Temptation Bab 30 - (Different)

454 48 30
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic.

Note : Pengen up ini malam nanti tapi.....eh tapi......kenapa ya 🤔🤔🤔. Oke. Klo part 29-30 sampai 40 vote baru lanjut untuk yang ini ya 😊

TEMPTATION

Bab 30

💎💎💎

"Apa? Harus ada persetujuan dari kakakku?" Jeno yang berada dalam ruang kantornya terkejut menatap notaris ibunya memberitahu soal hak waris.

"Benar, harta yang diwariskan oleh ibu anda untuk 4 orang anaknya akan cair bila kakak anda mau menandatangani surat persetujuan tersebut, untuk anda, Kayo dan Iyo."

"Kenapa bisa begitu?" Jeno jelas heran kenapa Soeun harus menjadi walinya.

"Saya tidak tahu Tuan karena saya hanya Notaris yang dipercayakan ibu anda untuk menyimpan harta warisannya, saya sudah membicarakan hal ini pada ayah tiri anda, tapi ayah tiri anda menolak harta warisan itu diberikan pada anak-anaknya. Beliau ingin harta warisan dari tuan Lee kepada nyonya Inhye itu diberikan sepenuhnya kepada anda, tapi hukum tidak mengizinkannya."

"Lalu?"

"Ibu Anda membuat surat wasiat itu saat dia masih mengandung si bungsu, Iyo, mungkin sudah firasat, ibu anda yang bekerja sekaligus berikan warisan yang diberikan dari Tuan Lee dan ingin diberikan kepada anak-anaknya dengan sangat adil, tapi semua ini akan cair atas persetujuan anak sulungnya yaitu Kim Soeun,"

"Yang benar saja!" Jeno membentak pria paruh baya yang duduk disofa single.

"Maaf tuan Jeno, itulah yang telah tertulis di surat wasiat ibu anda, secara hukum, saya harus mengikuti isi perintah surat tersebut."

Jeno langsung melonggarkan dasi yang mencekiknya dan mengumpat memakai bahasa Jepangnya. Meskipun sang notaris tidak mengerti bahasa yang dipakai Jeno, ia hanya menanggapinya dengan senyum karena ia tahu pemuda itu sedang sangat marah hingga perlu mengumpat.

"Lalu, warisan ibuku untuk mereka, apa sudah diambil?"

"Seharusnya untuk yang sulung sudah diberikan, tapi ayah tiri anda, Seokhoon nim menundanya, dengan alasan kalau dia tidak pernah mau putrinya menerima warisan yang pernah diberikan Tuan Lee pada istrinya. Jadi, sampai sekarang warisan itu belum diberikan. Sementara untuk Kayo dan Iyo, kedua warisan mereka akan diberikan bila usia mereka 17 tahun,"

"Terus, bagaimana caraku mencairkan warisan ibuku?"

"Meminta persetujuan kakak anda, seperti yang saya katakan tadi," jawab Notaris sabar menghadapi Jeno yang bertele-tele. Seperti tidak menangkap point penjelasannya tadi. Jeno menghela napasnya dengan berat. Setelah kemarin ia akhirnya memberi keringanan pada Jooyoung, karena mendadak Jooyoung membuat masalah untuknya. Kini ia menghadapi masalah yang berhubungan dengan Soeun lagi.

Ia memang sudah melanggar janjinya pada Jihyun untuk balaskan dendam pada kakaknya itu karena Jeno tidak ingin dibenci Kayo dan Iyo. Dua saudara yang diakuinya sebagai saudara kandung, karena mereka tetap satu ibu. Ia tahu Jihyun akan sangat marah dengan keputusannya itu tapi Jeno telah memilih, dan merasa bahwa pilihannya tepat.

Hanya saja, kini muncul masalah yang membuatnya kembali membenci kakaknya itu. Warisan untuknya, yang akan cair bila kakaknya ikut menyetujui dan menandatangani surat warisan tersebut.

Antara mendapatkan warisan atau menjatuhkan harga dirinya yang telah sombong dihadapan Soeun. Sudah bisa dibayangkan sessombong apa wajah Soeun saat ia memohon Soeun tanda tangan sebagai walinya. Jeno benar-benar kesal pada ibunya, yang tidak hanya memberi luka telah meninggalkannya, kini membebaninya dengan merendah di depan Soeun.

TEMPTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang