Jessica POV
Aku duduk dikursi kerjaku sambil merutuki keanehan yang terjadi tadi pagi. Keanehan yang terjadi lift, saat mataku melihat donghae oppa yang berdiri dibelakangku, aku langsung mengalihkan pandanganku dan turun dari lift yang baru kusadari setelah turun kalau ternyata aku turun di lantai 3. Huft, aku jadi terlihat seperti sedang menghindari oppa, padahal tidak. Aish... Aku bingung kenapa aku bertingkah aneh seperti tadi.
Aku mendengar derap langkah menghampiriku, aku mendongakkan kepalaku dan kulihat yuri berdiri didepan meja kerjaku.
"yuri." Gumamku.
"Bisa kita bicara sebentar?" ujarnya dengan wajah yang datar. Ugh, apa dia masih marah padaku?
Aku menganggukkan kepalaku lalu berdiri dan menyusulnya yang sudah berjalan terlebih dahulu.
Aku memejamkan mataku saat merasakan semilir angin menerpa wajahku. Sekarang kami berada diatap kantor. Aku membuka mataku perlahan, kutatap sosok yuri yang berdiri membelakangiku.
SET yuri membalikkan badannya dan menatapku dengan tatapan yang tidak bisa kuartikan.PLAK tiba-tiba yuri menampar pipi kananku. Kurasakan panas pada pipiku karena kuakui tamparannya lumayan keras.
Aku memegang pipi ku yang terkena tamparan dan menatapnya. Kulihat dia tersenyum, tersenyum tulus. Ya Tuhan senyuman itu, aku merindukan senyuman tulus miliknya.
"Semoga kau bahagia bersama oppa Jess." Ucapnya dan tiba-tiba dia memelukku. Apa maksud ucapan dan pelukannya? Apa dia sudah tidak marah padaku? Yuri sudah tidak marah padaku dan merelakan donghae oppa untukku? Benarkah itu?
Aku membalas pelukannya. "yuri-ah, Jincayo?"
Yuri melepas pelukannya lalu menatapku sambil tersenyum. "Hmm.." yuri mengangguk. Tanpa kusadari air mata jatuh dari pelupuk mataku.
"Uljima~" ucap yuri. Aku menggeleng. "Gomaweo yuri, jeongmal gomaweo~" aku kembali memeluknya.
Hampir 5 menit kami saling memeluk dan akhirnya entah siapa yang memulai kami melepaskan pelukan kami.
"yuri, kau sudah tidak marah padaku?" yuri tersenyum. "Ehm.. bagaimana ya? Sebenarnya aku masih marah tapi setelah menamparmu marahku jadi hilang, hehe.." Aku mempoutkan bibirku.
"Ya~ tamparanmu itu benar-benar membuatku pipiku sakit." Keluhku.
"Tapi tidak sesakit hatiku Jess." Ucapnya, aku menundukkan kepalaku. Ne, sakit dipipiku karena ditampar olehnya tidak sebanding dengan rasa sakit di hati yuri karena namja yang dia cintai sudah direbut olehku.
"Mianhae." Lirihku.
"Sudahlah. Kita lupakan saja soal itu. Jangan meminta maaf lagi, karena aku kan sudah memaafkanmu." Ujarnya, aku mendongakkan kepalaku lalu tersenyum.
"Jess, aku merindukanmu." Ucapnya, "Aku juga yuri, aku merindukan sahabatku yang..." aku menghentikan ucapanku sejenak sehingga membuatnya penasaran.
"Yang apa?" tanyanya, "Yang.. yang.... ada deh.. hahaha... Bwe~k" aku menjulurkan lidahku.
"Aish.. awas kau ya." Teriaknya saat melihatku berlari meninggalkannya.
***
11.30 KST
Aigo~ Aku benar-benar senang yuri sudah tidak marah padaku dan merelakan donghae oppa untukku, hehehe.. itu artinya satu masalah sudah selesai, tinggal aku meyakinkan appa dan eomma agar mau merestui hubunganku dengan donghae oppa. Baiklah Jessica Jung! fighting!
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVELY BOSS
Hayran Kurgutentang seorang karyawan yang jatuh cinta dengan bossnya yang duda keren punya anak 1