◽15◽

440 87 1
                                    

Stuck in Fake Love © Group 3

LavenderWriters Project II

PART ◽15

Created by MandaVire

****

"Tante! Tante! Assalamualaikum," teriak Regal yang tengah membawa Iriana dalam gendongannya.

"Waalaikumsalam, tunggu bentar," ucap seorang wanita dari dalam rumah.

Lalu terdengar bunyi pintu yang terbuka dan pemandangan yang Regal dapatkan pertama kali adalah Mama Iriana yang menatap bingung ke arahnya.

"Loh, ini si Ana kenapa?" tanya Ira sambil membukakan pintu lebih lebar agar Regal dapat membawa Iriana masuk.

"Gapapa kok Tan, tadi Ana ketiduran waktu Regal ajakin bolos," ucap Regal dengan polosnya yang membuat Ira hanya dapat menggelengkan kepala.

"Ck, kamu masih jadi pacar aja udah ngajakin bolos, gimana nikah nanti? Yang ada ntar ngajakin bolos juga pas resepsi," ujar Ira bercanda yang langsung di hadiahi tawa renyah dari seorang Regal.

Regal kira Mama Iriana akan marah padanya. tapi ternyata tidak, ciri-ciri calon mertua idaman.

Jika sudah begini Regal semakin percaya diri untuk mendekati Iriana agar jatuh pada pesonanya.

"Tante mah bisa aja. Lagian, tadi juga gak ada proses belajar mengajar, gurunya lagi rapat. Paling habis itu di pulangin, jadi ya... dari pada buang-buang waktu di jam kosoong kan," ucap Regal berusaha menjelaskan pada Ira.

"Kemana tadi bolosnya?" tanya Ira kepada Regal yang kini masih berdiri di depan sofa setelah ia berhasil menidurkan Iriana di atas sofa.

"Cuman ngenalin Ana ke kawan-kawan, Tan," balas Regal sambil tersenyum ramah. Ia sudah yakin Mama Iriana pasti akan bertanya begitu.

"Oalah gitu, yaudah. Makasih ya nak Regal," seru Ira yang membuat Regal sekali lagi tersenyum ramah. Ia dibuat banyak tersenyum jika sudah berhadapan dengan camer, agar aura badnya hilang terganti dengan aura calon menantu yang baik. Mana tau Iriana takdirnya? Siapa tahu.

"Santai aja, Tan. Kalo gitu Regal balik ya mau ke tempat tadi," pamit Regal kepada Ira yang hanya mengangguk dan menyuruh Regal berhati-hati di jalan.

Setelah keluar dari rumah Iriana dan masuk ke mobil merah miliknya yang masih terparkir indah di depan, Regal langsung menancap gas memecah jalanan Kota Jakarta menuju tujuan awalnya.

.
.
.
.

"Udah siap?" tanya Davian ketika Regal baru saja sampai ke tempat trongkongan.

"Udah," balas Regal singkat dan memilih segera duduk di sofa lalu meneguk sebotol minuman bersoda dan membuka sebungkus barang yang menjadi pelarian Regal ketika sedang nongkrong, bermasalah atau bosan.

"Kalo Iriana tahu dia pasti bakalan marah besar sama lo," ujar Julian yang membuat Regal sempat menghentikan kegiatannya membakar sebatang rokok, tapi tetap melanjutkan setelahnya.

[3]Love Always Wins✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang