CHAPTER 5 : PINDAH TUGAS

280 30 2
                                    

Keesokkan harinya-
07.00 KST
jessica terlihat berlari terburu-buru dari apartemennya. ya, lagi-lagi dia terlambat bangun. Padahal dia sudah menge-set alarmnya tapi entah kenapa alarmnya tidak mempan membangunkannya. "Aish... Jangan sampai terlambat." Gumamnya sambil berlari keluar gedung. Jessica menghentikan taksi lalu naik.
30 menit kemudian
Akhirnya jessica sampai dikantor. Dengan langkah terburu-buru dia masuk ke dalam dan saat berjalan menuju lift matanya melihat donghae berada di depan lift. "Aish..Sepertinya aku harus naik tangga." Gumam jessica. Tanpa basa-basi jessica berlari naik tangga menuju lantai 5 tempat dia bekerja. "Aw..." ringisnya saat kakinya terpeleset. Tanpa memperdulikan rasa sakitnya dia kembali berlari menaiki tangga tapi sebelumnya dia melepas sepatu heels-nya agar mempermudah dia untuk berlari.
Akhirnya setelah berjuang menaiki tangga itu jessica sampai juga di lantai 5. Jessica kembali memasang heels-nya lalu berjalan menuju meja kerjanya. Dilihatnya yuri sudah duduk dengan manis di meja kerjanya. jessica menghentikan langkahnya " sajangnim sudah sampai belum?" tanya jessica "Kau beruntung. sajangnim belum sampai." Jawab yuri. Jessica menghela nafas lega. Lalu berjalan kembali menuju meja kerjanya. Jessica meraih cermin yang ada dimejanya. "Wajahku Ya ampun~" gumamnya saat melihat keringat mengucur diwajahnya, dengan segera dia mengeluarkan tissue dari tasnya lalu mengelap keringatnya. Baru saja selesai mengelap keringatnya terdengar suara yang sudah tak asing ditelinganya "Ke ruanganku sekarang." Ujar donghae.
"ya? Ah iya sajangnim." ucap jessica. "Untung saja tadi antrian lift cukup panjang. Jadi sajangnim bisa tertahan, hehe..." batinnya. Jessica mengetuk pintu lalu masuk ke dalam. bella membungkukkan badannya.
"Duduklah." Titah donghae. "Ya." Sahut jessica lalu duduk. Hening~ karena setelah donghae menyuruh jessica duduk belum ada pembicaraan diantara mereka. Jessica menatap donghae yang sedang sibuk membaca berkas yang ada dimejanya. Berkali-kali jessica membuka mulutnya untuk bertanya pada donghae alasan memanggilnya kesini tapi saat melihat wajah serius donghae , jessica kembali menutup mulutnya. Jessica menundukkan kepalanya lalu memainkan jari-jarinya. Bosan.
"Kau tidak bosan?" tanya donghae tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas yang ada didepan matanya. Jessica mendongakkan kepalanya. "ya? Ah, itu sebenarnya aku sedikit bosan." Jawab jessica jujur. donghae menutup berkas itu lalu menatap jessica.
"Mulai hari ini." jessica mengangguk. "Kau jadi sekertaris pribadiku." Ujar donghae yang membuat jessica terkejut, benar-benar terkejut. Mana mungkin seorang jessica jung, pegawai biasa yang baru satu tahun bekerja tiba-tiba diangkat menjadi seorang sekertaris, dan sekertaris pribadi pula? Pikirnya.
"Tapi pak, aku..."
"Sekertaris pribadiku mengundurkan diri, dan sampai sekarang aku masih belum menemukan penggantinya." Potong donghae.
"Tapi.."
"Kau tidak bisa menolaknya. Atau kau mau aku..."
"Ah, ya sajangnim. aku tidak akan menolaknya." Ujar jessica. Donghae mengangguk. "Baguslah kalau begitu. Mulailah bekerja hari ini." jessica mengangguk pasrah. "ya sajangnim"
"Kembali bekerja." Titah donghae. "ya." Sahut jessica. "Ah benar, kau harus datang setidaknya 30 menit sebelum aku datang." jessica kembali mengangguk, lalu berdiri dari duduknya, setelah itu dia berjalan keluar ruangan donghae dengan langkah terpincang. "Aish.. kenapa rasa sakitnya baru terasa sekarang?" batin jessica.
Donghae POV
Kulihat jessica berjalan terpincang saat meninggalkan ruanganku. Kenapa dengannya? Apa mungkin terjadi sesuatu saat dia naik tangga tadi?
Flashback
Aku berjalan memasuki kantor. Semua pegawai membungkukkan badannya padaku seraya mengucapkan salam. Aku mengangguk kecil sambil tersenyum untuk menanggapinya. Aku berdiri menunggu lift turun. Sambil menunggu lift sesekali aku menoleh kebelakang dan saat aku menoleh kulihat jessica baru datang. Aku mengalihkan pandanganku. Lagi-lagi dia datang terlambat. Ckckck... Ini sudah yang ke-lima kalinya. Dasar pemalas.
Aku kembali menoleh dan kulihat dia menaiki tangga sambil berlari. Sepertinya dia melihatku makanya dia memilih naik tangga sambil berlari.
"sajangnim, silahkan." Ujar seorang pegawai. "Ah, kalian duluan saja." Ucapku. Pegawai itu mengangguk lalu masuk ke dalam lift bersama pegawai-pegawai lainnya. Pintu lift tertutup dan lift mulai naik. Aku berdiri menunggu lift lainnya turun, dan 5 menit kemudian lift lainnya turun. "sajangnim silahkan." Ujar pegawai yang menunggu bersamaku. Aku mengangguk lalu masuk.
TING lift berhenti di lantai lima. Aku turun dan berjalan menuju ruanganku. Tapi baru beberapa langkah aku mendengar suara seseorang berlari, tubuhku reflek bersembunyi dibalik pohon pajangan yang ada disana. Tak lama kemudian kulihat jessica berlari melewatiku yang sedang bersembunyi dan dia tidak memakai sepatu. Ckckck... aku menggelengkan kepalaku. Masih memperhatikannya, kulihat dia berhenti lalu memasang sepatunya.
Flashback end
Aish.. kalau dipikir-pikir kenapa aku tadi malah bersembunyi darinya? Padahal itu adalah kesempatan yang sangat bagus untuk memecatnya karena ini sudah ke-lima kalinya dia datang terlambat. Ani ani, kalau aku memecatnya dia akan membocorkan rahasiaku.
***
TOK TOK TOK
Terdengar suara pintu diketuk. Aku mempersilahkannya masuk. Pintu terbuka dan masuklah yuri.
"sajangnim." ucapnya.
"ya, duduklah." Ujarku. Yuri mengangguk.
"Ada apa?" tanyaku. Yuri menatapku.
"sajangnim kenapa jessica bisa menjadi sekertaris pribadimu?" tanya yuri. Jadi dia datang keruanganku untuk menanyakan ini?
"Kau tahu kan kalau hani, sekertaris pribadiku seminggu yang lalu mengundurkan diri, dan aku belum menemukan penggantinya." yuri mengangguk. "Jadi aku meminta jessica untuk jadi sekertaris pribadiku. Lagipula itu agar dia berhenti datang terlambat." Jawabku.
"Maksud sajangnim?"
"Aku menyuruhnya untuk datang 30 menit sebelum aku datang." Jawabku. yuri mengangguk-anggukkan kepalanya. "sajangnim..."
"Berhentilah memanggilku seperti itu saat kita sedang berdua." Sela ku. "Tapi...."
"Tapi apa?" yuri menggelengkan kepalanya. "Ah benar yuri, sudah lama aku ingin menanyakan ini padamu. Kau kenapa tidak mau semua pegawai tahu kalau kau itu saudara iparku?"
Yuri menghela nafas sebelum menjawab pertanyaanku. "Itu karena aku tidak mau mereka menganggapku masuk ke perusahaan gara-gara aku adalah saudara iparmu oppa." Jawab yuri. Aku menganggukkan kepalaku. Jadi itu alasannya.
Author POV
TOK TOK TOK
jessica mengetuk pintu ruangan donghae, lalu membukanya.
"sajangnim ada yang mencari anda." Ucap jessica . "Siapa? Bilang padanya untuk..." belum selesai donghae bicara seorang wanita paruh baya masuk ke ruangannya sambil menggandeng seorang pria kecil.
"eomma, jeno." Ucap donghae. Jeno berlari menghampiri donghae sambil berteriak. "appa~"
jessica membungkukkan badannya lalu pergi darisana dan kembali ke meja kerja hani yang kini menjadi meja kerjanya. Jessica menatap pintu ruangan donghae. "Kenapa yuri masih di dalam?" batin jessica.
"Ehem..." seseorang berdehem, jessica menoleh. " apa Kyuhyun? Kau mau mengerjaiku lagi ya?" tanya jessica ketus. "Aku sedang tidak ada mood untuk mengerjaimu." Jawab kyuhyun tak kalah ketus. Jessica mencibir. "Kenapa kau duduk di meja kerja hani ?" tanya kyuhyun. "Karena hani mengundurkan diri jadi sekertaris pribadinya, jadi sampai donghae sajangnim menemukan penggantinya aku diangkat jadi sekertaris pribadinya." jawab jessica. "apa? Sekertaris pribadi? Ck, seorang Jessica Jung pegawai malas yang datangnya selalu terlambat tiba-tiba mengatakan kalau dirinya sekarang menjadi seorang sekertaris pribadi? Ey, mana mungkin itu. Berhenti bercanda jessica jung." Ujar kyuhyun. "Aku tidak bercanda, kalau kau tidak percaya tanyakan saja pada donghae sajangnim" timpal jessica. Kyuhyun hanya terdiam. "Ya, kenapa kau diam saja? Kalau tidak ada yang ingin dikatakan lagi sudah pergi sana jangan disini. Hush hush..." usir jessica.
-Sementara itu di dalam ruangan donghae-
"appa~" jeno berlari menghampiri donghae lalu duduk dipangkuannya. "ma ada apa eomma datang ke sini?" tanya donghae. "Aku mengantar jeno. Dia bilang ingin kesini dan bertemu noona cantik." Jawab ny. Lee. Donghae menatap jeno, dan jeno pun tersenyum ke arah donghae.
"Siapa noona cantik itu?" tanya ny. Lee. "Apa itu kau yuri ?" tanyanya lagi. Yuri tersenyum. "tidak halmoni. Bukan yuri gomo , tapi noona yang lain." sanggah jeno, dan itu membuat senyuman diwajah yuri perlahan menghilang. Yuri menatap jeno. "Lalu siapa? Memangnya gomo tidak cantik ya?" yuri memasang wajah pura-pura sedih. Jeno turun dari pangkuan donghae lalu menghampiri yuri, yuri berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan jeno. " yuri gomo cantik, sangat cantik kok." Ujar jeno. "Terima kasih~" yuri memeluk jeno.
"donghae, mama harus segera pulang, eomma ada janji dengan teman-teman ." Ujar ny. Lee. Donghae mengangguk. "Baiklah eomma."
"jeno~" panggil ny. Lee. "ya, halmoni." Sahut jeno. "halmoni harus pulang. Kau disini bersama appamu ya?" jeno mengangguk. "Tapi ingat jangan mengganggu pekerjaan appa mu." Tambah ny. lee. Jeno mengangguk. "Ya sudah, kalau begitu. Eomma pulang dulu." Pamit ny. ny Lee lalu pergi keluar dari ruangan donghae.
"Aku juga harus kembali bekerja." Ujar yuri kemudian. donghae mengangguk. "Aku mengerti." yuri melambaikan tangannya pada jeno lalu pergi keluar.
"jeno sayang duduklah disana." donghae menunjuk pada sofa. "aku mengelti, appa" jeno duduk disofa sambil memainkan i-pad nya.
'Ah, sepertinya jeno akan sering bersamaku dikantor.' Batin donghae.
***
11.50 KST
Jeno yang sudah mulai kebosanan mulai berlari-lari diruangan donghae. "appa~ aku lapal, lapal, lapal..." Rengek jeno. Donghae melirik jam tangannya. Sudah waktunya makan siang, pikirnya.
"Ayo kita makan." Ajak donghae. "Yeay!" jeno bersorak lalu berlari keluar ruangan disusul dengan donghae.
Jeno melihat jessica berjalan bersama dengan yuri.
"noona cantik~" panggil jeno. Jessica dan yuri menoleh bersamaan, Kirana memandang jeno sambil tersenyum.
"jeno~" panggil jessica. jeno berlari kearah jessica. " noona cantik, masih ingat namaku?" tanya jeno. Jessica mengangguk. "Tentu saja, mana mungkin aku melupakan nama seorang pria kecil yang sangat tampan sepertimu." jeno tersenyum. Jeno menatap yuri yang berdiri disamping jessica. " yuri gomo." Panggil jeno. Jessica memandang yuri. "Kalian saling kenal?" tanya jessica. "ya Ah, ya tadi saat diruangan sajangnim kami berkenalan." Jawab yuri. Jessica ber-oh.
"Kalian mau pergi makan siang juga?" tanya donghae. "Iya sajangnim. Kami mau pergi makan siang." Jawab Kirana. bella mengangguk, meng-iyakan.
"appa, kita makan siang belsama saja." Usul jeno. Donghae menatap jessica dan yuri. "Bagaimana kalian mau makan siang bersama kami?" tanya donghae. Yuri dan jessica saling berpandangan. Tiba-tiba jessica teringat kejadian tadi malam. "maafkan saya sajangnim saya tidak bisa, saya sudah ada janji dengan..." jessica melihat kyuhyun melintas. "dengan Kyuhyun. ya saya sudah berjanji untuk makan siang bersama kyuhyun, jadi maaf saya tidak bisa." Tolak jessica. "Tapi yuri bisa kok. Benarkan yuri" tanya jessica. Yuri mengerutkan dahinya. 'Kenapa dia mengatakan itu?' batin yuri. "maafkan noona ya jeno , noona tidak bisa makan bersamamu tapi noona ini bisa menemanimu." Ucap jessica sambil menunjuk yuri. Wajah jeno terlihat cemberut, jessica menjadi merasa bersalah. "Maaf ya." Ucap jessica. "aku mengerti noona cantik." Sahut jeno masih dengan wajah cemberutnya. "Kalau begitu saya pergi dulu." Pamit jessica lalu dengan langkah yang terpincang meninggalkan mereka bertiga.
"jeno ayo ." Ujar donghae. jeno terdiam sambil menatap punggung bella yang mulai menjauh. "jeno." Panggil donghae. Jeno menoleh. "Gendong aku." Pintanya. Donghae berjongkok lalu menggendongnya. "Ayo." Ucap donghae pada yuri. Yuri mengangguk.
***

TO BE CONTINUE

LOVELY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang