chapter 12

440 20 0
                                    


Jangan lupa vote and comment ya😊♥️

Happy reading..

************

Setelah sampai di depan gerbang rumah Nadira, Kennand lebih dahulu keluar dari mobil dan melihat pos penjaga di dalam gerbang rumah itu, Kennand menghebuskan nafas pelan setelah melihat Pak Dadang tertidur di kursi dan melihat sekeliling halaman rumah besar dan megah itu ternyata Mang Kusen juga tidak ada.

"Pak Dadang sama Mang Kusen nya gak ada?" Tanya Nadira saat ia keluar dari mobil karena penasaran pintu gerbangnya tidak di buka setelah tadi Kennand memencet klakson beberapa kali.

"Pak Dadang nya ketiduran, tuh" tunjuk Kennand ke arah Pak Dadang yang masih lelap tertidur meski mereka yakin nyamuk terus mengganggu Pak Dadang dan posisi tidur yang tak nyaman.

"Duh kok malah ketiduran disana sih. Yaudah biar aku yang buka gerbangnya kamu bawa masuk mobilnya, dan kayaknya Mami belum pulang deh" ucap Nadira lalu Kennand hanya menurut.

Setelah Nadira membuka gerbang untuk Kennand yang membawa masuk mobilnya ia pun kembali menutupnya, lalu menghampiri Pak Dadang yang masih asik tertidur itu.

"Pak Dadang? Pak bangun?" Ucap Nadira berusaha membangunkan Pak Dadang

"Astaga, kebo amat nih Pak Dadang" gumam Nadira menggelengkan kepalanya

"Paaakk!" Panggil Nadira lagi sedikit berteriak

"Eh kunti! Babi! Singa! Setan!. Astagfirullah gusti!" Dan alhasil Pak Dadang terperanjat dan dengan repleks berdiri seperti orang yang mengajak baradu silat.

"Ini Dira, Pak Dadang bukan makhluk hasul ataupun hewan" Ucap Nadira dengan tertawa

"Astagfirullah Neng Dira. Duh, saya kaget Neng" ucap Pak Dadang menyadari Nadira yang berada di hadapannya

"Maaf Pak, lagian tidur kok disini. Banyak nyamuk Pak mending kedalem aja"

"Aduh iya Neng, tadi saya nunggu Neng Dira pulang solanya Ibu juga belum pulang" Ucap Pak Dadang cengengesan

"Tadi Mami telpon Pak Dadang gak?"

"Iya Neng, Ibu nitip pesan kalo Neng Dira belum pulang saya harus jaga gerbang sampe Neng pulang" Ucap Pak Dadang lalu di angguki oleh Nadira

Kennand menghampiri Nadira dan Pak Dadang yang sedang berbincang itu setelah selesai menyimpan mobil Nadira di garasi rumah itu. Itu adalah kebiasaan Kennand jika dia kerumah itu memakai mobil Nadira maka ia yang akan menyimpan mobil itu di garasi menurutnya itu adalah suatu keharusan supaya tidak merepotkan orang lain sekalipun para pekerja di rumah itu.

"Terus Mang Kusen kemana?"

"Tadi udah kedalem Neng katanya kepalanya sakit"

"Mang Kusen sakit?" Tanya Nadira kaget karena tidak biasanya pria paruhbaya itu sakit karena setiap hari rajin olahraga pagi dan selalu sehat

"Katanya tadi terlalu banyak makan duren Neng jadi kepalanya sakit" Nadira tertawa mendengar itu ia menggelengkan kepalanya.

Ada-ada saja bapak tua itu gumamanya dalam hati

"Eh, Den Kennand. Selamat malam den?" Sapa Pak Dadang setelah menyadari keberadaan Kennand yang sedari tadi hanya menjadi pendengar perbincangan mereka

"Malam Pak" sapa Kennand kembali dengan tersenyum tipis

"Yuk masuk, udaranya dingin ini udah malem" Ucap Kennand meraih tangan Nadira

"Hemmm yaudah. Dan Pak Dadang mending Pak Dadang masuk aja, biar entar Mami pulang Dira aja yang bukain" Ucap Nadira

"Tapikan Neng..."

"Udah Pak masih ada saya kok disini" sela Kennand meyakinkan Pak Dadang. Dan akhirnya menurut

Mereka pun masuk kedalam rumah itu lalu duduk di soffa ruang tamu.

Setelah beberapa menit saling berbincang Nadira mengambilkan minuman untuk Kennand dan menyimpannya di meja lalu kembali duduk di sebalahnya.

"Aku rasa kamu jangan terlalu dekat sama Bella dan Rara". Ucap Kennand dengan meneguk minuman itu.

"Kenapa?" Tanya Nadira pensaran

"Aku takut akan terjadi sesuatu nanti dan akan beresiko sama hubungan kita" jawab Kennand dengan menatap Nadira

"Kamu gak bermaksud bikin aku gak punya temankan?"

"Bukan itu sayang, aku gak akan larang kamu mau temenan sama siapapun. Tapi jika itu Bella sama Rara aku gak akan pernah ijinin. Aku gak bermaksud buat kamu jauhin mereka, tapi aku takut perlahan mereka tau dan bakalan bicara sama Alma kalo aku sama kamu punya hubungan" ucap Kennand panjang lebar, Nadira yang mendengarkan itu hanya mengangguk paham lalu tersenyum kearah Kennand

"Kamu tenang aja, aku bisa jaga jarak kok sama mereka. Aku juga takut jika suatu saat nanti semuanya bakal terbongkar" jawab Nadira dengan mengelus wajah Kennand

"Makasih. Aku janji sama kamu kalo semua ini bakalan gak kebongkar" Kennand memegang tangan Nadira yang sedang mengelus wajahnya itu lalu mengecupnya

"Kamu gak akan pernah tau. Semua orang juga gak akan pernah tau sampai kapan ini akan berlanjut. Namun satu yang aku inginkan..." Nadira juga melakukan hal yang sama yaitu dengan mencium tangan Kennand "Aku akan tetap mencintai kamu, dan jika suatu saat nanti yang terjadi adalah kemungkinan terburuk aku akan berusaha buat ikhlas" terusnya dengan tersenyum miris

"Please Ra, jangan ngomong kayak gitu aku merasa bersalah banget kalo kamu kayak gini"

"Aku yang seharunya merasa bersalah. Bersalah karena udah ada diantara kalian berdua, aku perusak kebahagiaan kalian"

"Gak Ra, jangan kayak gini! Kamu gak salah tapi aku, aku yang seharunya disalahkan. Tapi disisi lain aku bahagia bisa bertemu sama kamu, bisa bersama sama kamu saat ini. Aku bahagia, sayang." Kennand membawa Nadira kedalam pelukannya sedang Nadira sudah berurai air mata

Haruskah ini berakhir? - Nadira

************

Berambung....

Tbc...

Vote and comment yooowww😊♥️♥️

Tertanda

Iimey_

Published, 04 March 2020
Revision, 17 March 2021

KEKASIH KEDUA #[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang