Temptation
Bab 4
***
Tokyo"Cepat sekali kembali ke Seoul," ujar Jihyun yang mengantarkan Hyungjun di Bandara Narita. "Tidak, aku tidak langsung ke Seoul, tapi ke Busan dulu, ada pesanan Seokhoon Hyong yang harus kulakukan disana...."
"Kamu sangat patuh sama kakakmu itu,"
"Ngomong-ngomong, anak itu tidak mengantarku?" tanya Hyungjun.
"Tidak, karena katanya kau itu bukan pamannya,"
"Dia masih kurang ajar seperti dulu," gerutu Hyungjun.
"Dia ingin tahu, apa Soeun tidak tahu tentang Jeno sebagai adiknya atau tidak?"
"Bagaimana ya, ibuku tidak sengaja bicara tentang Jeno dua tahun lalu dan sejak itu dia selalu bertanya siapa Jeno tapi karena tidak ada yang menjelaskan dan juga dia sibuk dengan pekerjaannya, kurasa dia sudah melupakannya,"
"Yah, begitu juga dengan dosanya,"
Hyungjun menatap datar karena selalu diingatkan dosa keponakannya pada calon tunangannya itu. Ia sudah beberapa kali meminta Jihyun untuk melupakannya tapi sepertinya permintaannya sulit dikabulkan Jihyun. Mengingat betapa depresinya Jihyun selama wajah terbakarnya sulit dipulihkan dan mengingat ketakutan Jihyun pada wajah barunya membuat ia memaklumi dendam gadis itu pada Soeun.
"Oya, aku lupa mengatakannya kemarin, Chanyeol sekarang ada di Seoul," ujar Jihyun.
Hyungjun tersentak dengan info itu. "Ma-------mau apa dia?"
"Tentu saja mencari capungnya yang hilang," kekeh Jihyun. "Lucu juga ya dia masih ingat nama konyol itu,"
"Sial, padahal aku sudah bilang sama kakekmu kalau capungnya itu sudah lama meninggal, apa dia juga tahu aku sama Jeno itu paman keponakan?"
"Kalau soal itu tenang saja, dia tidak pernah tahu kamu paman tirinya Jeno, karena dia sendiri tidak pernah tahu nama asli dari si capungnya itu."
"Syukurlah," kata Hyungjun lega. "Terus, kenapa dia ke Seoul?"
"Dia bukan remaja yang bisa dibohongi lagi soal kematian anak itu, kau tahu seberapa keras kepalanya dia, bahkan dia tidak memperdulikan omelan nenek karena kakek akan selalu mendukungnya, tapi tenang saja, dia belum tahu tentang keluargamu,"
Hyungjun menggigit bibirnya dengan perasaan cemas. Kakak laki-lakinya sudah pasti akan habis-habisan memarahinya karena kelakuan Chanyeol ini. Memori Chanyeol sangat berbahaya untuk diingat kembali......oleh Soeun. Ingat kalau Soeun pernah tak sengaja mendorong Jihyun ke api anggun. Soeun tidak mengalami hilang ingatan sedari kecil tapi saat Soeun ketakutan, kakak iparnya (mamanya Soeun), yang seorang psikolog itu berhasil mensugesti Soeun hingga momen itu terhapus.
Yang diingat Soeun semasa kecil, hanya bersama Nana dan dirinya.
*
*
SEOUL
Nana yang bekerja di out door itu melihat hapenya dan ia benar-benar kesal karena tak ada pesan dari sahabatnya, yang tidak biasanya bolos kerja. "Soeun kemana sih Na, udah jam 10 nih, bukannya ini tanggung jawab dia, properti kan dia yang nanganin," ujar Raina.
"Kalau seperti ini, dia bisa gagal dalam masa percobaan jadi PD nih, padahal Hyungjun Oppa udah kasih kepercayaan penuh,"
"Gimana pas kontrak baru sama Saerra.corp, ku dengar anak dari Bos Saera itu sudah kembali ke Seoul."
"Kau tahu dari mana?" tanya Nana.
"Ya dari temanku lah, dia kan asistennya anak bosnya itu, katanya dia itu sangat disiplin dan teliti, gimana kalau ketemu sama Soeun yang gampang lupaan? Kemarin dia lupa tuh tagih properti yang dipinjam kru lain,"
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPTATION
FanfictionMenjelang pernikahannya dengan lelaki idamannya sejak kuliah, Soeun menghadapi berbagai cobaan yang tak bisa dihindarinya. Ayah dan keluarga yang tak setuju serta munculnya dua lelaki yang menjadi godaan terbaru untuknya. Soeun ingin memantapkan hat...