◽52◽

236 18 0
                                    

Stuck in Fake Love © Group 3

LavenderWriters Project II

PART ◽52

Created by: pena_samudra

****

Iriana terkejut melihat Regal yang babak belur seperti itu, tampak juga di sana laki-laki itu tengah berdebat dengan Davian yang mencoba mengobati lukanya. Tanpa menunggu lebih lama lagi, ia pun menghampiri kedua laki-laki itu dan langsung mengambil alih pekerjaan Davian.

"Biar gue aja Kak," ucap Iriana kepada Davian.

Davian yang tampak sudah kesal dengan Regal karena sedari terus mengomel tiada henti pun langsung menyerahkannya pada Iriana.

"Nih, lo obatin tuh cowok lo. Kesel gua dari tadi di bacotin mulu, kalo perlu tambahin tuh memarnya. Biar nyaho!" cerocos Davian mengeluarkan unek-uneknya.

"Berani lo sama gua?" sungut Regal dengan kedua matanya yang melotot keluar.

"Beranilah, kan ada Dede Ana. Ngapain takut?" tantang Davian.

"Pulang lewat mana lo, ntaaawwwww!" teriak Regal ketika tiba-tiba Iriana menekan lukanya.

"Ssshhh... pelan-pelan dong, Yang. Sakit tau!" ringis Regal ketika Iriana sengaja menekan memar yang ada di pelipisnya.

Iriana berdesis menatap Regal dengan tatapan kesal.

"Udah, gak usah bacot! Kalo udah tau sakit, ngapain pakek berantem segala, hah?" omel Iriana balik kepada Regal.

Julian dan Davian yang berperan sebagai penonton hanya bisa menahan tawanya agar tidak terlepas.

"Ya salah sendiri, siapa suruh nyari gara-gara sama gua!" balas Regal tak mau disalahkan.

"Ya emang, harus banget gitu pakek kekerasan? Gak kan? Kalo kayak gini, siapa juga coba yang ngerasain sakit? Kak Regal sendiri kan?" Iriana terus menghujani Regal dengan ceramah-ceramahnya.

Tapi, bukan Regal namanya jika mau mengalah dalam hal perdebatan.

"Ya udah sih, Yang. Harusnya lo marahin tuh si Marjan. Kan dia yang mulai duluan," ucap Regal membuat Iriana terbingung-bingung dengan nama yang disebut oleh cowok itu.

"Marjan? Siapa? Yang jelas kalo ngomong!"

"Farhan, Na... Farhan. Anak baru," sahut Julian membenarkan, membuat Iriana menoleh ke arahnya.

"Kak Farhan?" Julian mengangguk.

Iriana kemudian mengalihkan tatapannya kembali ke arah Regal.

"Buat apa sih, Kak? Lo itu sekarang lagi di skors. Kalo ntar di tambah lagi hukumannya gimana? Lo mau?" lanjutnya.

Regal memutar bola matanya malas. "Yang, gua bilangin ya. Tuh anak duluan yang nyari gara-gara ke gua. Suruh siapa ngatain gua pengecut coba," terang Regal.

Kening Iriana berkerut. "Kok bisa?" tanya Iriana.

Regal pun menceritakan awal mula penyebab dirinya bisa baku hantam dengan murid baru tersebut.

[3]Love Always Wins✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang