CHAPTER 13 : Jatuh Cinta

219 21 0
                                    

keesokkan harinya-
Author POV
Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 KST, namun awan-awan mendung masih setia menghalangi matahari sehingga matahari tidak mampu mengeluarkan sinarnya.
Donghae perlahan membuka matanya. Dan tiba-tiba bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman, senyuman yang sulit diartikan.
donghae POV
Aku tersenyum saat ingat kejadian tadi malam. Ne, kejadian saat Jessica memberiku obat. Aku tidak begitu ingat bagaimana kejadian detailnya tapi yang ku ingat dia memberiku obat dengan mulutnya.
***
09.00 KST
Aku sudah selesai membersihkan tubuhku dan berpakaian rapi. Drrrrrrt Drrrrrt Drrrrrrrt
From: yuri
Oppa hari ini kau benar-benar pulang bukan? Orangtuaku ingin bertemu denganmu oppa.
Mwo? eommonim dan abeonim ingin bertemu denganku? Apa yuri sudah menceritakannya pada mereka? Aigo~ kenapa secepat ini.
To: yuri
Ne, hari ini aku pulang. Baiklah kita bertemu saat makan malam saja.
Bagaimana jika mereka memintaku untuk menikahi yuri secepatnya? Ah, kenapa jadi begini? Tunggu, Lee Donghae, kau sudah menerima yuri menjadi pacarmu itu artinya kau harus menikahinya, dan kau sudah tahu itu. Ah, tapi kenapa aku… Arrgh… sudahlah lihat nanti saja.
CKLEK aku membuka pintu kamar. Aku melangkah keluar penginapan karena tadi sebelum aku mandi pegawai Kang mengatakan padaku kalau mobilku sudah diantarkan ke penginapan ini.
Tap Tap Tap langkahku terhenti saat melihat yesung hyung dan Jessica sedang mengobrol di depan penginapan. Mereka terlihat sangat akrab, lihatlah mereka bahkan bercanda dengan sangat bebas. Baru kali ini aku melihat yesung hyung bersikap seperti itu pada seorang perempuan. Apakah hyung menyukai Jessica?
“Hahaha.. Bukan begitu yesung oppa. Tapi begini, Hahahahaha….”
“Hahaha.. kau benar-benar terlihat seekor monyet, mirip sekali, Hahahaha… wajahku yang tampan memang tidak bisa membuat wajah seperti itu, hahahaha…”
“Mwo? Ya yesung oppa awas kau ya!”
“Aaaah… awas ada monyet ngamuk, kekeke…” Jessica mengejar yesung Hyung yang berlari menghindari amukan Jessuca. Huft, kenapa aku tidak suka melihat mereka bercanda seperti itu? Dan apa itu ‘oppa’? Aish… menggelikan saja.
“Omo, donghae-ah kabur, ada monyet ngamuk, hahahaha..” teriak  yesung hyung sambil berlari ke arahku.
“Mwo? Ya! Tung… Ah, sajangnim. anda sudah bangun?” Jessica berhenti mengejar  yesung hyung saat melihatku. Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaannya. “Bagaimana keadaan anda? Apa anda sudah merasa lebih baik?” tanyanya. “Kenapa kau menanyakan keadaannya? Memangnya donghae sakit?” tanya  yesung hyung yang entah sejak kapan berdiri disampingku.
“Ne, yesung oppa, sajangnim semalam demam.” Jawab Jessica. Ck, kenapa dia memanggilku sajangnim sedangkan pada  yesung hyung memanggilnya oppa.
“Kajja kita pulang.” Ujarku.
“Sekarang sajangnim?” pertanyaan yang bodoh. “Tentu saja Jessica sshi. Memangnya kau tidak mau pulang eoh?” tanyaku. Jessica mengigit bibir bawahnya. “Baiklah kalau begitu.”
“Ya, nanti saja pulangnya. Jessica bilang ingin pergi jalan-jalan sebentar.” Ujar yesung hyung. “Benarkah itu Jessica?” tanyaku, Jessica mengangguk. “itu benar sajangnim. tapi tidak apa-apa kok, lain kali saja aku jalan-jalannya. Hehehe.. lebih baik kita pulang saja.” ucapnya.
“Tidak, tidak bisa. Jessica'ah bukankah kau bilang…”
“Gwaenchana yesung oppa. Lain kali saja, ne?” potong Jessica.
“Aku seperti atasan yang jahat saja. Ya sudah sana jalan-jalan saja bersama yesung hyung.” Ucapku.
“Animida sajangnim aku…”
“sudahlah aku bilang pergi jalan-jalan saja.” selaku. “lalu bagaimana dengan sajangnim?” tanyanya. “Tentu saja aku pulang, perusahaan membutuhkanku.” Jawabku kemudian berlalu masuk ke dalam mobil.
“Eh? Aku ikut pulang saja kalau begitu. Aku kan sekertaris pribadi sajangnim jadi aku harus selalu bersama sajangnim.” ucapnya lalu ikut masuk ke dalam mobilku.
“Araso. Jessica-ah, nanti aku akan menghubungimu. Oke?” ucap yesung Hyung dari luar mobil. Jessica mengangguk sambil tersenyum.
“Hyung aku pulang dulu. Bye~” teriakku dari dalam lalu melajukan mobilku.
-Hening hening hening- tidak ada pembicaraan diantara kami, jessica sibuk dengan anak kucing yang dia temukan kemarin. Dan aku fokus dengan jalanan yang ada didepanku, dan sesekali melirik kepadanya.
Ah, ngomong-ngomong kenapa yesung hyung bisa ada disana juga? Apa yang sedang dia lakukan disana?
“Sajangnim.” panggil Jessica tiba-tiba. “Apa?” sahutku singkat.
“Ehm… tidak jadi. Lupakan saja. maaf sudah mengganggu.” Ucapnya. Huft…
“Gomawo.” Ucapku. “Eh? Untuk apa?” tanyanya. “Untuk semalam, terima kasih kau sudah merawatku sampai aku sembuh, kalau kau tidak….” ucapanku terhenti saat aku menoleh dan melihat Jessica yang sedang menoleh ke arahku juga dengan wajah yang merah. Kenapa dia? Omo, apa mungkin dia sedang mengingat kejadian tadi malam?
“Jessica sshi, kau baik-baik saja? Jessica sshi?” aku melambai-lambaikan tanganku di depan wajahnya. Jessica mengerejapkan matanya lalu mengangguk dan setelah itu mengalihkan pandangannya keluar jendela. Sepertinya dia menyembunyikan wajahnya yang merah itu. Lucu sekali, dan manis. Eh? Kenapa aku mengatakan itu?
TING tiba-tiba aku ingin jadi menjahilinya.
“Jessica sshi.” Panggilku. “Ne sajangnim.” dia menoleh padaku. “Ehm.. kulihat diatas laci tadi ada obat. Apa kau yang membelikan obat itu?” tanyaku. Jessica mengangguk. “Ne.” sahutnya.
Aku ber-oh. “Lalu bagaimana kau bisa memberiku obat padahal aku saat itu sedang tidak sadarkan diri.” Ucapku.
“Ne? Ah… itu.. aku.. aku.. ehm…. Sajangnim maafkan aku. Aku benar-benar terpaksa melakukannya, aku…”
“Jadi kau terpaksa merawatku?” Jessica menggeleng kuat. “Aniyeo… ups.. Joseonghamnida, maksudku animida sajangnim. Aku tulus merawat sajangnim. benar aku tidak bohong.”
“Tapi tadi kau bilang terpaksa.” Ucapku. “itu, ah bagaimana aku mengatakannya ya. Ehm.. sebenarnya begini sajangnim, aku menggunakan cara yang ehm… tidak normal untuk memberi obat pada sajangnim.” Hahahaha.. apa itu? Cara yang tidak normal? Kekeke… konyol sekali dia.
“Cara yang tidak normal? Apa itu?”
“Ne? Ah, itu… sajangnim.” ucapnya dengan nada yang merengek. “Hahaha.. araso, araso. Mianhae, aku hanya bercanda, lagipula aku tahu apa cara yang tidak normal itu.” Ups.. omo, kenapa aku mengatakan itu.
BLUSH kulihat wajah Jessica sudah merah padam. “Jeosonghamnida sajangnim aku tidak bermaksud lancang, aku tahu pasti sajangnim marah padaku, dan ingin memecatku kan? Tapi sajangnim tidak boleh memecatku, aku kan begitu untuk menyelamatkan sajangnim juga, lagipula sajangnim mau rahasianya aku bocorkan pada semua karyawan di kantor?”
Mwo? Ck, aku kan hanya bercanda, dan kapan aku bilang aku marah dan ingin memecatnya? Dan apa-apaan itu? Masih sempat-sempatnya dia mengancamku. Aigo~ dasar kau ini.
***
Aku memberhentikan mobilku saat kami sampai dirumahku. Jessica nampak terlihat bingung.
“Ini dimana sajangnim?” tanyanya dengan ekspresi yang memperlihatkan kalau dia sedang bingung. “Rumahku. Kajja masuklah.” Ucapku lalu turun dari mobil.
“Ne? rumah sajangnim? kenapa kita kesini? Bukankah tadi…”
“Aku ingin mengganti pakaianku. Aku tidak mau memakai baju yang sama untuk pergi ke kantor.” Ujarku. “Duduklah disana. Aku ganti pakaianku dulu, baru setelah itu kita ke kantor.” Titahku sambil menunjuk sofa. Jessica mengangguk lalu duduk disana.
Author POV
Selama menunggu donghae mengganti pakaiannya Jessica duduk di ruang tamu.
Tap Tap Tap Tap jeno yang baru saja keluar dapur dan bermaksud kembali ke kamarnya melihat seorang perempuan duduk membelakanginya diruang tamu. ‘siapa itu?’ batin jeno. “Hyun, kemali.” jeno melambaikan tangannya pada maid yang bernama Hyun. “Siapa dia?” tanya jeno berbisik.
“Sepertinya itu pengasuh baru anda.” Bisik Hyun pada jeno. “Jinca?” Hyun mengangguk “sepertinya begitu.” jeno mempoutkan bibirnya “Ambilkan aku seembel (seember) ail dingin, Hyun.” Titah jeno berbisik. Hyun, sang maid setia jeno mengambil seember air dingin. “Ini tuan.”
“aigo~ ini belat Hyun. Bantu aku untuk menyilamkan pada dia.” Titah jeno, Hyun mengangguk lalu perlahan menghampirinya dan BYUR.
“Hahahaha…” jeno tertawa sambil menghampirinya dan tawanya terhenti saat melihat sosok yang terkena siraman air itu.
“Jessica noona.” Seru jeno terkejut. “jeno-ya.” Ucap Jessica.
“Ada apa ini?” tanya donghae yang tiba-tiba datang karena mendengar tawa jeno. “Jessica sshi, kau kenapa basah?” tanya donghae saat melihat Jessica basah kuyup. “Ah.. itu…”
“jeno apa kau yang melakukannya?” jeno terdiam. “jeno-ya jawab pertanyaan appa!” donghae menaikkan nada suaranya, dan itu membuat jeno takut. “Appa… hiks.. hiks…” Jessica tidak tega melihatnya langsung memeluk jeno. “Aniyo sajangnim, ini bukan salah jeno, ehm… tadi kami sedang bermain kertas gunting batu, dan aku kalah dan yang kalah harus disiram air, jadi aku basah deh. Hehehe…” ujar Jessica. Ya meskipun alasan itu terkesan memaksa tapi mau bagaimana lagi, dia tidak tega melihat jeno yang menangis seperti itu.
Donghae membuang nafas kasar “Minta maaf pada Jessica noona.” ujar donghae. “Gwaenchana sajangnim aku…”
“jeno dengar ucapan appa, cepat minta maaf.”
“Mianhae noona *hiks* jeno sudah membuat noona basah *hiks* maafkan jeno noona huwaaaa~” jeno menangis sejadi-jadinya. Jessica semakin mengeratkan pelukannya pada jeno. “Gwaenchana jeno-ya, itu bukan salahmu. Uljima, ne? Nanti gantengnya jeno hilang kalau jeno menangis seperti ini.” ucap Jessica sambil menepuk-nepuk pelan punggung jeno.
Melihat sikap Jessica yang begitu lembut terhadap jeno, donghae menyunggingkan senyuman diwajahnya dan entah kenapa melihat itu dia seperti melihat sosok istrinya kembali.
‘yoona, entah kenapa aku merasa seperti melihat dirimu pada diri Jessica.’ batin donghae.
DEG DEG DEG DEG jantung donghae berdetak dengan cepat saat melihat Jessica tersenyum lembut padanya.
‘yoona, apa aku boleh menyukainya?’

LOVELY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang