Happy Reading, chingu 😁
Thanks vote and comment my fanfic
Note : Ff ini kutargetkan sampai 45 part ya jadi gak bakalan ada spesialnya kayak Secret Love. Oke segitu aja infonya 😁
TEMPTATION
Bab 42
💎💎💎
"Kenapa aku bisa disini?"
Sehun memakai kaosnya sambil menoleh ke belakang sedangkan Soeun yang bersandar menatap jengkel suaminya yang sudah mengerjainya semalam suntuk. Berapa ronde ia dijatuhkan? Hmm, ia bahkan tak bisa mengingatnya dengan pasti.
Yang mampu ia ingat hanya suara Sehun memanggil namanya disela deru napas yang memanas ditelinganya. Setiap namanya yang terpancing memancing emosional untuk bergejolak mengikuti irama tekanan yang diberikan oleh pria itu.
"Kim Soeun, Kim Soeun, Soeun-ah, my baby......"
Soeun menutup kedua telinganya tiba-tiba hingga bed cover yang menutupi dadanya turun begitu saja. Sehun yang telah berdiri itu menatap bersedekap tangan. "Masih belum puas? astaga, apa kita mau begitu terus sampai besok?" tanyanya. Soeun melempar bantal ke arah pria itu dengan jengkel.
"Cepat jawab, kenapa kau disini?"
"Kenapa ya? Coba kau tanya adikmu atau kau tanya dirimu sendiri?"
"Wae? Kenapa harus tanya diriku sendiri?"
Sehun geleng-geleng kepala menatap prihatin. Ia mendekat dengan bantu Soeun menutup dadanya. "Sepertinya keguguran kemarin buat ingatanmu jadi payah tapi tak apa aku masih sayang,"
"Huh!!!" Soeun berpaling dari suaminya. Niat ingin mengerjai gagal total. Yang ia heran kenapa adiknya bisa kerjasama dengan Sehun, yang jelas-jelas Jeno masih menunjukkan sikap anti Sehun sejauh ini. Apa mungkin Sehun menyogok Jeno dengan investasi di perusahaan Jeno?
"Masih mau dengar cerita lanjutannya?" tanya Sehun dengan mengalihkan wajah Soeun agar kedua mata istrinya bisa menatapnya.
"Kau pasti sogok Jeno!!" tuding Soeun.
"Hhmmm, kau bilang apa?" tangan jahil Sehun yang siap menurunkan tepi selimut batal dan ditatapnya istrinya dengan serius. "Menyogok Jeno?"
"Iya, kau kan merasa bisa melakukan apapun,"
"Aaah, begitu, jadi kau berpikir Jeno yang kurang ajar padaku itu bisa disogok ya, oke kulapor adikmu," Sehun meraih ponselnya di nakas lalu Soeun menahan. Agak takut Jeno marah lagi padanya, ia pun tersenyum canggung.
"Kau hanya perlu cerita apa yang terjadi?"
"Apa imbalannya?"
"Bwo?"
"Berikan aku ini," Sehun menurunkan selimut yang dinaikkan Soeun. Ia menakup payudara kiri Soeun lalu meremasnya. "Aku belum minum apapun pagi ini,"
"Oh Sehun sialan, akh, andwae," Soeun yang mendesah tipis itu menikmati remasan yang berhasil membuat dadanya mengeras. "Seperti inilah awal Jeno meninggalkanmu semalam," ujar Sehun sebelum menikmati suguhan yang tertutup. Dimana ia merasa perlu asupan yang sama dengan Eunhoon.
Flashback.
Hari semakin malam dan Jeno semakin sulit tidur. Bukan lagi karena memikirkan Lizzy melainkan suara dengkuran tipis disampingnya. Jeno mendekat untuk memastikan kakak cantiknya itu benar mendekur tipis. "Astaga orang ini," Jeno menatap kesal dan bingung harus diapakan kakaknya itu agar suara dengkuran tidak menganggunya.
Ia pun mencoba untuk berbaring tapi suara itu masih menganggu padahal ia sudah menutup telinga dengan bantal. "Yakh!!! Nuna!!" Jeno mengangkat bantal dan berencana menutup mulut Soeun dengan bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPTATION
FanfictionMenjelang pernikahannya dengan lelaki idamannya sejak kuliah, Soeun menghadapi berbagai cobaan yang tak bisa dihindarinya. Ayah dan keluarga yang tak setuju serta munculnya dua lelaki yang menjadi godaan terbaru untuknya. Soeun ingin memantapkan hat...