[3]Love Always Wins✔

◽14◽

Stuck in Fake Love © Group 3

LavenderWriters Project II

PART ◽14◽

Created by TiaraAtika4 maisya1704

****

"Gimana? Udah jatuh cinta sama Kak Regal belum?" tanya Seyna yang membuat Iriana beralih dari ponselnya.

"Jatuh cinta? Ke dia? Gak akan pernah," jawab acuh Iriana, dan kembali memainkan ponselnya.

"Yakin nih bakal pura-pura terus? Lama kelamaan bakal ketauan juga lohh," goda Seyna.

"Sey! Berapa kali gua harus bilang ke lo kalo gua pacaran sama Kak Regal itu demi tanda tangan dia, bukan karna jatuh cinta atau mau jatuh cinta ke dia!" jelas Iriana dengan nada sedikit kesal.

"Lo bakal nelen ludah lo sendiri Na, dan kalo nantinya lo jatuh cinta sama Kak Regal, lo bakal nyesel karna pernah nolak jatuh cinta ke dia," balas Seyna sebelum berlalu pergi tanpa menunggu balasan dari Iriana.

Iriana menghela napas. tidak ada niatan sama sekali untuk dirinya jatuh cinta pada Kakak kelasnya itu, ia hanya terpaksa dan demi tanda tangan, bukan karna ada rasa atau ingin menumbuhkan rasa.

Dan jika pun nantinya ia tetap jatuh pada pesona Regal, jangan salahkan dirinya. Tapi salahkan Regal dengan perhatian manisnya, salahkan hatinya yang mudah tersentuh karna perlakuan-perlakuan Regal.

Iriana kembali menghela napas, ia tak mau memikirkan apa yang belum tentu terjadi nanti.

Tatapan Iriana beralih dari ponsel ke arah lain, dan betapa terkejutnya ia saat Regal tiba-tiba duduk tepat di sampingnya.

"Astaga, Kak Regal! Ngapain di sini?" tanya Iriana dengan rasa kesal.

"Ngelamunin apa?" Regal malah balik bertanya, bukan menjawab pertanyaan Iriana barusan.

"Gua gak ngelamun," bohong Iriana, memasukan ponselnya ke dalam saku seragamnya.

"Yaudah terserah lo," balas Regal.

"Lo ngapain di sini Kak?" ulang Iriana.

"Ngajak lo bolos," jawab Regal dengan santainya.

"Lo gila? Ngapain bolos ngajak-ngajak gua?"

"Kelas lo lagi bebas kan? Yaudah mending bolos."

"Ogah! Lo sesat, enak aja bolos."

"Sesat apa Na? Gua baik ngajak lo bolos, dari pada lo disini cuman main hape gak jelas."

"Gua gak mau!"

"Kalo gak mau berarti, gua juga gak mau kasih tanda tangan gua!"

Iriana membulatkan matanya, Kakak kelasnya ini benar-benar menyebalkan. Selalu memaksa, dan selalu harus di turuti.

"Iya-iya, gua ikut!" kata Iriana dengan menatap Regal kesal.