Temptation 41 - Death Love

443 41 64
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

TEMPATION

Bab 41

💎💎💎

Lizzy tetap menanti, layaknya orang bodoh yang menunggu bintang jatuh memberi sinar harapan. Sinar harapan yang dinanti masih redup, dengan masih tertutupnya kedua mata Chanyeol dan damai dalam komanya. Lizzy memikirkan apakah ia sudah melakukan hal yang sia-sia. Menunggui pria yang tidak mencintainya sama sekali.

"Aku pasti makhluk terbodoh di dunia," ujarny dengan kepala tertunduk. Mengingat lagi hinaan orang tuanya tentang ia yang dianggap tidak memiliki otak sejak kecelakaan. Ia seharusnya memiliki dendam bukan hanya pada Jihyun tapi juga pada seluruh keluarga gadis itu.

Tapi seperti yang dikatakan Yeon pada orang tuanya bahwa Chanyeol tidak ada hubungannya dengan kelakuan kakak perempuannya. Orang tuanya dianggap konyol dengan melimpahkan semua kesalahan pada Chanyeol yang sama sekali tidak terlibat.

Lizzy yang merasakan kantuk merasa perlu istirahat. Ia tidak mengerti mengapa rasa kantuk ini begitu hebat setelah ibunya membawa sup ayam untuk sarapan pagi. Entah sudah berapa banyak ia menguap sejak tadi. Lizzy menggeliatkan tubuhnya dan buru-buru berbaring diatas sofa.

Ia membaca sekilas pesan dari Yeondoo yang mengajaknya untuk bicara empat mata. Tapi rasa kantuk membuatnya malas untuk membalas pesan tersebut. Lizzy melihat ke arah Chanyeol yang masih dibantu alat medis. "Kalau bangun jangan mengagetkanku ya, baby boy," ujarnya sambil tersenyum-senyum dan memainkan rambutnya. Ia pun menguap lagi dan dunia alam bawah sadar telah menguasainya.

Dalam dunia mimpinya, ia melihat hal-hal yang menarik. Kepulan kabut asap yang mengitari tubuhnya membuat ia berputar-putar. Ditatapnya langit dengan wajah yang ceria. Lalu kemudian, ia melihat sosok Sehun yang berdiri sambil tersenyum.

Pria itu mengulurkan tangan kanannya. Lizzy pun menatap curiga pada tawaran untuk mengajaknya pergi. Bahkan dalam mimpi yang disadarinya ini, ia tidak bisa mempercayai si pemilik senyum palsu itu.

"Ayo, ikut aku," ujar Sehun hingga Lizzy menatap waspada. Lalu setelah berpikir agak lama, ia pun tersenyum dan berusaha menjangkau tangan Sehun. Namun saat ia berlari, seseorang yang berlari dari belakang menyenggolnya. Membuatnya terjatuh dengan tersungkur. Dilihatnya ke depan Sehun tampak memeluk Soeun yang barusan menubruknya.

"Kau kenapa Lizzy?" tanya Sehun heran. "Iya, kau kenapa?" tanya Soeun ikut-ikutan. Lizzy pun bangkit dari posisi jatuhnya tadi lalu mengusap kedua tangannya.

"Aku tidak pa-pa," katanya mengembalikan harga diri yang jatuh. Bahkan didalam mimpi Sehun mengerjainya. Merasa malu, ia pun pergi ke arah lain dengan berlari kencang. Lalu didepan, ia melihat Hyungjun merentangkan kedua tangan lebar-lebar.

"Sayang,"

Lizzy menatapi pria itu dan saat ia berlari pun, ia ditubruk dari belakang. Oleh Nana yang bertanya apa ia baik-baik saja. Untuk kedua kalinya ia tertipu lalu Suho juga masuk dalam mimpi. Pria itu menyambutnya dengan senyum manis dan berlutut sambil menyodorkan bunga.

Belajar dari pengalaman tadi, ia langsung menendang bahu kanan Suho dengan kekuatannya. Tendangan yang membuat Suho tersungkur lalu Yeondoo menendang punggung Lizzy dari belakang.

"Sudah kuduga," cibir Lizzy yang tersungkur di lantai berkabut. Ia kini berada ditengah-tengah dan melihat beberapa orang yang dikenalnya mengelilinginya. "Gadis bodoh." ujar Sehun dengan memegangi Soeun yang mendekapnya.

"Lizzy, aku senang bukan kau istriku. Apa jadinya hidupku menikahi gadis bodoh sepertimu." ujar Hyungjun yang dipeluk oleh Nana.

"Untung kita sudah putus. Yeondoo jauh lebih cerdas darimu. Kasihan anak-anakku kalau punya ibu sebodoh dirimu."

TEMPTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang