Temptation Bab 33 - (I Don't Care)

526 53 70
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic

Note : ada yang ngobrol di komentar part sebelumnya nih tentang hargai penulis yang udah buat cerita. Makasih ya kasih notice begitu. Makasih juga tetap support aku di chat 🥰🥰🥰. Benar sih yang dia bilang, mood aku untuk buat cerita mulai kabur2an (*kejar dong 😅). Selain karena voment yang tidak memuaskan karena lebih banyak yang silent, aku juga mulai banyak kesibukan di duta. Ini bukan lagi soal kerjaanku tapi insyallah, aku mau berumah tangga. Ya udah mulai repot deh antara kerjaan dan tugas istri 🥰.

Readerku yang suka chat sampai nanya apa aku tetap nulis disini setelah menikah ya, hmmm, aku sih udah kasih jawaban ke dia, semoga bisa mengerti. Kalau tetap banyak silent readernya ya, aku auto milih kesibukanku di dunia nyatalah daripada mendam gelisah kenapa banyak yg silent.

Oke deh, segitu aja curhatku. Biar tar klo gak up2 lagi, aku gak ditanya kemana hehe, karena silent reader jg yang pada akhirnya usir aku dr wattpad ya kan 😂😂😂

TEMPATION

Bab 33

💎💎💎

"Hyong, kau bikin kasurku sempit," omel Jaemin yang langsung berbaring diatas tempat tidur. Sehun sama sekali tidak menanggapinya dengan menggeser posisinya ke kanan. Ia masih memikirkan apa yang sebenarnya diinginkan Soeun.

Apa Soeun memang lebih suka perceraian hingga terbebas dari bibinya?

Jaemin memikirkan apa yang akan terjadi dengan campingnya besok dan memikirkan Jooyoung yang tampaknya marah besar setelah aib Tzuyu ia sebar di sosmed. Gadis itu berkata tidak akan memaafkannya meski isu yang ia sebar fakta sekalipun. Jooyoung mengatainya banci karena menyerang orang yang sudah mati. Menurunkan derajat orang yang sudah tiada dianggap sampah oleh gadis itu.

Dan Jaemin sakit hati diberi julukan sampah.

"Wanita itu membingungkan," ucap keduanya bersamaan. Keduanya langsung saling menoleh karena kompak atas ucapan mereka barusan.

"Ah, aku tahu hyong sedang ribut dengan kakak ipar kan?"

"Dan kau pasti ribut sama Jooyoung lagi,"

Keduanya langsung hening lalu sama-sama berwajah sedih. Sama-sama menghadapi masalah dengan makhluk bernama wanita.

"Besok minta maaf lagi sama Jooyoung itu," gumam Sehun. "Wajar dia marah, kau menghina temannya. Tidak peduli adiknya Lay begitu atau tidak. Kau seharusnya tidak buka aib orang. Apa bedanya kau dengan Lay,"

Jaemin tampak merenung dan mengingat mata Jooyoung yang basah saat menamparnya. "Asal kau tahu saja, berkat pengkhianat itu, aku bisa melangkah menikahi Soeun."

"Eh? Kenapa?"

Sehun menceritakan malam dimana Soeun minta ia membatalkan pernikahan dengan menangis dan mengaku mencintai Chanyeol yang ditudingnya. Lalu Jooyoung memberi kode kalau Soeun berbohong.

Jaemin tertawa mengakak mendengarnya. Bisa membayangkan bagaimana malunya Soeun jika tahu penyebab Sehun pantang mundur karena ada pengkhianat di belakangnya. "Malam itu, aku yakin, dia memang sudah putus asa untuk melanjutkan, tapi setelah Jooyoung bilang dia berbohong. Entah mengapa hatiku lega,"

"Itu sebabnya, hyong kasih lebih gajinya?"

"Uang itu bahkan tidak cukup untuk ucapkan terima kasih. Karena aku tidak menyangka, pikiran Soeun bisa serumit ini. Jika melihat dia bisa santai selama bersamaku, aku pikir dia benar-benar menyukaiku. Langkahnya, pasti berat sekali menuju altar,"

"Dia kan bisa kabur kalau dia mau,"

"Aku sudah memberinya pilihan seperti itu, dan dia..........tidak lari,"

TEMPTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang