Happy Reading, chingu 😁
Thanks vote and comment my fanfic,
TEMPTATION
Bab 36💎💎💎
Memberikan penekanan dengan sesumbar mengetahui segalanya, telah diucapkan oleh seorang Oh Sehun pada Park Chanyeol. Bukan perkara mudah bicara semudah itu sementara ia tidak tahu apapun.
Namun, jika mengingat semua tampungan cerita yang telah ia terima dari Yeon, maka seharusnya Chanyeol yang disebut sebagai saksi, mestinya memang tahu keadaan yang sebenarnya tapi Yeon berkata, sulit mengorek keterangan dari Chanyeol mengingat status namja itu sebagai adik Jihyun.
Di ruang kantornya usai meeting, ia meminta Minseok untuk membatalkan pertemuannya dengan rekan bisnis untuk membicarakan saham Saera Corp. Dimatanya, menemui Chanyeol sore nanti jauh lebih penting. Rasa penasaranlah yang membuat semua itu menjadi sangat penting.
Sembari menunggu waktu, di waktunya sedang bersantai ia mengingat lagi moment berada di sebuah desa Damyang Changpyeong Samjinae Village yang merupakan sebuah desa kecil yang dijuluki sebagai "slow city" atau kota lambat. Alasan desa itu diberi julukan sedemikian rupanya sebagai upaya melestarikan cara hidup tradisional Korea dan laju kehidupan yang lambat, yang berbeda dengan kehidupan kota yang serba canggih dan cepat.
Di desa itu mereka tak hanya dapat melihat keindahan lingkungannya yang asri dengan rumah-rumah penduduk yang masih tradisional, tetapi mereka bisa menemukan banyak permainan tradisional dan makanan khas lokal di Damyang.
Sehun mengingat frustasinya Soeun berada di desa tersebut untuk hari pertama. Dimana fasilitas sama sekali tidak ada.
Flashback
"Yakin mau tinggal disini?" Minseok yang datang membawakan pakaian dalam satu koper itu terlihat ragu dua orang yang biasa hidup berkecukupan memaksakan diri tinggal di desa tradisional. Untuk Sehun mungkin bisa, karena Sehun pernah mencobanya, tapi Soeun.....
"Tenang saja, dia bisa," Sehun meraih pinggang yeoja disamping kirinya untuk merapat padanya. Soeun terlihat speechless dengan keyakinan Sehun, untuk sehari dua hari mungkin ia bisa bertahan, tapi jika seminggu tanpa ponsel, kok, ia sendiri mulai ragu...
"Dan wajahnya jadi pucat," Sehun menambahkan setelah melihat jelas ekspresi Soeun. Berusaha menahan tawanya melihat Soeun mulai terpengaruh keraguan Minseok. Kemudian, ia menyuruh Minseok kembali sebelum Minzy curiga Minseok selingkuh.
"Enak aja. Minzy tahu, aku tahan godaan,"
"Tapi dia yang tak tahan godaan, kalau lihat Hyungjun,"
Minseok ingin menghajar bosnya namun Sehun berhasil mengelak. "Kau seperti tahan godaan saja, kalau ada yang mirip Somin, mungkin bingung,"
"Bwo?"
Ejekan itu membuat Soeun terkejut lalu melihat ke arah Sehun yang terdiam tanpa menanggapi. "Maaf, aku cuman bercanda. Dunia ini kan banyak orang mirip. Jangan terlalu serius begitu." Minseok berubah gugup melihat pasutri didepannya hanya terdiam saja. Tidak mendapat respon, ia pun dengan cepat melarikan diri.
Sementara itu, Sehun mengambil koper besar yang diantarkan Minseok tadi. Tidak juga memberi tanggapan soal lelucon Minseok barusan. Ia pergi menemui kepala desa yang sudah dihubungi sebelumnya lalu diantarkan pada rumah penduduk yang bisa disewanya. Soeun cukup terkejut dengan ruangan yang sempit dan perabotan seadanya.
Bukan lagi sekedar seadanya, untuk memasak nasi pun tidak ada rice cooker. Bagaimana bisa dijaman secanggih ini tidak ada rice cooker? Soeun curiga kalau Sehun sengaja memilihkan rumah ini sebagai bahan untuk mengujinya, bisa hidup sederhana atau tidak. Dan ia pun tidak ingin perlihatkan kalau saat ini ia cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPTATION
FanfictionMenjelang pernikahannya dengan lelaki idamannya sejak kuliah, Soeun menghadapi berbagai cobaan yang tak bisa dihindarinya. Ayah dan keluarga yang tak setuju serta munculnya dua lelaki yang menjadi godaan terbaru untuknya. Soeun ingin memantapkan hat...