◽27◽

341 22 0
                                    

Stuck in Fake Love © Group 3

LavenderWriters Project II

PART ◽27

Created by: maisya1704

***

"Gal, bisa tolong bukain helm gue gak? Susah banget nih," ucap seorang gadis yang tak lain adalah Cindi.

Hari ini, Cindi dan Regal memang berangkat bersama. Bukan tanpa alasan, tapi karena semalam tiba-tiba Regal mendapat telepon dari Cindi. Dan minta tolong agar Regal mau memberikan tumpangan kepada Cindi, dengan alasan jika mobilnya sedang ada di bengkel.

Regal yang baru meletakkan helmnya pun langsung menoleh ke arah Cindi.

"Coba sini." Regal mencoba membuka kaitan helm yang di pakai oleh Cindi.

"Seret banget sih," gumam Regal sambil terus berusaha membuka kaitan itu, sampai akhirnya kaitan tersebut bisa terlepas juga.

"Nah, udah."

Cindi tersenyum seraya melepaskan helmnya sendiri.

"Nih, Gal. Makasih ya." Cindi memberikan helmnya kepada Regal.

"Santai aja."

Lagi-lagi Cindi tersenyum menatap Regal.

"Ke kelas sekarang?" tanya Cindi yang di tanggapi anggukan oleh Regal.

Mereka pun berjalan beriringan menuju ke kelas mereka.

Namun mereka tidak sadar jika ada sepasang mata yang menyaksikan aktifitas keduanya sedari awal dengan dada yang terasa sesak.

***

Baru selangkah Iriana memasuki gerbang sekolahnya, matanya sudah di suguhi pemandangan yang bagi Iriana agak menyesakkan hati, senyum yang sebelumnya terpancar di wajahnya tadi pun perlahan luntur. Kedua tangannya bahkan sudah terkepal, meluapkan rasa sesak di dadanya.

"Dih, lebay banget sih! Buka helm sendiri aja gak bisa!" gerutu Iriana seorang diri.

Entah mengapa, semenjak melihat cowok bernama Regal yang kini berstatus sebagai mantannya itu bersama cewek lain bisa membuat Iriana seperti kebakaran jenggot begini.

Mau marah, tapi siapa? Regal? Lagian gengsi juga, dia sendiri yang ngebet pengen bebas dari Regal, masa iya mau langsung main marah-marah gak jelas.

'Ya Tuhan... kenapa sih gue kayak gini? Dulu aja, pas masih pacaran gue benci sama dia. Sekarang giliran udah gak, kenapa bawaannya kesel terus setiap lihat dia sama cewek lain?' batin Iriana merutuki dirinya sendiri.

Saat Iriana masih asyik menatap Regal dan Cindi yang sekarang sudah tidak terlihat lagi, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dari belakang.

Bugh.

"Woy! Diem-diem bae, Mbak! Ntar kesambet loh," celetuk seorang laki-laki yang tak lain adalah Melvin sahabatnya.

[3]Love Always Wins✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang