chapter 18

369 17 0
                                    

Seorang perempuan tengah berjalan pelan di koridor, ia berpapasan dengan beberapa orang dan menganggukan kepalanya saat mereka menyapanya sopan.

Saat sudah berada di parkiran khusus petinggi perusahaan itu ia mengambil kunci mobilnya tapi dering ponsel lebih dulu mengintrupsinya dan langsung mengambil ponselnya pertanda ia harus segera menerima panggilan.

"Hmm?" Dehemnya setelah melihat siapa yang menelponnya

".........."

"Bagus, kirimkan semua datanya kepadaku. Setelah itu kirim gambar-gambar itu kerumah pria berengsek itu, biar keluarganya tau keluakan bejatnya. Dan satu jangan sampai jejak kalian terlacak" Ucapnya pelan namun penuh dengan penekanan.

"......"

"Hemm" dehemnya lagi lalu menutup panggilannya sepihak

"Kita lihat sandiwara apa yang sedang kau lakukan pria berengsek?!" Gumamanya sinis dengan memegang ponselnya kuat, pertanda jika dia sedang menahan amarahnya

"Permainan dimulai" Ucapnya lagi setelah itu dia masuk kedalam mobil dan melajukannya pelan.

***************

Sekarang Nadira sedang berada di kampus, hari ini jadwal ngampusnya dan Nadira senang karena beberapa bulan lagi ia akan wisuda setelah mengingat 3 minggu lagi ia akan skripsi, dan Nadira harap-harap cemas karena ia belum percaya diri bisa melalui tahap akhir perjalananya sebagai pelajar.

Nadira sedang duduk di bangku yang tersedia di taman kampus tempatnya belajar, Nadira sedang menunggu kedua sahabatnya karena sampai sekarang belum ada tanda-tanda mereka sudah datang.

Sambil memainkan ponselnya, berbalas pesan dengan Celine dan Amanda tiba-tiba seseorang duduk di sebelahnya tanpa meminta ijin, otomatis Nadira melotot saat melihat wajah orang itu.

"Astagfirullah! Iihh ngagetin banget!" Ucap Nadira kesal lalu mendelik kearahnya

"Biasa aja kali sayang kagetnya, kayak liat hantu aja" ujar Abhighael, ya orang itu adalah Abhighael ia sengaja menghampiri Nadira setelah tau bahwa hari ini jadwal ngampusnya.

"Lo lebih serem dari pada hantu" Ucapnya ketus lalu menatap Abhighael kesal "ngapain sih disini?" Tanyanya heran

"Pengen ketemu kamu, aku rindu" jawabnya jujur sambil menyengir

"Amit-amit" ucap Nadira bergidik karena tingkah centil Abhighael.

"Haaaiii" sapa dua suara cempreng yang menghampiri mereka, siapa lagi jika bukan Celine dan Amanda.

"Lah anjir ada si Abhi" heboh Celine mendekat kearah mereka di susul oleh Amanda

"Eh, iya" komentar Amanda

"Pakabar king bucin ?" Tanya Celine dengan terkikik di susul tawa kecil Amanda, dan Nadira hanya menatap mereka datar.

Abhighael terkekeh "Baik, kalian berdua?" Ucap Abhigael

"Kita juga baik, yakan Da?" Jawab Celine dan menatap Amanda

"Iya" angguk Amanda

"Kapan lo balik dari London?"Tanya Amanda

"Mungkin sekitar 2 minggu lalu" Jawab Abhighael sekenanya

"Kok baru nongol? Tumben amat" Ucap Celine, karena biasanya Abhighael itu hari pertama dia datang maka hari itu pula ia akan bertemu dengan mereka.

"Sibuk" jawab Abhighael singkat

"Dih, so irit ngiming lu. Biasanya ngoceh kek burung beo, mengeluarkan segala kebucinan lo sampe tuh mulut berbusa" Ucap Celine lagi, emang dasarnya sahabat Nadira yang cerewet ini suka tengil dan jahil, apalagi urusan ejek mengejek.

KEKASIH KEDUA #[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang