chapter 19

391 23 0
                                    


Happy reading 💜

**********

Saat ini Nadira sedang duduk di sebuah restoran khas Sunda, setelah kuliahnya selesai Kennand menghubungi dirinya dan mengatakan ingin bertemu dengan beralasan rindu, memang karena beberapa hari lalu Nadira dan Kennand jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.

Dan tak perlu menunggu lama kekasihnya itu datang dengan membawa sebuah paper bag di tangan kirinya.

"Hai, udah lama?" Sapa Kennand dengan mengecup kepala Nadira singkat lalu duduk di sebelahnya.

"Mungkin sepuluh menit yang lalu",jawab Nadira dengan tersenyum manis.

"Nih.." Kennand menyodorkan paper bag yang dia bawa kepada Nadira

"Apaan nih?" Tanya Nadira pensaran lalu membukanya perlahan

"Hadiah buat kamu" jawab Kennand singkat lalu menyeruput minuman yang sudah Nadira pesan

Nadira terpaku dengan isi dari paper bag itu, makanan? Sebanyak itu? Iya, dia membuka beberapa wadah berisi makanan dan juga kue yang tampak lezat.

"Banyak amat? Buat siapa?" Tanya Nadira masih tak percaya

Auto gendut ini mah!

Batin Nadira dengan kesal, namun tak ia perlihatkan karena ia masih menghargai pemberian kekasihnya itu. Bukannya tidak suka namun menurutnya itu terlalu berlebihan, dan ia tak sanggup untuk menghabiskan makanan sebanyak itu.

"Buat kamulah, di makan yah" ujar Kennand dengan mencubit pipi Nadira gemas

"Harus habis pokonya" tambahnya lagi, sedangkan Nadira menatapnya horor

"Yang bener aja ih! Masa iya ngabisin makanan sebanyak ini, entar kalo Aku gendut gimana? Kamu mah gak kira-kira kalo ngasih ginian" ucap Nadira tak habis pikir

"Itu bukan dari aku sebenarnya" ucap Kennand dengan cengiran lebar

"Terus dari siapa? Kan kamu sendiri yang ngasih ke aku, sayang."

"Dari saya" ucap seseorang yang sudah berada di hadapan mereka

"Astaga!.." ucap Nadira kaget dengan terdiam mematung.

Dia mengamati perempuan paruh baya di hadapannya, bukan bukan, dirinya bukan kaget dengan suara orang itu yang tiba-tiba menyerobot percekcokan dengan Kennand, tapi ia kaget karena Ibu dari kekasihnya itu berada di hadapannya.

YA ALLAH! IBUNYA KENNAND!

APAKAH INI SAATNYA HUBUNGAN KITA BERAKHIR?!

Batin Nadira bergemuruh dan terus menatap Ibu Kennand atau yang sering di panggil Nyonya Agnes itu melihat anaknya dengan wanita lain, bukan dengan Alma calon menantu mereka.

"Tidak usah kaget gitu" ucap Agnes dengan tersenyum ramah "apakah saya boleh bergabung?" Tanyanya, karena dirinya masih berdiri dihadapnnya

Nadira mengangguk kecil, lalu tersenyum kaku kepada Agnes.

Sedangkan Kennand terkekeh pelan "Duduk aja Bu" ucap Kennand

"Perkenalan nama Saya Agnes, Ibunya Kennand" Agnes menyodorkan tangannya di depan Nadira yang masih terlihat kaget

"Ra.?" Tegur Kennand yang melihat Nadira yang belum bergeming

"Eh, i-iya Bu. S-sa-saya Nadira" ucap Nadira dengan menyabut tangan Agnes

"Tidak usah sungkan, saya tidak akan memakan kamu nak" ujar Agnes meyakinkan

"Eh, iya Bu" Jawab Nadira dengan tersenyum kaku

KEKASIH KEDUA #[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang