◽21◽

371 31 0
                                    

Stuck in Fake Love © Group 3

LavenderWriters Project II

PART ◽20

Created by: maisya1704 MandaVire

****

****

"Guys, gue laper ni." ujar Seyna saat dirinya, Iriana dan Malvin tengah berjalan ke perpustakaan sambil membawa tumpukan buku ditangan.

"Anterin dulu nih buku, baru makan!" balas Malvin.

"Tapi langsung mesan ya! Jangan pedekatean dulu lo sama gebetan!"

"Mereka aja yang deketin gue, gue mah ogah!" balas Malvin.

"Ogah, tapi kemaren ninggalin gue di simpangan gara-gara nganterin gebetan," seru Seyna yang langsung membuat Malvin hanya dapat menggaruk belakang kepalanya sembari nyengir gak jelas.

"Sumpah kalian ribut banget!" teriak Iriana kesal membuat kedua temannya mem-poutkan bibir.

"Kok kita?" tanya mereka kompak.

"Emang ada lagi orang selain kalian di sini?" tanya Iriana dan langsung membuat Seyna dan Melvin menunjuk Pak Tarno yang sedang menyapu halaman dekat lapangan.

"Serah lo pada! Nih sekalian masukkin buku ke ruangan buk Tutik, Gue laper! Mau ke kantin. Bubay zeyeng-zeyengku," ucap Iriana langsung berlari setelah memindahkan tumpukan buku yang tadi berada di tangannya pada tangan Malvin.

"GUE ADUIN LO KE BU TUTIK NA!" teriak Seyna kesal kepada Iriana yang sudah menghilang di belokan lorong.

"Apa lo liat-liat?" kesal Seyna yang langsung membuat Malvin menoyor kepalanya dan langsung masuk keruangan bu Tutik agar terhindar dari serangan maut Seyna.

"Dugong!"

-
-
-
-

"Ibu...," sapa Iriana pada penjual Mie ayam yang sudah menjadi langganannya di kantin 11.

"Apa neng cantik?" balas ibu kantin dengan ramah.

"Biasa ya bu," kata Iriana.

"Ayamnya banyakin, Kuahnya banyakin, cabenya banyakin plus cintanya banyakin?" tanya Ibu kantin yang berniat menggoda Iriana.

"Ibu tau aja, jadi sayang deh."

"Tau dong, cuma kamu doang yang banyak minta tapi kurang bayar."

"Ihh ibu... tapi kan Ana gak sampe ngutang kayak si Melvin."

"Kalian bertiga sama, dalam versi yang berbeda."

"Namanya juga dah dari lahir bu," ujar Iriana sambil membawa satu mangkok penuh pesanannya, lalu membayar dan pergi untuk duduk di kursi keramat mereka, pojok kantin.

"Makasih ibu."

Setelah hampir sampai di tempat yang Iriana tuju, tak ada angin tak ada hujan. Tiba-tiba sebuah botol saus jatuh tepat di depannya, karena Iriana tak sadar ada barang tersebut, ia langsung saja terjatuh ketika melewatinya.

GEDEBUK.
PRAAK.

Bunyi ketika pantat mulus Iriana menyentuh lantai dan pecahan kaca.

"ADUHAI! SAKIT BANGSUT!" teriak Iriana dengan mangkok mie ayam yang terhempas jauh ke depan saat ia melemparnya.

[3]Love Always Wins✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang