Yuri terkejut dan menoleh.
“yesung oppa.” Ucap yuri saat mengetahui siapa yang menggenggam tangannya.
“Eoh, yesung oppa.” Panggil Jessica. Yesung melambaikan tangannya pada Jessica.
“Oppa sedang apa disini?” tanya Jessica yang heran melihat sosok yesung berada di kantor Donghae.
“Aku menjemput yuri.” Jawab yesung sambil memamerkan senyuman hangat miliknya. Jessica ber-oh lalu detik berikutnya dia memekik “Eoh? Kenapa oppa menjemput yuri? Apa kalian ber…”
“Jess, mianhae. Kami harus segera pergi, bye bye~” potong yuri lalu pergi meninggalkan Jessica dengan tatapan bingung nya. Jessica menghela nafas. ‘Apa mereka berpacaran ya?’ batin Jessica dan PUK Jessica terkejut saat seseorang menepuk bahunya. Jessica menoleh.
“Kenapa kau meninggalkanku eoh?” tanya seseorang yang menepuk bahu Jessica.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVELY BOSS
Fiksi Penggemartentang seorang karyawan yang jatuh cinta dengan bossnya yang duda keren punya anak 1