chapter 17

367 14 0
                                    

Pukul 08:30 dirumah Kennand yang berisi hanya Ibunda atau yang sering di panggil Nyonya Agnes oleh para asistenya, dia sedang bersantai di ruang keluarga sambil menonton tv karena sang suami sedang dinas keluar kota karena perkerjaan yang menuntutnya, dan anak pertamanya Kennand belum pulang dari kantornya sedangkan sang putri bungsu sedang mandi karena baru pulang sekolah.

Disaat sedang asik menonton tv tiba-tiba bell rumah berbunyi, tak berniat menyuruh pegawainya untuk membukakan pintu karena dia sendiri yang membukanya.

"Selamat malam Bu?" Sapa seseorang, seperti seorang kurir pengantar barang terlihat dari tangannya yang membawa sebuah kotak kecil.

"Iya malam" sapa Agnes kembali dengan tersenyum ramah, lalu melihat ke arah gerbang yang terbuka dan para penjaganya tak ada, mungkin mereka sedang beristirahat dan si kurir ini masuk karena pintu gerbang tak di kunci dan tak ada penjaganya.

"Apa benar ini rumah dari Tuan Santo Dwingkara?" Tanya kurir itu sopan

"Iya benar. Ada apa ya?"

"Ini Bu, ada pengiriman barang untuk Ibu" tukasnya dengan menyerahkan kotak kecil itu dan Agnes menerimanya dengan tatapan heran

"Dari siapa?"

"Saya tidak tau Bu, saya hanya disuruh untuk mengirim barang itu kerumah ini karena si pengirim tidak mencantumkan namanya" ujar kurir itu menjawab pertanyaan Agnes

"Ba-baiklah. Terimakasih" ucap Agnes akhirnya karena sedang tak ingin berdebat panjang karena mendapatkan pengiriman barang yang entah dari siapa.

Setelah menandatangani kertas yang di sodorkan oleh kurir itu sebagai tanda bahwa ia sudah mengirim barangnya ketempat yang sudah di tuju sang pengirim.

Agnes pun kembali keruang keluarga dan duduk kembali di soffa sambil membuka kotak kecil itu dengan penasaran.

Setelah berhasil membukanya dan melihat isi dari kotak itu matanya membelak tak percaya.

Kotak itu berisi tiga buah foto berukuran sedang menunjukan gambar anak sulungnya dengan wanita yang tak ia kenal yang jelas bukan kekasih Kennand setau dirinya,
Bukan, maksudnya ia tau kekasih Kennand, yaitu Alma dan ia dikejutkan dengan foto-foto mersa anaknya dengan wanita lain.

"Apa-apaan ini? Siapa wanita ini?" Gumamanya dengan menahan amarah, lebih tepatnya kecewa atas kelakuan anaknya yang tak senonoh, bermesraan dengan wanita lain selain kekasihnya.

"Bu, adek laper. Ibu masak apa?" Tanya Kennanta tiba-tiba saat ia turun dari atas tepatnya dari kamarnya dan mendapati Ibunya yang sedang duduk di soffa ruang keluarga.

Kennanta heran saat Ibunya terkejut saat ia tiba-tiba berbicara dan menghampiri Ibunya yang masih memegang foto itu.

"Itu apaan Bu?" Tanya Kennanta heran dan mengambil salah satu fotonya

Mata Kennanta terbelak dan menutup mulutnya dengan tangan kirinya lalu menatap Ibunya lekat.

Mampus lo A- umpat Kennanta dalam hatinya dengan perasaan tak tenang

"Ibu dapet ini dari mana?" Tanya Kennanta dengan menyentuh lengan Ibunya itu.

"Ada yang ngirim ini ke rumah kita" jawab Agnes dan menatap putri bungsunya sedih

"Aa kamu kenapa dek? Ini pasti palsu, Ibu gak percaya kalo dia berprilaku seburuk ini" ucap Agnes dengan mata berkaca-kaca

"Bu.." Ucap Kennanta sedih "tapi sayangnya ini semua benar" Ucapnya jujur, dan tak ingin terus membohongi orang tuanya lebih lama lagi karena menutupi kelakuan brengsek kakaknya.

KEKASIH KEDUA #[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang