Temptation - Bab 14

463 52 26
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

Temptation

Bab 14

💎💎💎

Universitas Seoul mengadakan acara festival kebudayaan Japan-Korea minggu depan, dan Jaemin pagi-pagi sekali kebagian tugas untuk membagikan brosur di jalan Gangnam untuk mengundang warga datang ke acara festival tersebut. Bersama teman kampus lainnya, ia tersenyum ramah pada orang-orang yang berlalu lalang di depan mereka.

Jaemin melihat ponselnya sekali lagi, pesan chatnya belum di balas Sehun padahal ia bertanya dimana kakaknya itu berada. Hari ini ia baru saja kena omel ayahnya setelah mendapatkan nilai buruk pada satu mata kuliah perkembangan arsitektur. Jika nilainya masih buruk untuk semester depan, ia akan dipindahkan ke asrama.

Jaemin jelas menolak jika harus pindah ke asrama, ia tidak betah berada di lingkungan yang hanya diisi para lelaki. Belum lagi persaingan lebih ketat untuk mendapatkan nilai terbaik. "Jaemin-ssi, jangan melamun," Tzuyu mengingatkan namja itu. Jaemin mendengus kesal tapi tetap mematuhi. Sebab Tzuyu ketua dari panitia festival. Gadis itu bisa saja mencoret namanya dari daftar panitia.

"Hai, Jaemin," Jeno yang baru keluar mobil menyapa Jaemin dengan bersandar di samping mobil sedannya. "Wah, Jeno-ssi," Jaemin langsung menghampiri dan memberikan brosur pada Jeno.

"Festival kampus?"

"Iya, dan yang menyebalkan, dia ketuanya." tunjuk Jaemin ke arah Tzuyu. Jeno menatapi objek yang ditunjuk. "Cantik tapi membosankan," celetuk Jeno mengingat kakaknya (Soeun) juga dalam kategori cantik tapi membosankan.

"Hahaha, jangan gitu lah, dia kembangnya kampus," Jaemin mentertawakan sikap benci Jeno setelah Tzuyu fitnah mereka sebagai gay. Jeno hanya menatapi Tzuyu yang dilihatnya menyeberang jalan setelah rambu untuk jalan di zebra cross, menyala. Jeno yang memperhatikan jalan, melihat ke arah mobil hitam yang melaju kencang justru disaat mobil harusnya berhenti.

"Awas!!!" teriaknya hingga melangkah untuk menyingkirkan Tzuyu namun terlambat, gadis yang harusnya ia selamatkan itu tertubruk begitu saja dan tubuhnya melayang lalu jatuh ke aspal dengan bunyi yang keras.

"Tzuyu!!!" Jaemin yang sempat dibuat bengong oleh view didepannya itu langsung menghampiri. Ia memegangi Tzuyu yang bersimbah darah dari mulai kepala. Pengendara mobil yang menabrak tadi melarikan diri. "Tzuyu, bertahanlah!! Tolong panggil ambulans!!!" teriaknya pada orang sekitar yang mengerubungi mereka. "Jeballl!!!"

Ia menoleh pada Jeno yang masih terpaku ditempatnya. "Jeno!!! Panggil ambulans!!!"

"Orang itu........" mulut Tzuyu yang terbuka berbicara. Namun darah terus keluar dari dalam mulutnya. "Jangan bicara, jeballll!!" pinta Jaemin sambil menangis.

Ambulans yang datang membawa tubuh Tzuyu dengan langsung ditangani di dalam ambulans. "Jebal!!! Bertahan Tzuyu!!" pinta Jaemin dengan memegangi tangan kiri gadis itu. Tzuyu seperti ingin menyampaikan sesuatu. Lalu Tim medis memberi kejutan pada jantung gadis itu berkali-kali. Berusaha hidupkan jantung gadis itu. Tapi kemudian petugas menghentikannya.

"Ke---kenapa berhenti, ahjussi?" tanya Jaemin heran pada tim medis disamping kanannya.

*

*

Di waktu yang bersamaan pula, Yeondoo masih bertanya pada Sehun, yang menatapi Soeun. Yeondoo menyadari tatapan Sehun ke arah Soeun. "Jangan pedulikan dia, aku sedang bertanya padamu, Oh Sehun," ujar Yeondoo dengan tatapan tegas sekaligus mengintimidasi.

Sehun menatapi Yeondoo yang sepertinya menahan kesal karena ia belum menjawabnya juga. "Aa-ku minta tolong sama dia Eonnie," kata Soeun. "Aku lihat cicak, kau tahu kan, aku takut cicak,"

TEMPTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang