Temptation - Bab 22

416 50 49
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

TEMPTATION

Bab 22

💎💎💎

Hyungjun terdiam di depan meja kerjanya memikirkan apakah ia yakin dengan mengikutsertakan Sehun dan Soeun dalam tim proyek season baru. Sehun bisa jadi menggagalkan rencananya untuk perjodohan. Kedekatan keduanya belakangan ini membuat ia curiga pada hubungan mereka. Yeon yang biasanya jadi mata-matanya kini jarang menganggunya dengan laporan tidak penting. Mungkin juga karena sudah masuk kerja hingga tak ada waktu lagi main-main.

Sewaktu ia menyuruh Yeon agar bisa mendekatkan Soeun pada Chanyeol, si Yeon malah menjawab ; sebaiknya Samchoon urus pekerjaan saja. Siapkan hati karena ada bom yang akan meledak di kepala.

Kebiasaan buruk Yeon yang selalu saja bergaya layaknya peneror misterius kadang membuat gadis itu tidak cocok bekerja menjadi psikiater. Tapi Yeon banyak diakui rekannya sebagai dokter spesialis terapi yang bisa menenangkan pikiran pasiennya. Yeon memang ahli memakai dua wajah yang berbeda. Di depan keluarga bar-bar tak beraturan. Tapi didepan pasien dianggap memiliki senyum malaikat oleh pasiennya.

Membayangkan Yeon bisa tersenyum bagai malaikat saja sudah buat bulu kuduknya berdiri. Dan kini kembali ia memikirkan Soeun dan Sehun yang dirasakannya tidak hanya menjalin hubungan dekat karena kontrak kerja semata.

"Aish, memikirkan mereka saja sudah membuang waktuku," kata Hyungjun sambil mengusap kepalanya sendiri. Hyungjun melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 7 malam. Ia berdiri untuk meminta Bill dan telah menyelesaikan sarapan sendiri tanpa ditemani Nana. Tak lama, muncul Lizzy dengan seorang laki-laki yang datang bersamaan. Mantan kekasihnya, yang ia putuskan karena tak ingin gadis itu terluka lagi oleh Jihyun.

Hyungjun ingin menyapanya tapi dibatalkan karena tak enak menganggu acara makan malam gadis itu dengan seseorang yang entah siapa statusnya untuk Lizzy. Ia melihat mereka duduk bersamaan dan lelaki yang bersama Lizzy tadi memperlakukan Lizzy seperti princess. Ia lega melihat Lizzy bisa tersenyum membalas kebaikan pria itu.

"Setidaknya ucapannya benar, dia akan bertemu laki-laki yang lebih baik dariku," kata Hyungjun senang melihat ada laki-laki yang tampaknya sangat menghargai keberadaan Lizzy. "Tapi, kenapa wajahnya?" tanyanya tidak mengerti melihat gurat wajah tak senang di muka Lizzy setelah tersenyum. Yang ia tahu Lizzy adalah gadis yang ramah dan sopan. Jarang memperlihatkan wajah marahnya pada seseorang bahkan pada dirinya saja Lizzy masih bersikap kalem dengan keputusan sepihaknya itu, tapi kali ini Hyungjun melihatnya untuk pertama kalinya. Seperti memendam kesal.

Laki-laki itu tampaknya memang terlihat menyukai Lizzy tapi tidak dengan Lizzy. Entah apa yang mereka obrolkan. Saat Lizzy melempar pandangan ke arah lain. Mata gadis itu bertemu dengan matanya hingga ia mesti tersenyum padanya. Cepat-cepat Hyungjun menyembunyikan wajahnya dengan brosur menu yang ada di meja. Lizzy tersenyum melihat kelakuan mantannya itu.

"Sebentar," katanya pada pria yang membuatnya bersikap dingin. Ia pergi menghampiri Hyungjun dan segera menariknya untuk bergabung ke mejanya. "Lizzy aku," kata Hyungjun kebingungan dengan kelakuan Lizzy yang menggandeng tangan kirinya.

"Tao, kenalkan ini mantan pacarku," ujar Lizzy.

Tao yang dipanggil itu langsung berdiri dan menyalami Hyungjun dengan sikap ramah. "Aku ini,....."

"Tao," potong Lizzy sambil tersenyum. "Meskipun kami sudah tidak bersama lagi, tapi, aku masih sangat mencintainya dan aku pikir kau akan tersiksa kalau bersamaku,"

Tao terbengong dengan ucapan itu apalagi Hyungjun. Dengan cepat Hyungjun melepaskan lengannya dari tangan Lizzy. Tao terdiam menatap wajah penuh sumringah Lizzy. Seperti tak ada rasa bersalah mengucapkan kata itu. Memang sudah terlihat jelas perbedaannya. Saat bersama dengannya Lizzy memaksakan senyum, sementara dengan pria bernama Hyungjun itu, terlihat wajahnya yang penuh suka cita.

TEMPTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang