chapter 9

446 21 0
                                    

Kasih dukungannya ya guy's 😊

Vote and comment 😊😊

Happy reading....

*********

Setelah Nadira keluar dari ruangannya Kennand termenung dengan lamunannya, ia terpaksa sedikit berbohong kepada Nadira bahwa kemarin tak mengabarinya karena sibuk membuat proyek dengan kliennya bersama Alma.

Ia tidak berbohong soal itu dan juga soal ia pergi mendadak ke Bandung karena permintaan Neneknya dan bercerita bahwa mereka hanya mengabiskan waktu bersama saja.

Namun pada kenyataannya tidak sesimple itu.

Disana memang sudah ada Ibu Ayah dan juga Adiknya namun kedua orang tua Alma juga sudah berada disana, itu sebabnya Alma ikut dengannya ke Bandung.

Dan ia lebih terkejut bahwa kenyataannya bahwa tujuan mereka meminta Kennand dan Alma kerumah Neneknya itu ada tujuan tertentu.

Tentu saja, karena tidak mungkin mereka mandakan acara itu secara mendadak, tapi sudah di susun oleh keluarganya dan juga keluarga Alma tentunya.

Ternyata mereka mangadakan acara tunangannya bersama Alma, tanpa sepengetauhnya dan juga Alma tentunya, karena Alma juga sama terkejutnya saat mendapati kedua orang tuannya juga ada dengan mereka.

Awalnya ia ingin menolak, dan membatalkan acara yang sudah di susun oleh keluarganya itu, namun ia tak bisa menolak karena tidak ingin mengecewakan mereka, terlebih Alma, meski ia sangat terkejut namun ia juga bahagia, karena itu adalah keinginan dia dan Alma sejak lama namun Kennand terus mengulur waktu.

Alsannya satu, ia belum siap meninggalkan kekasih keduanya itu. Siapa lagi jika bukan Nadira, wanita kedua yang mengisi hatinya.

Meski dalam hatinya ia juga senang akhirnya ia bisa bertunangan dengan Alma, impian mereka sejak SMA hidup bersama hingga maut yg memisahkan.

Namun apa yang ia perbuat? Ia sendiri yang perlahan mengancurkan mimpi mereka.

Ia masih teringat percakapannya dengan adik satu-satunya saat acara tunangannya itu berakhir. Ketika mereka sedang sibuk masing-masing dan ia lebih memilih berdiam sendiri di halaman belakang lalu adiknya menghampirinya.

Flashback

"Ngapain sih A? Malah ngelamun disini? Udah ngebet ye pengen nikah sama mbak Alma?"ucap Kennanta dengan duduk di sebelah kakaknya.

"So tau, dasar bocah!"ujar Kennand

"Dih, malah ngeles lagi."ucap Kennanta lagi setelah itu mereka terdiam sejenak dengan

"Kayaknya Ayah sama Ibu bakalan mempercepat pernikahan Aa sama Mbak Alma deh"perkataan Kennanta membuat Kennand menoleh seketika.

"Dari mana kamu tau?"itu adalah pertanyaan repleksnya, tapi jauh dalam hatinya ia sudah bisa menduga itu.

"Duh A, liat tadi pas acara tunangan kalian semua orang bahagia banget. Terutama Mbak Alma, meski dia kaget karena acaranya mendadak tapi dia orang yang paling bahagia banget A"Ucap Kennanta sedikit memelankan suaranya namun penuh penekanan, karena di dalam rumah masih banyak orang takut ada yang mendengar perbincangan mereka.

Percakapan yang mulai serius.

"Aa juga gak tau akan gimana kedepannya Dek"Tutur Kennand lalu matanya lurus memandang kedepan, entah apa yang ia pikirkan.

KEKASIH KEDUA #[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang