chapter 32

560 28 1
                                    

Maaf atas keterlambatan update 🙏🙏🙏

Pertama saya ucapkan minalladzin walfaidzin 🙏 Mohon maaf lahir batin🙏🙏
#meskipun telat

Oke langsung aja.

Happy reading 🧡..

*************

Kini Nadira sedang duduk bersantai di ruang keluarga sambil menonton tv .

Sesekali ia meringis melihat acara tv yang ia tonton, tentunya acara itu sedang hangat membicarakan dirinya waktu ke kantor kemarin. Semua orang berkata bahwa dirinya akan merayu Kennand padahal dirinya hanya mengirim surat pengunduran dirinya.
Bahkan saat teman-temannya berbicara dan menghina dirinya secara gamblang semua orang langsung merekamnya dan membagikannya di dunia maya.

Nadira menghebuskan nafas berat lalu meneguk minumannya.

"Tidak usah melihat acara seperti itu terus" ujar Hilda menghampiri putrinya.

"Dira gak papa kok" jawabnya dengan tersenyum tipis

Hilda tersenyum "Mami mau membicarakan sesuatu sama kamu" ujar Hilda duduk di sebelahnya.

"Hemmm, ngomong aja Mi"

"Setelah masalah ini selesai Mami minta sama kamu untuk melanjutkan kuliah di luar negeri aja" terangnya.

Nadira tertegun mentap sang ibu, ia sudah menduganya bahwa ini akan terjadi.

" Terserah Mami aja, Dira udah janjikan buat nurut sama Mami" ujar Nadira pasrah

Hilda mengangguk pelan lalu memeluk putrinya itu " Maafin Mami, Mami belum bisa menjadi ibu yang baik buat kamu"

"Mami sudah menjadi ibu terhebat dalam hidup Dira" komentar Nadira memeluk Ibunya erat.

"Mami akan lakukan apapun demi kamu" ujar Hilda sedih mengelus rambut putrinya.

"Bersiaplah, beberapa hari lagi kita akan melalui hari yang panjang"

"Heemm" Nadira mengangguk patuh dalam pelukan itu dengan air mata yang tak bisa ia bendung lagi.

*************

Alma termenung memikirkan hubungan dirinya dan juga kekasihnya.

Ia tak menyangka lelaki yang selama ini ia cintai, yang selama ini ia percaya telah mengkhianati dirinya.

Tapi apa boleh buat. Nasi sudah menjadi bubur, menyalahkan pun sudah tidak ada gunanya.
Yang ia harus pikirkan adalah apa yang seharunya ia lakukan nanti untuk hubungan mereka.

"Al gue ud— lo ngelamun lagi?" Arabella masuk kedalam ruangan rawat Alma dengan membawa sepiring buah-buahan untuk dirinya.

Alma menyeka bawah matanya yang basah lalu tersenyum tipis kepada sahabatnya itu.

"Enggak. Eh, lo bawa apa?" Tanya Alma mengalihkan perbincangan.

"Buah-buahan buat lo" jawab Arabella.

Arabella meletakan piring itu di nakas dekat brankar.

"Bell?"

"Hmmm"

"Gue boleh minta sesuatu gak sama lo?"

"Apa?"

"Gue pengen ketemu sama Nadira"

Arabella langsung menatap Alma.

"Mau ngapain? Udahlah, lagian mereka udah gak ada hubungan apapun" jelas Arabella yang tau arah pembicaraan Alma.

KEKASIH KEDUA #[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang