◽68◽

248 18 0
                                    

Stuck in Fake Love © Group 3

LavenderWriters Project II

PART ◽68

Created by: pena_samudra

***

▪️▪️▪️

Persis seperti apa yang sudah mereka bicarakan tadi pagi, sore ini Regal beserta kedua sahabatnya berkunjung ke rumah Ibu kantin untuk bertemu dengan anaknya. Kali ini mereka tidak datang dengan tangan kosong. Sebelum mereka berangkat ke rumah Ibu kantin, mereka tadi sempat mengambil foto orang yang mereka duga sebagai pelaku di balik semua kejadian yang menimpa Regal dan juga Iriana.

Posisi mereka sekarang adalah di depan rumah Ibu kantin, Tangan Regal terangkat untuk mengetuk pintu sederhana itu.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan Regal yang cukup kuat, membuat sang pemilik rumah langsung keluar dari dalam sana. Pintu tersebut sepenuhnya terbuka lebar, menampakkan seorang wanita paruh baya yang mengenakan daster, khas seorang Ibu-Ibu.

"Assalamu'alaikum, Bu." Regal menyalami Ibu kantin itu, diikuti oleh Julian dan Davian setelahnya.

"Wa'alaikumsalam... apa ada yang bisa ibu bantu?" tanya Ibu kantin.

Regal tersenyum kikuk sambil mengusap tengkuknya sendiri. "Ini, Bu. Ada yang perlu saya tanyakan lagi sama anak Ibu. Anak Ibu ada, kan?" jelas Regal mengakhiri kalimatnya dengan pertanyaan.

"Ada kok, baru aja pulang. Ya udah, ayo masuk!" ucap Ibu kantin mempersilahkan ketiga remaja laki-laki itu untuk masuk ke dalam rumah sederhananya.

Ke tiganya pun masuk, mengikuti langkah Ibu kantin. Kemudian mereka mendudukkan tubuhnya di kursi ruang tamu, tentunya setelah di persilahkan oleh sang pemilik rumah. "Saya panggilkan anak saya dulu ya Den. Sebentar," pamit Ibu kantin.

"Iya, Bu."

Ibu kantin pun masuk ke dalam sebuah ruangan yang ketiga laki-laki itu rasa adalah kamar anaknya.

"Woy, fotonya siapin!" perintah Regal kepada sahabatnya, entah Davian atau Julian.

"Iye, udah siap kok. Tenang aja," sahut Davian sambil mengacungkan ponselnya.

Tak lama kemudian, Ibu kantin kembali bersama putrinya.

"Ya udah, kalian ngobrol aja dulu. Ibu mau ke belakang sebentar," ucap Ibu kantin.

"Iya, Bu. Makasih," balas Regal yang di tanggapi senyuman oleh wanita paruh baya itu.

Seperginya wanita itu, mereka pun langsung memulai pembicaraannya.

"Gimana, Kak?" tanya gadis yang ternyata bernama Sasa itu, seolah sudah paham tentang maksud kedatangan tiga laki-laki di hadapannya itu.

"Gini, Sa. Kita mau nunjukkin foto seseorang yang menurut kita adalah pelaku yang kamu maksud. Tapi karena kita belum tau itu bener apa gak, jadi kita dateng kesini buat mastiin dugaan kita," jelas Regal panjang lebar.

[3]Love Always Wins✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang