Temptation - Bab 15

517 48 20
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

Note : Sory, ke unpublish, baru baca komennya kok pd bilang ke hapus 😪😪😪

Temptation

Bab 15

****

Pantai pasir putih itu disusuri Chanyeol dengan kaki telanjang dan memainkan pasir basah yang menyelimuti atas punggung kakinya. Ia saat ini berada sangat jauh dari hiruk pikuk kota Seoul dan memilih pantai pasir putih untuk menenangkan dirinya.

Setelah ia merasa berhasil memisahkan antara Soeun dan Lay, lalu setelah itu apa yang harus dilakukannya. Seokhoon sepertinya tak mau berbesan dengan keluarganya meskipun ia sejatinya cucu dari Park Ji-il. Yang tidak berkaitan sama sekali dengan masalah antara keluarga Kim dan Lee. Tapi kenapa hanya karena ia menyebut statusnya sebagai cucu dari Ji-il, Seokhoon langsung marah?

Apa kakeknya melakukan kesalahan pada Seokhoon hingga membencinya juga. Lalu, kenapa Hyungjun diperbolehkan jalin kerjasama dengan kakeknya. "Yang perlu dilewati ayahnya itu," katanya lalu menghela napasnya. Ia tidak terlalu memikirkan Hyungjun yang akan menentangnya. Mengurus Jihyun, dan hubungan yang terjalin dengan Nana, ia rasa akan membuat Hyungjun sibuk. Tak ada kesempatan untuk menentang keinginannya.

Kembali ia mengenang Soeun.....

Teringat olehnya saat mereka berada di taman Myeonghan dan jantungnya yang berdegup, lalu ia tahu gadis itu juga terlihat gugup saat berjarak begitu dekat dengannya. Mengingat itu membuatnya berpikir wajar ia begitu berdebar karena ternyata gadis itu adalah si Capung yang pernah diharapkannya.

"Apa aku sungguh jatuh cinta padanya? Pada sosoknya sekarang?"

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Chanyeol karena yang terdengar hanya ombak pantai yang mengalun kasar. Chanyeol menggeleng-gelengkan kepalanya bahwa ia yakin hanya Soeun yang ia cintai. Tak ada yang lain. Langkahnya yang pelan itu berhenti saat melihat sepasang bocah berpegangan tangan didepannya. Yang laki-laki sepantaran anak kelas 2 SD itu memegang tangan gadis kecil disampingnya.

"Chanyeol,"

Chanyeol jelas menoleh saat mendengar panggilan namanya. Tapi seharusnya tidak ada yang memanggilnya karena dirinya pergi ke Pantai seorang diri. Seorang wanita dewasa tampak mendekatinya dan memarahi anak laki-laki yang dipanggil Chanyeol tersebut.

"Sudah aku bilang jangan bawa dia kemana-mana,"

Chanyeol (dewasa) tercenggang mendengar bahasa Korea yang dipakai oleh wanita itu. "Obasan?," katanya kaget melihat wanita itu sangat dikenalinya. Mamanya Soeun.

"Tapi----dia suka," kata anak bernama Chanyeol itu yang ditanggapi senyum oleh si gadis kecil.

"Apa kau benar menyukainya?"

"Benar,"

"Kalau begitu----aku akan kembalikan ke Seoul, karena ayahnya sudah menyuruhnya untuk pulang,"

"Jangan Obasan, aku tidak akan memegang tangannya lagi,"

Wanita itu tidak menuruti dan segera mengambil putrinya dengan cara paksa. Bocah laki-laki itu langsung mengejar.

"Obasan----jangan bawa dia,"

*

*

Bruk!!! Chanyeol yang mengapai-gapai itu terjatuh dari kasur dan kepalanya terantuk nakas. "Aish jeongmal," omel Chanyeol sambil mengusap kepalanya yang sepertinya benjol. Ia pergi ke depan cermin sambil mencari-cari kepastian benjol di jidatnya.

TEMPTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang