LOVELY BOSS

CHAPTER 43 : RAGU

@Other Place
Ny. Jung saat ini sedang membuatkan teh hangat untuk sang suami tercinta. Setelah selesai membuatnya ny. Jung mengantarkan teh hangat itu pada suaminya yang sedang membaca buku diatas ranjang mereka.
“Yeobo, ini.” ny. Jung  memberikan teh hangat itu pada suaminya. “Gomaweo.” tn. Jung menutup bukunya dan menyimpannya di atas nakas, lalu mengambil teh hangat dari tangan istrinya.  Ny. Jung naik ke atas ranjang lalu duduk disamping suaminya.
TRAK tn. Jung menyimpan teh hangatnya di atas nakas setelah meminumnya sampai setengah gelas.
“Yeobo.” Panggil ny. Jung sambil memeluk tubuh sang suami. “Hmm..” sahut tn. Jung sambil melingkarkan tangannya dipinggang sang istri.
“Sepertinya memiliki menantu yang pernah menikah tidak masalah.” Ucap ny. Jung lembut. Sepertinya setelah melihat Jessica menangis semalam, hatinya luluh dan berusaha menerima keinginan Jessica untuk menikah dengan donghae.
Tn. Jung menghela nafas “Apa maksudmu yeobo?” ugh, sungguh pertanyaan klise, jelas-jelas tn. Jung mengerti maksud ucapan sang istri.
“Maksudku lebih baik kita restui saja donghae dan jessica.” jawab ny. Jung.
Lagi-lagi tn. Jung menghela nafas “Aku tidak akan merestui mereka yeobo. Aku tidak ingin Jessica menikah dengan seorang pria yang sudah menikah dan memiliki seorang anak. Lagipula apa nanti kata keluarga yang lain saat mengetahui Jessica menikah dengan seorang pria yang sudah pernah menikah dan memiliki seorang anak?” tn. Jung mengambil nafas lalu kembali berbicara “Selain itu, aku tidak mau Jessica bernasib sama seperti kahi. Dimanfaatkan, dikhianati dan akhirnya Kahi bunuh diri. Aku tidak mau Jessica seperti itu yeobo.”
Ya, benar. Sebenarnya ada sebuah alasan kenapa tn. Jung tidak merestui hubungan donghae dan Jessica. Park Kahi. Tn. Jung tidak ingin Jessica bernasib sama seperti Kahi adik kesayangannya. Suatu hari Kahi membawa seorang pria dan mengenalkannya pada keluarga mereka. Pria itu adalah seorang duda dan memiliki seorang putra yang kira-kira berumur 3 tahun. Kahi sangat mencintai pria itu dan Kahi ingin menikah dengannya. Awalnya orangtua mereka termasuk tn. Jung tidak setuju tapi berkat kebaikan sang pria itu pada keluarga mereka, akhirnya mereka setuju dan Kahi pun menikah dengan pria itu. Tapi ternyata kebaikannya itu hanyalah sebuah topeng. Setelah menikah, Kahi diperlakukan layaknya pembantu dan baby sitter, Kahi juga sering ditinggal pergi oleh sang suami, alasannya sih untuk bekerja tapi ternyata pria itu bermain dengan perempuan lain dibelakang Kahi. Entah bagaimana caranya, akhirnya Kahi mengetahui kalau sang suami berselingkuh dengan perempuan lain. Kahi tidak terima dan akhirnya dia bunuh diri dengan menggantung diri di kamar mandi rumahnya.
Ny. Jung memejamkan matanya, dia ingat soal kejadian yang menimpa pada adik suaminya itu, dia juga tidak mau kalau Jessica bernasib sama seperti Kahi. Tapi, ny. Jung merasa donghae adalah pria yang baik dan berbeda dengan pria itu, ya meskipun mereka –donghae- ny. Jung- belum pernah bertemu. Tapi instingnya mengatakan kalau donghae adalah orang yang baik dan bukankah insting seorang ibu selalu benar?
“Yeobo.” Ny. Jung mengelus tangan suaminya yang melingkar dipinggangnya. “Aku rasa donghae adalah pria baik dan berbeda dengan pria itu.”
Tn. Jung berdecak “Ck, bagaimana bisa kau mengatakan dia itu baik dan berbeda dengan pria itu eoh? Bertemu saja belum pernah.”
“Kalau begitu, bagaimana kalau kita bertemu dengan donghae dan memastikan apakah dia itu baik atau tidak.” Usul ny. Jung. Tn. Jung menggelengkan kepalanya “Tidak bisa. Aku sibuk.” Tuan jung melepas tangannya lalu membaringkan tubuhnya bersiap untuk tidur.
“Yeobo, aku tahu kau bohong. Kau kan sedang tidak sibuk.” Timpal ny. Jung.
“Aku sibuk yeobo.” Kekeuh tn. Jung
“Hhh… Ya sudah kalau kau sibuk, biar aku saja yang menemui donghae.” Ny. Jung turun dari kasur lalu berjalan keluar kamar.
“Mau kemana?” tanya tn. Jung. “Tidur.” Jawab ny. Jung lalu dengan sedikit keras menutup pintu kamar mereka, setelah itu ny. Jung melangkah ke kamar Jessica lalu tidur disana.
tn. Jung menatap ke arah pintu dengan tatapan bingung. Bukankah istrinya kemarin tidak menyetujui hubungan donghae dan Jessica? tapi kenapa sekarang dia mengatakan kalau dia setuju? Bahkan dia bersikeras ingin bertemu dengan donghae.
***
Jessica menggeliat saat mendengar alarm jamnya berbunyi dengan sangat keras. Jessica menggapai-gapai nakasnya dan HAP dia mengambil jam alarmnya, dimatikannya suara alarm itu dan dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 05. 45 KST. Jessica kembali menggeliat kemudian beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi. Tidurnya benar-benar nyenyak, karena donghae…
Jessica kembali membuka pintu kamar mandi lalu melihat ke kasurnya. Oh My God. Ternyata dia baru sadar kalau semalam dia tidur bersama donghae. Jessica melihat tubuhnya dari atas sampai bawah. “Syukurlah.” Leganya saat melihat piyamanya masih utuh menempel ditubuhnya, itu berarti mereka hanya tidur bersama tanpa melakukan apapun. Jessica tersenyum lalu kembali masuk ke kamar mandi.
Hampir setengah jam Jessica berada di kamar mandi akhirnya dia selesai. Jessica mengedarkan pandangannya mencari donghae. Bukankah tadi donghae masih tidur? Lalu kemana dia? Pikir Jessica saat tidak menemukan donghae dimanapun. SET matanya menangkap sebuah memo yang menempel di pintu kulkas.
Aku sudah pulang, jangan mencariku.
Jessica berdecak saat membaca kalimat pertama.
Terima kasih sudah mau mengijinkanku tidur disini, sayang kita tidak melakukan apapun. -_-
“Apanya yang sayang? Pabo!” komentar Jessica saat membaca kalimat selanjutnya, dan terlihat rona merah dipipinya.
Soal bertemu dengan orangtuamu nanti siang, aku berencana mengajak jeno. Sekalian mengenalkan jeno pada orangtuamu.
“Mengajak jeno ya? Ehm.. semoga saja saat melihat jeni yang tampan, lucu dan baik, eomma dan appa bisa merestui hubungan kami.”
Ya sudah kalau begitu, sampai jumpa di kantor. Jangan lupa sarapan dan jangan telat. Saranghaeyo Lee Jessica.
Jiyeon tersenyum saat membaca kalimat terakhir. “Seenaknya saja mengganti margaku. Na do saranghaeyo Lee Donghae.”
***