BLACK ROSE

Black Rose [ Part 16 ]

***

Next Day

Malam ulang tahun kakek dan Tiffany

Suasana malam di kediaman mansion Hwang kini sedang ramai,dikarenakan hari ini adalah hari bertambahnya usia dari sang tuan rumah yaitu Hwang BokGu atau kakek Hwang bersama sang cucu utama yaitu Hwang Miyoung atau Tiffany Hwang,mereka sengaja merayakan hari kelahiran secara bersamaan karena itu memang permintaan dari sang cucu sendiri,sebenarnya hari bersejarah Tiffany adalah seminggu lagi tapi dia meminta memajukannya karena ingin merayakannya bersama ulang tahun sang kakek,di samping karena jadwal pekerjaannya untuk minggu depan begitu padat dan sibuk,jadi dia memintanya di rayakan bersama sang kakek hari ini.

Di saat semuanya sedang sibuk mempersiapkan pesta untuk sang tuan rumah dan Tiffany,terlihatlah seorang gadis yang sedang berdiri di balik pintu kamarnya,dia bisa melihat bagaimana keriweuhan di bawah sana,dan bagaimana orang-orang di bawah sana sedang tertawa,bercanda dengan sesama sanak saudaranya,dia ikut tersenyum saat salah satu dari mereka membuat sebuah lelucon yang membuat yang lain tertawa atau di saat mereka menceritakan sesuatu kepada keluarganya yang lain.sedangkan dirinya hanya terpaku sendiri di atas kamarnya lebih tepatnya di balik pintu,dia terlihat sedang mengintip dari balik pintu kalau di lihat dari bawah,karena hanya setengah badannya saja yang terlihat.

Taeyeon POV

Aku hanya bisa memandang mereka dari balik pintu kamarku saja,ya.hari ini adalah perayaan ulang tahun kakek Hwang dan juga Tipphani,tidak banyak tamu yang datang hanya sanak saudara mereka yang datang itupun tidak terlalu banyak tapi cukup untuk bisa di sebut keluarga besar,karena kakek dan Tipphani hanya ingin merayakannya dengan kecil-kecilan saja,aku hanya bisa melihatnya dari sini karena aku sadar diri kalau aku bukanlah bagian dari keluarga ini,aku hanyalah wanita beruntung yang bisa masuk ke dalam keluarga ini,itupun dengan cara menipu dan berpura-pura sebagai cucu keluarga ini,aku tersenyum kecil saat melihat mereka tengah bercanda dan tertawa satu sama lain,terkadang mereka akan bercerita menceritakan hal apapun pada yang lainnya,aku hanya tersenyum miris membayangkan nasibku sendiri di sini,di rumah ini,aku hanyalah orang asing yang yang tidak ada hubungan apapun dengan keluarga ini,dulu aku membayangkan memiliki keluarga lengkap seperti ini,ada ayah,ibu,kakek,nenek,paman dan bibi di dalamnya,tapi sepertinya aku harus mengalah pada takdirku yang hanya menjadi anak yatim piatu saja,aku juga tidak pernah merayakan hari-hari spesial seperti ini,aku bahkan lupa kapan tanggal ulang tahunku sendiri karena memang aku tak begitu memikirkan hal-hal seperti ini,yang terpenting bagiku adalah mencari uang untuk bertahan hidup.aku benar-benar iri padamu Tipphani tapi aku juga berterima kasih padamu,karena pertemuan kita ini membawaku dan membuatku merasakan bagaiamana rasanya memiliki sebuah keluarga yang sebenarnya,walaupun mereka bukan keluargaku sesungguhnya setidaknya kasih sayang mereka nyata untukku.

Dan tidak terasa air mataku tiba-tiba jatuh begitu saja membasahi pipiku,tapi aku buru-buru menghapusnya,dan saat itu mataku dan matanya bertemu pandang,Tipphani menatapku dari bawah yang sedang mengobrol dengan pria yang selalu mendekatinya,Siwon.Ya Tipphani juga mengundang pria tinggi itu,karena tak ingin berlama-lama bertatapan aku segera memalingkan wajahku dan kembali masuk ke dalam kamarku.

Ceklek

Aku tiba-tiba mendengar suara pintu terbuka dan langkah kaki seseorang yang mendekat ke arahku yang sedang berbaring sambil menutup wajahku dengan sebelah tanganku,aku bisa merasakannya dari bau parfum yang biasa di gunakannya,ya.orang itu adalah Tipphani,gadis kesukaanku dan kesayanganku [walau hanya sebelah pihak saja].😁

"Kenapa tidak turun?"

Phani berdiri di depanku,aku bisa melihatnya dari balik celah tanganku,dia sedang menatapku.